



Paus Fransiskus Meninggal, Pelukannya Jadi Warisan Cinta bagi Mereka yang Kesepian
– Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di kediamannya di Vatikan, Roma.
Selama hidupnya, laki-laki dengan nama lahir Jorge Mario Bergoglio itu tak segan menunjukkan kasih sayangnya melalui pelukan, terutama kepada mereka yang kesepian atau menderita penyakit langka.
Melansir Catholic News Agency, Senin (21/4/2025), salah satu momen yang paling mengharukan terjadi pada 6 November 2013 lalu.
Kala itu ia memeluk Vinicio Riva, seorang pria Italia yang menderita neurofibromatosis, penyakit genetik langka yang menyebabkan tumor di seluruh tubuh.
Pelukan tersebut menjadi simbol belas kasih dan diterima luas oleh masyarakat dunia
Bahkan bagi Riva sendiri, hangatnya pelukan tersebut seperti menyembuhkan dirinya.
Manfaat Pelukan bagi Kesehatan Mental
Pelukan bukan hanya bentuk ekspresi kasih sayang, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Melansir laporan dari Cleveland Clinic, pelukan dapat meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres.
Selain itu, pelukan juga dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres dalam tubuh.
Penelitian lain dari Carnegie Mellon University menunjukkan, bahwa pelukan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi gejala penyakit akibat stres.
Peserta yang menerima lebih banyak pelukan menunjukkan gejala penyakit yang lebih ringan setelah terpapar virus.
Lebih dari itu, pelukan hangat yang tulus dari Paus Fransiskus menjadi warisan yang mendalam tentang pentingnya kasih sayang dan empati terhadap sesama.
Melalui tindakan sederhana seperti pelukan, laki-laki Buenos Aires, Argentina itu mengajarkan bahwa kehadiran dan perhatian kepada sesama dapat membawa penghiburan dan harapan.
Warisan ini akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Tag: #paus #fransiskus #meninggal #pelukannya #jadi #warisan #cinta #bagi #mereka #yang #kesepian