Bukan Cuma Memperbesar Payudara, Kini Berkembang Operasi Plastik Justru untuk Mengecilkan Payudara Demi Kesehatan dan Politik
Ilustrasi operasi plastik atau implan payudara. (sumber: pinterest/Stylecraze)
21:16
23 September 2024

Bukan Cuma Memperbesar Payudara, Kini Berkembang Operasi Plastik Justru untuk Mengecilkan Payudara Demi Kesehatan dan Politik

 

 – Kerap kali operasi plastik untuk payudara perempuan identik dengan memperbesar ukuran payudara. Keputusan untuk menanam implan payudara muncul dari perasaan minder kaum perempuan di tengah hubungan pertemanan.

Tak jarang juga, selebritis atau sosialita nasional maupun internasional memberikan inspirasi untuk  memperbesar ukuran payudara lewat operasi plastik. Sebagai contoh, Kylie Jenner, Paris Hilton, dan Pamela Anderson adalah artis hollywood dan sosialita Amerika Serikat yang memperbesar payudaranya.

Namun, dalam dinamika sosial dan budaya, terjadi pergeseran tren zaman. Operasi plastik yang identik dengan memperbesar payudara, kini berkembang paradigma memperkecil ukuran payudara. Perkembangan ini menandakan bahwa payudara kecil juga memiliki nilai secara medis dan budaya, khususnya gaya hidup. Kini kedua paradigma tersebut beriring-iringan di dalam wacana tubuh perempuan.

Kini tak sedikit dari kaum perempuan membawa foto selebritis di telepon genggamnya sebagai simbol impian dan harapan atas ukuran payudara mereka dapat kecil seperti artis itu, dikutip dari nytimes.com, pada Senin, (23/9). Sebagai contoh, kaum perempuan di Amerika Serikat kerap bermimpi agar ukuran payudaranya seperti Miley Cyrus, Keira Knightley, dan Bella Hadid.

Pengecilan payudara kini menjadi budaya baru atas tubuh perempuan. Jika salah satu di antara mereka melakukan pengencilan payudara, maka kabar itu akan tersebar dan menjadi percakapan di antara kaum perempuan. Salah seorang ahli bedah di Beverly Hills, Kelly Killeen mengatakan bahwa salah satu pasiennya memamerkan payudaranya pada seorang teman di konter rias dan temannya terinspirasi untuk melakukan operasi serupa.

Setelah sedot lemak, operasi plastik untuk memperbesar payudara adalah bedah kosmetik paling populer di Amerika Serikat, sekitar 300.000 perempuan memilih implan setiap tahunnya. Namun, terjadi pertumbuhan operasi kosmetik untuk mengecilkan payudara. Pada 2023, lebih dari 76.000 perempuan AS menjalani operasi pengecilan payudara. Terjadi peningkatan sebesar 64% sejak 2019.

American Society of Plastic Surgeons mengatakan bahwa peningkatan bedah plastik untuk pengecilan payudara tercermin pada semua kelompok usia, khususnya di kalangan perempuan di bawah 30 tahun. Bahkan, banyak perempuan yang sudah bertubuh kecil, ingin menjadi lebih kecil. Jerry Chidester, seorang ahli bedah plastik di Salt Lake City, mengatakan bahwa pasiennya biasanya meminta ukuran cup C, kemudian kini mereka menginginkan ukuran B. Tak jarang pasien perempuan melakukan pengecilan payudara dalam seminggu, kebanyakan para ibu muda yang baru melahirkan.

Kaum perempuan Amerika selalu kesal dengan tubuh mereka, karena tubuh mereka kerap jauh dari kesempurnaan tubuh perempuan para model dan pemengaruh (influencer). 70% perempuan secara global tidak menyukai ukuran payudara mereka. Ini mungkin karena payudara perempuan selalu dievaluasi dan dikritisi. Selalu tampak, payudara menyinggung tubuh telanjang perempuan. Mereka memicu pikiran dan perasaan orang lain tentang keperempuanannya, ketersediaan seksualnya, usianya, berat badannya, daya tariknya, dan peran keibuannya. Payudara dapat menjadi obyek daya tarik, hasrat dan fetis. Juga rasa jijik dan cemoohan.

Payudara dengan ukuran besar menyita perhatian lebih banyak, entah positif maupun negatif daripada yang lebih kecil. Survei pembuat pakaian pada 2013 mengatakan bahwa ukuran cup rata-rata payudara orang Amerika berada di DD. Mayoritas pasien yang melakukan pengecilan payudara berukuran lebih besar dari itu. Beratnya payudara yang besar dapat menyebabkan nyeri punggung, leher, dan bahu. Kenyataan ini sangat menghambat mobilitas dan kebugaran tubuh.

Jadi, memilih untuk mengecilkan payudara, membuatnya lebih ringan, lebih kecil, lebih mudah dibawa dan ditutupi bisa dilihat sebagai tindakan cinta diri dan pemberdayaan, prioritas seorang perempuan. Pada akhirnya, kenyamanan dan kemandiriannya sendiri di atas apa yang secara tradisional dianggap seksi oleh orang lain. Selain itu, bisa dipangang sebagai kebencian terhadap diri sendiri, sebuah kesepakatan dengan budaya seksis yang juga menganggap payudara yang lebih besar dan tidak bulat dan tegak sebagai sesuatu yang menjijikan: kendur, lembek, bergoyang, dan sulit ditahan.

Atau pilihan untuk mengecilkan payudara bersifat paradoks dan pragmatis, karena merasa tidak dapat mengubah budaya tempat tinggalnya, seorang wanita mungkin merasa bahwa jalan yang lebih mudah untuk mencintai tubuhnya adalah dengan mengubah tubuhnya sendiri.

Akhirnya, apa artinya menjadi kecil? Apakah payudara yang lebih kecil mencerminkan penolakan untuk menghuni fantasi para pria? Tiffany Loftin yakin bahwa pengecilan payudara adalah tanda kepercayaan diri dan otonominya atas tubuh. Menghabiskan uangnya untuk hidup dengan tubuh yang lebih baik baginya adalah sebuah daya, tak peduli dengan narasi kolot tentang indikator cantik dan sempurnanya tubuh perempuan.

Kaum perempuan tidak membutuhkan tolok ukur kecantikan Barat atau para kaum laki-laik (patriarkis). Ini menegaskan bahwa tubuh perempuan adalah miliknya. Loftin menegaskan bahwa saya tidak melakukan ini untuk laki-laki. Sebelumnya kaum perempuan membutuhkan afirmasi dari kaum kaum laki-laki untuk kepentingan diri mereka secara fisik. Baginya itu adalah kekeliruan.

Cheyenne Lin menganggap operasi pengecilan payudara adalah tindakan politis yang eksplisit atau sebuah perang kebudayaan. Dengan mengorbankan kemampuannya menyusui, ia memprioritaskan kesehatan dan kebahagiaannya sendiri di atas peran evolusinya.

Sarah Thornton, 59 tahun, seorang sosiolog di San Fransisco, mulanya memiliki payudara berukuran B sebelum menjalani mastektomi ganda. Setelah rekonstruksi payudara, ia memiliki ukuran D. Akhirnya, ia menjalani operasi lagi untuk mengurangi ukuran implannya.

“Saya beralih dari implan yang tidak nyaman dan sangat saya benci ke implan yang lebih kecil yang ditempatkan sedikit berbeda,” katanya dikutip dari nytimes.com, pada Senin, (23/9).

"Saya beralih dari implan yang tidak nyaman dan sangat saya benci ke implan yang lebih kecil yang ditempatkan sedikit berbeda," katanya.

Selama meneliti gagasan dan perasaan perempuan tentang payudara, Thornton mendukung keputusan apa pun yang ingin diambil oleh perempuan atas tubuhnya.

"Tidak ada yang Anda lakukan yang akan pernah cukup baik, dan jika Anda melakukan apapun hanya untuk alasan estetika, Anda tidak akan pernah benar-benar puas dengan penampilan Anda," kata Rae Wolk, seorang mahasiswa.

Payudara kecil mungkin tidak menarik perhatian di kereta bawah tanah atau di jalan seperti halnya payudara besar, tetapi payudara kecil juga merupakan mode. Sementara payudara besar menandakan keibuan dan ketersediaan seksual, payudara yang lebih kecil dapat menunjukkan muda, kekanak-kanakan, pubertas, ketipisan, androgini. Ketiadaan payudara, puting yang tidak tertutup, dapat menggairahkan seperti halnya belahan dada. Wolk merasa payudaranya yang kecil membuatnya lebih feminim.

Seorang perempuan untuk dapat menarik diri dari tatapan pria, untuk menegaskan dirinya sendiri dalam penolakannya, untuk dilirik, untuk meringankan rasa sakitnya sendiri, untuk dapat berlatih dengan nyaman, dan lain-lain adalah pembebasan baginya.

Tag: payudara kecil, operasi plastik, perempuan

Deskripsi: Secara umum operasi plastik payudara bagi perempuan adalah untuk memperbesar ukurannya, tetapi kini berkembang tren dan paradigma operasi plastik untuk memperkecil payudara mulai dari kesehatan hingga politik tubuh.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #bukan #cuma #memperbesar #payudara #kini #berkembang #operasi #plastik #justru #untuk #mengecilkan #payudara #demi #kesehatan #politik

KOMENTAR