Gak Melulu Soal Kesehatan: Ini Sederet Alasan Baby Boomer, Milenial, Hingga Gen Z Pilih Jadi Vegetarian
CEO & Co-Founder Green Rebel, Gelga Angelina dalam acara kolaborasi menu plant based vegetarian di Delico Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan Jumat (27/1/2024). (Dini/Suara.com)
13:16
27 Januari 2024

Gak Melulu Soal Kesehatan: Ini Sederet Alasan Baby Boomer, Milenial, Hingga Gen Z Pilih Jadi Vegetarian

Kesadaran gaya hidup sehat di Indonesia semakin meningkat, terbukti dari tren makanan plant based hingga berubah jadi vegetarian yang terus bertambah. Hal ini diungkap langsung CEO & Co-Founder Green Rebel, Gelga Angelina yang mengatakan brandnya bisa bertumbuh pesat jadi bukti makin banyak konsumen yang menerapkan pola makan nabati alias plant based diet.

"Semakin meningkat plant base ini, kita bisa lihat buktinya kita bisa berkembang, bisa bekerjasama lebih banyak partner, artinya konsumen lebih banyak yang minta. Ada brand roti, pakai daging nabati, maskapai, plant base menu," ujar Gelga dalam acara kolaborasi menu plant based di Delico Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan Jumat (27/1/2024).

Menariknya, Gelga mengungkap ada ciri khas unik alasan masing-masing generasi memilih menjadi vegetarian dengan gaya hidup plant base, dari mulai generasi baby boomer, generasi milenial hingga gen Z.

CEO & Co-Founder Green Rebel, Gelga Angelina dalam acara kolaborasi menu plant based vegetarian di Delico Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan Jumat (27/1/2024). (Dini/Suara.com)CEO & Co-Founder Green Rebel, Gelga Angelina dalam acara kolaborasi menu plant based vegetarian di Delico Cafe, Sudirman, Jakarta Selatan Jumat (27/1/2024). (Dini/Suara.com)

Dijelaskan Gelga, kelompok baby boomer dengan kelahiraan 1946 hingga 1964 umumnya belum mendapatkan pengetahuan dan informasi yang cukup tentang gaya hidup plant base, tapi umumnya mereka merubah pola makannya setelah jatuh sakit katastropik dan menganggu kualitas hidup.

Penyakit katastropik tersebut yakni sakit jantung, kanker, ginjal, hipertensi hingga kolesterol. Kondisi inilah yang akhirnya memaksa mereka untuk mengonsumsi makanan sehat seperti plant base atau berubah jadi vegetarian.

Alasan ini berbeda dari generasi milenial yang menjadikan generasi baby boomer sebagai pelajaran, umumnya generasi milenial dengan tahun lahir 1977 hingga 1994 ini enggan mengalami kondisi yang sama dengan orangtua atau saudaranya yang jatuh sakit sehingga ingin menurunkan risiko.

"Jadi rerata alasannya kesehatan, jadi sekarang anak muda, usia 30-40 udah kolesterol tinggi, ada prediabetes, ada orangtuanya sakit jantung, jadi mereka mulai mikir kalau gue ngikutin cara makan orang tua gue, kemungkinan gue bakal sakit yang sama," ujar Gelga.

Sehingga setelah cek kesehatan umumnya lalu dinyatakan prediabetes atau gula darah tinggi, kolesterol tinggi hingga hipertensi generasi milenial akan langsung berhenti mengonsumsi daging.

"Kalau Gen Z karena alasan lingkungan, mereka sudah tahu ternyata sektor pangan sektor daging itu kontributor kedua. Media internasional bisa diakses, diskusi, gimana caranya isu lingkungan claim change (perubahan iklim)," paparnya.

Hal ini juga sesuai dengan data Organisasi Pangan dan Pertanian yakni FAO, menyebutkan 14,5% dari semua emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia disebabkan oleh peternakan.

Industri ini tidak hanya mengeluarkan karbon dioksida (CO2), tetapi juga gas metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O), yaitu dua gas yang dianggap memainkan peran yang mirip dengan CO2 dalam mendorong pemanasan global.

Meskipun metana dan dinitrogen oksida tidak tinggal di atmosfer selama CO2, potensi pemanasan iklim masing-masingnya sekitar 25 kali dan 300 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida.

Untuk membandingkan dampak dari berbagai gas rumah kaca, biasanya dihitung ekuivalen karbon dioksida (CO2eq).

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #melulu #soal #kesehatan #sederet #alasan #baby #boomer #milenial #hingga #pilih #jadi #vegetarian

KOMENTAR