Ini 5 Alasan Mengapa Hidup Lebih Bahagia Seiring Bertambahnya Usia, Salah Satunya karena Punya Perspektif Waktu yang Baik
Potret pasangan orang tua yang berbahagia. (Foto: Freepik/ Lifestylememory)
17:02
2 Oktober 2024

Ini 5 Alasan Mengapa Hidup Lebih Bahagia Seiring Bertambahnya Usia, Salah Satunya karena Punya Perspektif Waktu yang Baik

– Siapa, sih, seseorang yang tidak ingin menjadi bahagia? Semua orang di dunia pasti berusaha dan berbondong-bondong untuk mencari, mempertahankan, dan mengharapkan kebahagiaan untuk diri kita dan untuk orang-orang yang kita cintai.

Kita juga menggunakan kebahagiaan sebagai tolok ukur untuk mengambil keputusan dalam hidup. Jika sebuah pekerjaan tidak membuat kita bahagia, kita akan berhenti bekerja. Jika sebuah hubungan tidak lagi membuat kita bahagia, kita akan meninggalkannya.

Kebahagiaan telah menjadi kunci dalam kehidupan kita dan kita membuat beberapa pilihan drastis untuk mencapainya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang berusia 30-an dan 40-an.

Melansir dari Los Angeles Times, Rabu (2/10), dalam sebuah survei terbaru terhadap lebih dari 1.500 penduduk San Diego yang berusia 21 hingga 99 tahun, para peneliti melaporkan bahwa orang-orang berusia 20-an adalah yang paling stres dan tertekan, sementara mereka yang berusia 90-an adalah yang paling bahagia.

Sebaliknya, para ilmuwan menemukan hubungan yang jelas dan linier antara usia dan kesehatan mental, bahwa semakin tua usia seseorang, semakin bahagia perasaan mereka. “Dalam literatur, hal ini disebut paradoks penuaan,” kata direktur Stanford Center on Longevity, Laura Carstensen.

Jadi, jika kita merasa tidak bahagia hari ini, bisakah kita berharap untuk hari esok yang lebih baik? Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa hal ini bisa diharapkan, karena terlepas dari perbedaan individu, kita mengalami beberapa perubahan alami dalam hidup yang mempengaruhi kebahagiaan kita.

Melansir The Conversation, inilah alasan mengapa kebahagiaan manusia cenderung seiring bertumbuhnya usia.

1. Perspektif waktu

Pada sebagian masyarakat di Indonesia, kita cenderung menghabiskan usia 20-an dan 30-an untuk merangkai dan menciptakan masa depan.

Pada akhir usia 30-an dan awal 40-an, ketika kita menyadari bahwa kita belum mencapai apa yang kita harapkan, masa depan kita menyusut dengan cepat, kita memiliki dua pilihan. Kita bisa mulai panik, atau kita bisa menyesuaikan diri dengan semua perubahan ini dengan mengarahkan pikiran kita ke masa lalu yang positif.

Inilah yang dilakukan oleh sebagian besar dari kita, yang membuat kita merasa lebih aman dan lebih bahagia, saat kita memasuki tahap-tahap selanjutnya dalam hidup kita.

2. Kehidupan emosional

Ketika kita masih muda, kita membiarkan emosi kita menjadi liar. Perihal emosi, kita memang perlu belajar dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengendalikannya.

Ketika kita memasuki usia 50-an, emosi kita menjadi lebih stabil dan kita mulai mencapai ketenangan dalam hidup. Selain itu, kita lebih tertarik pada hal-hal positif dan mampu mempertahankannya lebih lama, yang merupakan alasan lain mengapa kita merasa lebih bahagia seiring bertambahnya usia.

3. Jaringan sosial

Di usia 20-an, relasi sosial kita masih cenderung berkembang. Kita memiliki orang-orang baru yang masuk ke dalam hidup kita setiap saat, baik itu rekan kerja dari pekerjaan baru, atau lingkaran teman dan keluarga dari pasangan romantis baru.

Kemudian, saat kita memasuki usia 30-an, semuanya mulai berubah. Kita tidak lagi memiliki waktu atau energi untuk membina semua pertemanan kita, dan orang-orang pun sedikit demi sedikit menghilang dari kehidupan kita seperti lalat.

Karena kita membutuhkan dukungan sosial untuk merasa lebih bahagia, perubahan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan kita.

Namun, ketika kita memasuki usia 50-an, lebih tua dan lebih bijaksana, kita mulai mengerahkan lebih banyak upaya untuk orang-orang dalam hidup kita, memperkuat persahabatan kita. Ini bisa menjadi alasan lain mengapa kita menjadi lebih bahagia di kemudian hari.

4. Telah melewati banyak peristiwa dalam kehidupan

Peristiwa-peristiwa dalam hidup itu seperti lalu lintas. Ketika jalan kosong, lebih mudah untuk mengemudi. Begitu jalan menjadi sibuk, lebih sulit untuk mengatasinya.

Seiring bertambahnya usia kita, pengalaman-pengalaman traumatis dan dramatis sedikit demi sedikit telah kita rasakan. Perlahan hidup terasa lebih melambat, karena kita belajar cara mengatasinya dengan lebih efektif. Dan kita menjadi lebih bahagia sebagai hasilnya.

5. Bisa memprediksi

Rasanya menyenangkan bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal ini memberi kita rasa penguasaan atas lingkungan kita dan mengisi kita dengan kepercayaan diri bahwa kita dapat mengatasi apa pun yang dihadapi dalam hidup.

Seiring berjalannya waktu, kita menjadi lebih baik dalam meramalkan konsekuensi dari perilaku kita, dan orang lain, serta menjadi terampil dalam merencanakan tindakan terbaik untuk mengatasi tantangan hidup. Setiap hari mengajarkan kita keterampilan hidup yang baru dan hal ini memudahkan kita untuk merasa lebih bahagia.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #alasan #mengapa #hidup #lebih #bahagia #seiring #bertambahnya #usia #salah #satunya #karena #punya #perspektif #waktu #yang #baik

KOMENTAR