



Kekurangan Mikronutrien pada Bumil Bisa Bahayakan Janin, Dokter Jelaskan
– Kekurangan mikronutrien menjadi tantangan kesehatan yang serius bagi para ibu hamil (bumil) di Indonesia.
Menurut dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk “The Science Behind: Self-care – Mendukung Kehamilan yang Sehat”, asupan mikronutrien masih belum menjadi prioritas.
“Kekurangan asam folat aktif atau metafolin, zat besi, vitamin D, dan kalsium, sangat terkait dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, preeklampsia, hingga cacat tabung saraf yang dampaknya bisa seumur hidup,” ujar dia di Bayer Indonesia Office, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Kenapa asupan mikronutrien penting untuk bumil?
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan dan UNICEF bertajuk “Maternal Nutrition in Indonesia 2023”, hampir 49 persen bumil mengalami anemia, dan 17,3 persen bumil menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK).
dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk ?The Science Behind: Self-care ? Mendukung Kehamilan yang Sehat? di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Kondisi-kondisi ini berdampak pada periode penting, yakni 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak kehamilan, yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan.
Pemenuhan nutrisi selama 1.000 HPK dapat meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, produktivitas, serta membantu memutus rantai malnutrisi.
Boy yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, melanjutkan bahwa asupan mikronutrien lengkap selama kehamilan tidak boleh diabaikan.
Sebab, masing-masing nutrien memiliki peran yang spesifik untuk mendukung perkembangan janin yang optimal. Berikut beberapa rinciannya:
- Asam folat aktif : Penting untuk pembentukan otak dan sumsum tulang belakang, dan mengurangi risiko cacat bawaan.
- Zat besi: Dapat membantu mencegah anemia melalui pembentukan hemoglobin, dan membantu mendukung pertumbuhan janin.
- Kalsium dan vitamin D: Keduanya bekerja sama untuk membangun tulang dan gigi yang kuat.
- DHA: Mendukung perkembangan otak dan mata.
- Vitamin A: Menjaga kesehatan mata dan kulit.
- Zinc: Berperan dalam pertumbuhan sel secara keseluruhan.
“Perawatan kesehatan mandiri yang komprehensif, mulai dari pemahaman mendalam hingga pemenuhan asupan yang cukup, adalah kunci,” tegas Boy.
“Ketika seorang bumil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya,” lanjut dia.
Marketing Manager Consumer Health Bayer Indonesia Widya Y. Putri di acara The Science Behind: A Series of Bayer Media Classes bertajuk ?The Science Behind: Self-care ? Mendukung Kehamilan yang Sehat? di Bayer Indonesia Office, Menara Astra, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Suplemen untuk bantu asupan nutrisi bumil
Salah satu cara untuk membantu memenuhi asupan nutrisi bumil adalah dengan mengonsumsi suplemen.
Suplemen yang diformulasikan dengan asam folat aktif, zat besi, dan DHA, vitamin D, serta vitamin B6 dan B12 akan bekerja sama mendukung perkembangan janin secara optimal.
“Suplemen seeprti Elevit mengandung berbagai nutrisi penting dalam satu kali konsumsi harian yang praktis, sehingga memudahkan bumil untuk menjaga rutinitas perawatan kesehatan mandiri,” kata Marketing Manager Consumer Health Bayer Indonesia Widya Y. Putri di acara yang sama.
Tingkatkan literasi publik lewat “The Science Behind”
Country Divisoin Head Consumer Health Bayer Indonesia, Malaysia, dan Brunei, Sook Fun Leong, turut hadir dalam acara tersebut.
Ia mengungkapkan, pihaknya menggelar program edukatif The Science Behind bertajuk “Self-care – Mendukung Kehamilan yang Sehat” tidak hanya untuk menyambut Hari Perawatan Kesehatan Mandiri Internasional pada 24 Juli mendatang.
Tema tersebut juga diangkat sebagai langkah proaktif Bayer untuk meningkatkan literasi publik tentang pentingnya perawatan kesehatan mandiri berbasis sains, dan peran mikronutrien selama kehamilan.
“Di Bayer, kami percaya bahwa perawatan kesehatan mandiri memberdayakan individu untuk mengambil kendali atas kesehatannya, mendorong pencegahan, dan mengurangi beban pada sistem layanan kesehatan,” kata Sook Fun.
Sementara untuk bumil, mereka berhak membangun fondasi kesehatan yang kuat bagi dirinya sendiri dan anak yang sedang dikandung, melalui perawatan kesehatan mandiri yang aman dan efektif.
“Karena itu, selain edukasi, Bayer juga menghadirkan solusi berbasis sains dan inovasi yang telah menjadi DNA perusahaan selama lebih dari 150 tahun, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi di Indonesia,” ucap dia.
“Ibu yang bergizi baik akan melahirkan bayi yang sehat, siap menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia,” lanjut Sook Fun.
Tag: #kekurangan #mikronutrien #pada #bumil #bisa #bahayakan #janin #dokter #jelaskan