



10 Tanda Kepribadian Orang yang Tidur dengan Nyaman Meskipun TV Masih Menyala: Salah Satunya Sangat Akrab dengan Kebisingan
–Orang tidur, biasanya pikirannya juga perlu istirahat. Begitu bangun otak akan kembali segar dan siap menjalani aktivitas lagi. Namun ada beberapa orang yang merasa nyaman di tengah banyaknya suara, bisa dari TV, ponsel, laptop, atau mungkin radio.
Dilansir dari laman Blog Herald pada Senin (17/2), inilah 10 tanda kepribadian orang yang tidur dengan nyaman meskipun TV masih menyala.
- Mereka menemukan kenyamanan dalam kebisingan latar belakang
Banyak orang yang tertidur dengan TV menyala menemukan bahwa kebisingan latar belakang membantu mereka merasa lebih nyaman. Psikolog menyarankan bahwa kebutuhan akan suara sekitar ini sering kali berasal dari pikiran yang terlalu aktif.
Ketika keadaan terlalu tenang, pikiran mungkin mulai berlomba, hingga membuatnya lebih sulit untuk rileks. Segala sesuatu yang membuat kita kesal tentang orang lain dapat menuntun kita pada pemahaman tentang diri sendiri.
- Mengalami kesulitan sendirian dengan pikiran
Setiap kali mencoba tertidur di ruangan yang sepi, otak mereka sepertinya menjadi overdrive, berpikir tentang semua yang perlu dilakukan, memutar ulang percakapan canggung dari bertahun-tahun lalu, atau hanya berputar ke dalam pikiran acak.
Tetapi ketika TV menyala, bahkan pada volume rendah, itu memberi pikiran bahwa ada sesuatu yang lain untuk difokuskan, dan akhirnya bisa rileks. Psikolog mengatakan ini tidak biasa, otak akan mendambakan stimulasi, dan bagi sebagian dari kita, keheningan terasa seperti undangan bagi pikiran cemas untuk mengambil alih.
Kebisingan suara acara TV atau bahkan kipas angin dapat terasa nyaman, karena memberi gangguan yang cukup untuk menjaga pikiran agar tidak mengembara ke wilayah yang penuh tekanan.
- Tidak suka merasa sendirian
Terkadang, keheningan di malam hari membuat mereka merasa kesepian. Tetapi ketika TV menyala, bahkan jika tidak benar-benar menontonnya, rasanya seperti ada seseorang di sana. Suara-suara yang familiar atau obrolan latar belakang itu menghibur, hampir seperti memiliki teman tanpa benar-benar harus berbicara dengan siapa pun.
- Berjuang untuk mematikan otak di malam hari
Bagi mereka yang merasa nyaman saat TV masih menyala, secara tidak langsung akan memberi sesuatu yang stabil dalam otak untuk dipegang sehingga tidak terjebak dalam lingkaran pemikiran berlebihan yang tak ada habisnya.
Psikolog menyebut istilah ini sebagai perenungan dan merupakan perjuangan umum bagi orang-orang yang memiliki pikiran aktif atau cemas. Alih-alih bersantai, otak akan terus memproses serta menganalisis.
- Lebih mandiri dari apa yang dipikirkan
Kamu akan berpikir bahwa membutuhkan TV di malam hari berarti bergantung pada kenyamanan luar. Tetapi pada kenyataannya, banyak orang yang tidur dengan cara ini sebenarnya sangat mandiri.
TV menjadi cara mereka mengelola ketidaknyamanan sendiri, tanpa harus bergantung pada orang lain untuk membantu merasa aman. Dengan cara yang sama, jika kamu telah menemukan trik kecil seperti tetap menyalakan TV untuk membantu diri merasa lebih nyaman, itu mungkin hanya pertanda bahwa kamu telah belajar cara menavigasi tantangan hidup dengan cara sendiri.
- Mereka menemukan kenyamanan dalam rutinitas
Ini bukan hanya tentang kebisingan, tapi tentang keakraban. Pertunjukan, suara, serta rasa nyaman yang sama malam demi malam. Tanpa itu semua akan merasa kekurangan. Psikolog mengatakan bahwa rutinitas memberi kita rasa kendali, terutama di dunia yang sering terasa tidak dapat diprediksi. Ketika hidup kacau, ritual kecil seperti menyalakan pertunjukan tertentu sebelum tidur dapat menciptakan perasaan stabilitas.
- Sering terstimulasi pada siang hari
Psikolog mengatakan bahwa orang-orang yang mudah terstimulasi berlebihan baik oleh kebisingan, interaksi sosial, atau terlalu banyak tugas pada siang hari, sering berjuang untuk bersantai di malam hari.
Otak tidak hanya mati tapi membutuhkan masa transisi. Kebisingan latar belakang, seperti acara TV yang telah ditonton ratusan kali, dapat bertindak sebagai penyangga mental, membantu memudahkan transisi ke istirahat.
Jika telah menemukan bahwa menggunakan kebisingan latar belakang membantu mengelola stimulasi berlebihan dan menenangkan pikiran, itu hanya bukti bahwa kamu telah menemukan cara cerdas untuk mengatasi dunia yang sibuk.
- Menggunakan gangguan untuk menghindari emosi yang sulit
Psikolog mengatakan penghindaran semacam ini adalah hal yang umum. Ketika kita dihadapkan dengan emosi tidak nyaman, naluri sering mengalihkan perhatian kita.
Baik itu menonton acara, menelusuri ponsel atau tetap menyala di TV di malam hari, kebiasaan kecil ini dapat bertindak sebagai perisai terhadap perasaan yang tidak ingin kita hadapi.
- Mungkin benar-benar seorang pemikir yang dalam
Orang yang berpikir secara mendalam cenderung memiliki pikiran yang tidak pernah berhenti menganalisis, mempertanyakan, dan merefleksikan. Sementara bisa menjadi kekuatan di siang hari, itu bisa membuat malam terasa luar biasa.
TV menyediakan fokus eksternal, sesuatu yang dapat diprediksi untuk menjaga pikiranmu agar tidak berputar ke dalam kontemplasi tanpa akhir. Tetapi pemikir mendalam sejati tidak hanya mengatur ulang, mereka mengeksplorasi, mempertanyakan, dan menggali ide. Jika kamu membutuhkan TV di malam hari, itu mungkin tidak berarti menghindari pikiran tapi membiarkan pikiran untuk tetap aktif.
- Mengaitkan suara dengan keamanan
Psikolog menyarankan bahwa ini dapat dikaitkan dengan hubungan yang lebih dalam antara suara dan keamanan. Sejak kecil, banyak dari kita menghubungkan suara-suara tertentu seperti orang tua yang berbicara di kamar sebelah atau dengungan rumah tangga sebagai sinyal bahwa semuanya baik-baik saja.
Tag: #tanda #kepribadian #orang #yang #tidur #dengan #nyaman #meskipun #masih #menyala #salah #satunya #sangat #akrab #dengan #kebisingan