



Cerita Dewi Niki Turun BB 17 Kg tanpa Diet Ekstrem, Pahami Tubuh dan Nikmati Prosesnya
Siapa yang tak ingin memiliki badan sehat sekaligus tetap menikmati makanan favorit?
Dewi Niki Annisa (30) berhasil menurunkan 17 kg dalam setahun tanpa menjalani diet ekstrem.
"Mulai sadar diet dulu BB 75 kg dan selama kurang lebih 1 tahun sudah loss 17 kg sekarang bb di 58 kg," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).
Kunci sukses diet
Menurutnya, kunci suksesnya bukan sekadar angka di timbangan, melainkan konsistensi, olahraga rutin, pola makan seimbang, dan pemahaman mendalam terhadap tubuh sendiri.
“BB saya sudah overweight, badan mulai nggak nyaman karena gampang lelah dan capek, susah cari baju yang cocok, dan tingkat insecurenya jadi tinggi,” ujar Dewi, mengingat titik awal keputusannya untuk menurunkan berat badan.
Ia bercerita, perubahan yang dirasakan setelah diet tak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada psikologisnya.
Diet sehat yang menyenangkan
Awal perjalanan diet Dewi dimulai dengan intermittent fasting (IF), yang dikombinasikan dengan olahraga ringan seperti jalan kaki dan senam.
Seiring waktu, ia menambahkan latihan beban, muaythai, tenis, dan lari.
Pola makan yang diterapkan juga seimbang: ada karbohidrat dari nasi merah, protein tanpa digoreng, dan sayuran yang bisa dikukus, ditumis, atau dimakan mentah.
“Makannya sesuai jam makan saat IF, misal makan jam 12 siang, berhenti makan jam 7 malam, dan konsisten sambil mengondisikan badan defisit kalori,” jelas Dewi.
Menyesuaikan diet dengan fase menstruasi
Ia juga menyesuaikan diet dengan fase menstruasi.
Menjelang menstruasi hingga saat menstruasi, Dewi mulai mengurangi IF demi mencukupi kebutuhan nutrisinya.
"Kalo fase menjelang mens dan mens, saya mulai menerapkan IF ringan atau bahkan nggak IF cukup makan makanan bernutrisi aja," ujar pengusaha di bidang F&B ini.
Tantangan dalam perjalanan diet
Meski berhasil menurunkan berat badan, Dewi mengakui ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama stres dan craving makanan.
“Kalau belum banyak belajar, sering stres. Misalnya ada makanan yang pengin banget, tapi nggak boleh, itu bikin frustrasi,” ujarnya.
Untuk mengatasinya, Dewi belajar mengenali tubuh dan kebutuhan kalori harian, sehingga tetap bisa menuruti keinginan sesekali tanpa berlebihan.
Selain itu, fase luteal menjelang menstruasi menjadi momen yang menantang karena craving meningkat.
Dewi menekankan pentingnya bersikap fleksibilitas, boleh menuruti keinginan asal tetap dalam batas kalori.
"Jadi sebenernya kalau misalnya craving suatu nggak apa-apa, di turutin aja. Asal tidak berlebihan dari kalori jatah kalori harian," ungkapnya.
Cara ini membantunya menjalani diet dengan lebih realistis dan sehat, bukan penuh tekanan.
Badan lebih sehat dan ringan, perempuan dari Yogyakarta ini berhasil turunkan 17 kg tanpa diet ekstrem. Ini rahasianya.
Manfaat diet tak sekadar berat badan turun
Perubahan yang dialami Dewi tidak hanya terlihat dari penurunan angka di timbangan.
Ia merasakan perbedaan signifikan dalam kesehatan fisik dan mental.
“Kalau dulu bangun tidur badan rasanya nggak enak, capek, mood berantakan. Semenjak diet, jadi lebih enteng. Hormonnya jadi lebih stabil, menstruasi tepat waktu, dan saya lebih mindful dalam makan,” kata Dewi.
Konsep mindful eating membuatnya lebih sadar terhadap makanan yang dikonsumsi, tidak mudah kalap, dan membantu menjaga berat badan tetap stabil.
Menjaga konsistensi gaya hidup sehat
Untuk mempertahankan hasil, Dewi tetap konsisten menjalani pola makan sehat dan olahraga rutin.
“Makanan tetap sehat, kurangi tepung dan minyak, tapi semua bisa dinikmati. Olahraga minimal seminggu sekali jadi prioritas,” jelasnya.
Ia juga menekankan, jangan terlalu mengekang diri dengan larangan berlebihan.
“Kalau terlalu banyak larangan, keinginan justru makin kuat. Nikmati prosesnya, pelan-pelan, sambil belajar,” imbuhnya.
Dewi menambahkan, penting untuk tidak hanya ikut-ikutan diet, tetapi memahami tubuh sendiri, menghargai setiap progres, dan menyeimbangkan kesehatan fisik dan mental.
“Jangan hanya fokus pada angka di timbangan. Belajar, pahami tubuh, dan nikmati prosesnya. Hargai setiap progres, sekecil apa pun,” pesannya.
Perjalanan Dewi Niki membuktikan bahwa penurunan berat badan yang sehat adalah tentang memahami tubuh, menikmati proses, dan menjaga keseimbangan fisik serta mental.
Konsistensi dan kesadaran akan gaya hidup sehat menjadi kunci agar perubahan ini bertahan lama.
Tag: #cerita #dewi #niki #turun #tanpa #diet #ekstrem #pahami #tubuh #nikmati #prosesnya