8 Bahasa Tubuh yang Harus Kita Hindari karena akan Menggagalkan dan Merusak Presentasi Kita
Ilustrasi orang yang presentasi. (Freepik)
17:00
22 Juni 2025

8 Bahasa Tubuh yang Harus Kita Hindari karena akan Menggagalkan dan Merusak Presentasi Kita

Presentasi bisa menjadi sangat menegangkan jika kita tidak bisa mengontrol situasi dan gaya komunikasi kita.

Ini bukan hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana bahasa tubuh kita memikat audiens atau menarik perhatian mereka.

Jika kita membungkuk, menyilangkan lengan, dan kurang kontak mata, itu dapat membuat presentasi yang menarik menjadi sebuah bencana.

Oleh karena itu, presentasi yang menarik bukan hanya dari kata-kata, tetapi juga dari bahasa tubuh yang kita tunjukkan.

Dilansir dari merusak presentasi kita.

Memahami hal ini dapat membuat kita mempersiapkan diri untuk tampil dengan percaya diri di depan banyak orang.

  1. Gagal Melakukan Kontak Mata

Beberapa dari kita mungkin terbiasa untuk melihat sekeliling ruangan saat presentasi, sehingga kita tidak dapat fokus pada audiens.

Ini adalah kesalahan yang banyak dilakukan orang, karena kurangnya kontak mata pada para pendengar dapat merusak presentasi kita.

Kontak mata adalah bahasa tubuh yang menunjukkan keterikatan, membantu kita terhubung dengan audiens dan melibatkan mereka dalam materi yang kita presentasikan.

Jika kita tidak menatap audiens, kita akan terlihat tidak percaya diri atau tidak cukup meyakinkan dengan apa yang kita katakan.

Jadi cobalah secara konsisten menunjukkan kontak mata dengan audiens, pastikan kita menatap langsung ke arah mereka.

Ini bukan menunjukkan tatapan mengintimidasi, tetapi kontak mata yang tertuju secara alami seiring berjalannya presentasi.

Kekuatan kontak mata adalah kunci dalam menyampaikan presentasi yang menarik, karena kontak mata menunjukkan kepercayaan diri dan membantu menciptakan ikatan dengan audiens.

  1. Menjaga Sikap Bertahan

Beberapa dari kita mungkin ketika pertama kali mulai memberikan presentasi kita secara tidak sadar menyilangkan lengan dan kaki.

Kita secara alami tidak sadar melakukan hal tersebut, tetapi bahasa tubuh ini dapat menunjukkan sikap defensif atau perlawanan.

Sikap ini dapat membuat kita terlihat tidak cukup terbuka terhadap masukan atau dialog terbuka ketika presentasi.

Oleh karena itu, kita perlu untuk menjaga postur tubuh kita tetap terbuka ketika sedang memberikan presentasi.

Rilekskan lengan di samping tubuh dan usahakan agar kaki kita tetap berpijak dengan kuat di lantai.

Perubahan ini sangat efektif untuk membuat audiens menjadi lebih tertarik dan presentasi terasa hidup, bukan sekedar ceramah.

Jadi, bahasa tubuh dapat menunjukkan banyak hal tentang kepercayaan diri dan keandalan kita ketika presentasi.

Pastikan untuk menunjukkan sikap terbuka dan rasa percaya diri yang tinggi, bukan sikap defensive.

  1. Lupa Menggunakan Gestur

Ketika kita berbicara dalam situasi santai, kita sering menunjukkan gerakan tangan untuk menekankan pokok bahasan dan mengekspresikan emosi.

Namun, ketika kita sedang presentasi di depan banyak orang, sebagian dari kita cenderung lupa kebiasaan ini karena merasa tegang.

Namun, perlu kita tahu bahwa pembicara yang menggunakan gerakan tangannya dapat terlihat lebih hangat, ramah, dan bersemangat.

Bahasa tubuh ini dapat membantu membuat pesan kita lebih berkesan dan menarik perhatian orang lain.

Isyarat ini menunjukkan elemen visual yang menarik daripada kata-kata, sehingga menunjukkan poin-poin penting presentasi kita.

Jadi, jangan lupa untuk menggunakan gerakan tangan ketika sedang menegaskan materi dalam presentasi kita.

Ini karena gerakan tangan dapat memperkuat kata-kata kita dan lebih terhubung dengan audiens.

Namun, kita perlu juga menghindari gerakan tangan yang berlebihan, karena ini dapat mengganggu fokus audiens.

  1. Mengabaikan Ekspresi Wajah

Ekspresi adalah jendela untuk memahami dalam diri kita, ini bukan hanya tentang tatapan mata, tetapi seluruh wajah kita.

Jika kita menunjukkan wajah yang datar ketika presentasi, ini dapat memperburuk situasi karena kita terlihat seperti stres atau gugup.

Selain itu, ini juga dapat membuat audiens kita tidak tertarik dengan apa yang kita katakan atau presentasi kita.

Mereka mungkin merasa kesulitan untuk tetap terlibat atau bahkan meragukan kredibilitas kita dalam menyampaikan materi.

Sebaliknya, senyuman dapat menghidupkan suasana hati dan membuat kita tampak lebih mudah didekati.

Alis yang terangkat dapat menunjukkan keterkejutan atau menekankan sesuatu hal dengan lebih jelas.

Gerakan mengangguk juga dapat menunjukkan persetujuan atau penerimaan terhadap situasi yang kita rasakan.

Jadi, perhatikan ekspresi wajah kita selama presentasi karena ini dapat menunjukkan banyak hal daripada kata-kata.

Gunakan ekspresi yang jelas untuk memperkuat pesan, emosi, dan keterikatan dengan audiens kita.

Namun, kita perlu menunjukkan ekspresi yang natural, sehingga kita tidak terlihat terlalu dramatis.

  1. Tidak Menghormati Ruang Pribadi

Semua orang pasti memiliki ruang pribadi atau batasan yang tidak terlihat, dan ketika ada yang memaksakan masuk, mereka cenderung merasa tidak nyaman.

Prinsip ini juga berlaku ketika kita sedang memberikan presentasi di depan banyak orang yang mungkin tidak kita kenal.

Ketika kita menunjukkan sikap tidak nyaman ketika presentasi, audiens kita juga akan merasakan hal yang sama.

Hal ini dapat membuat kita tidak terikat dengan audiens, sehingga mereka cenderung tidak ingin memperhatikan apa yang kita sampaikan.

Oleh karena itu, kita perlu membuat situasi di mana kita dapat terhubung dengan audiens ketika presentasi.

Cobalah berinteraksi dan perhatikan juga ruang pribadi masing-masing. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, sehingga presentasi kita lebih didengar.

  1. Terlihat Gugup

Merasa gugup ketika presentasi tentu adalah hal yang wajar, tetapi hal ini membuat kita secara tidak sadar melakukan gerakan-gerakan tertentu.

Meskipun kita menganggap diri kita cukup percaya diri dan terkendali, tetapi audiens dapat melihat rasa gugup kita dari gerakan yang kita tunjukkan.

Gerakan dari rasa gugup kita dapat secara langsung mengganggu perhatian audiens, sehingga mereka tidak dapat fokus pada apa yang kita katakan.

Rasa gugup yang kita tunjukkan dapat menghilangkan setiap poin-poin yang kita jelaskan kepada audiens.

Oleh karena itu, cobalah untuk mengendalikan rasa gugup kita agar tidak dapat terlihat orang audiens.

Memang tidak mudah, tetapi dengan latihan dan belajar berdiri tegak dapat menunjukkan rasa percaya diri kita selama presentasi.

Jadi, ketika kita menyampaikan presentasi, waspadai kebiasaan gugup kita yang mungkin kita miliki.

Sebaliknya, gunakan gerakan yang disengaja untuk menekankan poin materi yang kita jelaskan dalam presentasi.

Ini bukan hanya membantu kita untuk tampil lebih percaya diri, tetapi juga menjaga fokus audiens kepada kita.

  1. Menggunakan Bahasa Monoton

Suara atau bahasa yang monoton dapat merusak presentasi kita dan membuat audiens kehilangan ketertarikan.

Bahkan topik presentasi yang paling menarik dapat tampak membosankan dan tidak menarik sama sekali.

Suara atau bahasa kita adalah alat yang sangat efektif untuk mengkomunikasikan pandangan dan materi kita.

Ini dapat menunjukkan antusiasme, rasa ingin tahu, dan perhatian terhadap berbagai macam emosi.

Menggunakan tone nada, kecepatan, dan volume yang berbeda-beda dapat membantu kita lebih terlibat dengan audiens, dan menekankan poin-poin dengan lebih menarik.

Jadi, jangan biarkan suara atau bahasa kita terlalu monoton ketika sedang melakukan presentasi.

Berlatihlah untuk memvariasikan suara dan bahasa kita, karena hal ini dapat memberikan perbedaan signifikan dalam menarik audiens.

  1. Mengabaikan Bahasa Tubuh Audiens

Bagian yang paling penting dalam setiap presentasi adalah audiens kita, terutama bahasa tubuh yang mereka tunjukkan.

Bahasa tubuh mereka seringkali menunjukkan banyak hal tentang bagaimana mereka memahami pesan kita.

Jika mereka mencondongkan tubuh, mengangguk, dan mempertahankan kontak mata, mereka mungkin terlibat.

Namun, jika mereka gelisah, selalu melihat hal lain, atau mata yang sayu, mereka mungkin bosan atau bingung.

Oleh karena itu, selalu perhatikan bahasa tubuh audiens kita, karena bahasa tubuh mereka dapat menunjukkan umpan balik secara langsung tentang presentasi kita.

Jika perlu, sesuaikan dengan penyampaian atau gaya komunikasi kita, sehingga kita dapat menegaskan poin-poin penting dan melibatkan audiens dengan pertanyaan.

Ingatlah bahwa presentasi bukan monolog, tetapi jalan dua arah, semakin tanggap kita terhadap kebutuhan audiens, semakin sukses presentasi kita.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #bahasa #tubuh #yang #harus #kita #hindari #karena #akan #menggagalkan #merusak #presentasi #kita

KOMENTAR