



4 Cara Mengatasi Kelelahan saat Bekerja yang Perlu Diterapkan dengan Tepat supaya Lebih Sehat dan Produktif
- Di tengah kesibukan dan tekanan dunia kerja yang semakin menuntut, kelelahan menjadi salah satu masalah umum yang sering dialami banyak orang. Rasa lelah yang dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang tepat bisa berdampak buruk, tidak hanya pada performa kerja, namun juga pada kesehatan fisik dan mental.
Maka dari itu, sangat penting dalam memahami cara-cara yang tepat dalam mengelola kelelahan agar tubuh tetap bugar dan pikiran tetap fokus. Mengutip Life Hack, berikut ini beberapa cara mengatasi kelelahan saat bekerja yang perlu diterapkan dengan tepat supaya lebih sehat dan produktif.
1. Bersikap proaktif
Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif dan serba cepat, produktivitas bukan hanya soal menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau mencapai target bisnis. Lebih dari itu, produktivitas yang berkelanjutan harus didukung oleh tim yang sehat secara emosional dan mental, serta punya kemampuan dasar yang kokoh untuk berkembang.
Inilah mengapa membangun fondasi yang kuat bagi kemampuan dan produktivitas anggota tim menjadi hal yang sangat krusial. Tidak cukup hanya memberi mereka tugas dan tenggat waktu, seorang pemimpin juga perlu memahami bagaimana kualitas kerja dan kondisi psikologis timnya berjalan dari hari ke hari.
2. Latihan bersyukur
Rasa lelah sering muncul bukan hanya karena tubuh yang kehabisan tenaga, tetapi juga akibat pikiran yang terus dipenuhi keluhan, rasa tidak puas, atau perasaan terjebak dalam rutinitas. Di sinilah latihan bersyukur berperan penting bukan guna mengabaikan masalah, tetapi mengarahkan fokus kita pada hal-hal positif yang masih kita miliki.
Dengan secara sadar melatih rasa syukur, kita mulai melihat sisi lain dari pekerjaan, yakni kesempatan berkembang, rekan kerja yang mendukung, pencapaian-pencapaian kecil yang mungkin sebelumnya terlewat, hingga hal-hal sederhana seperti secangkir kopi hangat di pagi hari. Semua ini, meski tampak sepele, namun mampu memberi dampak besar dalam memperbaiki suasana hati dan mengurangi beban mental.
3. Rangkul hal positif
Di tengah rutinitas harian yang padat dan berbagai tekanan yang datang silih berganti, sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam pola pikir negatif. Ketika tantangan datang bertubi-tubi, fokus kita pun cenderung tertuju pada apa yang salah, kurang, atau belum tercapai. Padahal, dalam menjalani hidup dan pekerjaan dengan lebih seimbang, kita justru perlu melatih diri guna membuka ruang bagi hal-hal positif.
Merangkul sisi positif dari kehidupan bukan berarti mengabaikan realita atau memaksakan diri selalu bahagia. Ini tentang menyadari bahwa walau hidup tidak sempurna, selalu ada nilai, pelajaran, dan kebaikan yang dapat ditemukan dan inilah yang bisa menjadi sumber energi untuk hidup yang lebih sehat secara mental dan fisik, serta lebih produktif dalam berkarya. Kesehatan mental yang baik berkaitan erat dengan cara kita melihat dunia di sekitar.
Ketika kita terbiasa memberi ruang bagi hal-hal positif baik dalam pikiran maupun tindakan kita menciptakan pola pikir yang lebih resilien dan optimis. Keadaan ini secara langsung berdampak terhadap produktivitas, sebab seseorang yang berpikir positif cenderung lebih termotivasi, fokus, dan mampu mengelola stres dengan lebih efektif.
Selain itu, berpikir positif membantu menurunkan risiko gangguan kesehatan seperti kelelahan kronis, kecemasan, bahkan gangguan tidur. Dengan kata lain, pola pikir yang sehat menciptakan tubuh yang sehat dan keduanya merupakan fondasi penting bagi produktivitas jangka panjang.
4. Luangkan waktu untuk menemukan penyerap energi
Penyerap energi bisa bermacam-macam bentuknya. Kadang ia hadir dalam bentuk kebiasaan buruk, lingkungan yang toxic, hubungan interpersonal yang tidak sehat, hingga pikiran negatif yang terus berulang dalam kepala. Hal-hal ini bekerja secara perlahan, tanpa kita sadari, hingga akhirnya membuat kita merasa lelah, kehilangan motivasi, dan sulit berkonsentrasi.
Hal yang menarik, penyerap energi tidak senantiasa bersifat buruk di permukaan. Misalnya, terlalu banyak rapat tanpa jeda, pekerjaan multitasking yang tidak efektif, atau bahkan terlalu sering mengecek media sosial di tengah jam kerja semuanya tampak wajar, namun bisa menggerogoti energi dan produktivitas apabila dilakukan tanpa batas.
Mengenali penyerap energi dalam hidup bukanlah bentuk kelemahan, justru ini adalah bentuk kesadaran diri yang tinggi. Meluangkan waktu untuk melihat ke dalam diri dan memetakan apa yang menguras energi adalah langkah awal dalam membangun hidup yang lebih seimbang, sehat, dan produktif.
Tag: #cara #mengatasi #kelelahan #saat #bekerja #yang #perlu #diterapkan #dengan #tepat #supaya #lebih #sehat #produktif