Orang yang Sudah Memaafkan Keluarga Toxic tapi Masih Mengambil Jarak Biasanya Melakukan 8 Hal Ini Kata Psikologi
Ilustrasi seseorang yang menghadapi keluarga toxic tanpa terbawa emosi. (Freepik)
07:26
25 Februari 2025

Orang yang Sudah Memaafkan Keluarga Toxic tapi Masih Mengambil Jarak Biasanya Melakukan 8 Hal Ini Kata Psikologi

– Tak semua orang beruntung lahir di keluarga yang harmonis. Beberapa dari mereka mesti berjuang di tengah keluarga yang toxic. Namun, mereka bisa memaaafkannya. 

Hanya saja, memaafkan keluarga yang beracun itu satu hal, tapi membiarkan mereka masuk kembali ke dalam hidup seperti tidak pernah terjadi apa-apa itu lain cerita.

Banyak orang memilih untuk memaafkan bukan karena orang lain pantas mendapatkannya, melainkan karena mereka ingin melepaskan beban kebencian. 

Memaafkan bukan berarti membuka pintu selebar-lebarnya untuk hubungan yang sama beracunnya. Sebaliknya, mereka menjaga jarak dan tetap menetapkan batasan agar tetap bisa berdamai dengan diri sendiri.

Berikut delapan tanda halus yang sering ditunjukkan oleh orang yang telah memaafkan keluarganya yang toxic, tetapi masih memilih untuk menjaga ruang mereka, dikutip dari Hack Spirit, Senin (24/2).

1) Menetapkan batasan dengan tenang

Mereka tidak perlu membuat drama atau pertengkaran besar untuk menetapkan batasan. Sebaliknya, mereka secara perlahan mulai menarik diri dari dinamika yang tidak sehat. 

Bisa dengan mengurangi komunikasi, menghindari topik sensitif, atau memilih untuk tidak hadir dalam acara keluarga tertentu. Ini bukan hukuman, melainkan cara mereka menjaga ketenangan batin.

2) Hanya berbicara hal-hal ringan

Dulu mereka mungkin terbuka dan berharap mendapat dukungan, tapi kini mereka lebih hati-hati.

Mereka memilih untuk hanya berbicara tentang hal-hal ringan seperti pekerjaan, cuaca, atau acara TV favorit. 

Bukan berarti mereka berpura-pura, melainkan mereka sadar bahwa tidak semua orang pantas mengetahui sisi terdalam dari hidup mereka.

3) Sopan, tapi tidak terikat secara emosional

Mereka tetap bisa bersikap ramah, tersenyum, dan berbasa-basi, tetapi ada jarak emosional yang jelas. Bukan karena mereka masih menyimpan dendam, tetapi karena mereka sadar bahwa terlalu dekat bisa membuka kembali luka lama.

4) Tidak berusaha mengubah keluarganya lagi

Dulu mereka mungkin sering berdebat, mencoba menjelaskan sudut pandang mereka, atau berharap keluarganya bisa berubah. 

Tapi sekarang mereka sadar bahwa itu bukan tanggung jawab mereka. Alih-alih membuang energi untuk hal yang sia-sia, mereka memilih fokus pada diri sendiri dan batasan yang mereka tetapkan.

5) Merelakan gambaran keluarga ideal

Memaafkan dan menjaga jarak bukan berarti tanpa rasa sakit. Salah satu hal tersulit adalah menerima bahwa keluarga yang mereka impikan tidak akan pernah terwujud. 

Mereka mungkin dulu berharap memiliki keluarga yang suportif dan penuh kasih sayang, tapi sekarang mereka menerima kenyataan dan berusaha mencari kedamaian dengan diri sendiri.

6) Kadang merasa bersalah, tapi tetap bertahan

Keputusan untuk menjaga jarak dari keluarga tidak mudah, dan terkadang mereka merasa bersalah. Ada keyakinan bahwa keluarga harus selalu diutamakan, bahwa menjaga jarak adalah bentuk pengkhianatan. 

Tapi meskipun ada perasaan bersalah, mereka tahu bahwa melindungi kesehatan mental mereka adalah pilihan yang benar.

7) Lebih selektif dalam mempercayai orang

Setelah mengalami pengkhianatan atau manipulasi dari keluarga, mereka tidak lagi mudah percaya pada orang lain.

Mereka belajar untuk lebih hati-hati sebelum membuka diri dan memastikan bahwa orang yang mereka percayai benar-benar bisa menjaga perasaan mereka.

8) Membangun ‘keluarga’ versi mereka sendiri

Bagi mereka, keluarga bukan hanya soal hubungan darah, tapi tentang rasa hormat dan keamanan emosional. Mereka memilih dikelilingi oleh teman-teman yang suportif, mentor yang membimbing, dan komunitas yang membuat mereka merasa dihargai. 

Mereka menolak membiarkan masa lalu mendefinisikan mereka dan memilih untuk menciptakan hubungan yang sehat dan bermakna.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #orang #yang #sudah #memaafkan #keluarga #toxic #tapi #masih #mengambil #jarak #biasanya #melakukan #kata #psikologi

KOMENTAR