Kepribadian Self-Centered: 8 Frasa yang Sering Diucapkan Orang Egois Tanpa Menyadari Betapa Mereka Kurang Empati
Kita semua pasti pernah bertemu seseorang yang tampaknya berpikir dunia berputar di sekitar mereka. Mereka selalu mendominasi percakapan, mengabaikan perasaan orang lain, dan entah bagaimana selalu berhasil membawa topik kembali kepada diri mereka sendiri.
Inilah ciri khas kepribadian self-centered. Mereka cenderung lebih fokus pada diri sendiri daripada mempertimbangkan orang lain. Salah satu tanda utama dari orang yang kurang empati adalah pilihan kata mereka.
Tanpa disadari, mereka sering menggunakan frasa tertentu yang membuat orang lain merasa tidak dihargai atau bahkan disalahkan. Dilansir dari laman Geediting.com pada Sabtu (8/2) berikut ini delapan frasa yang digunakan orang egois dalam kesehariannya.
1. "Saya hanya jujur"
Kejujuran memang hal yang penting, tapi ada perbedaan antara jujur dan kasar. Orang dengan kepribadian self-centered sering menggunakan frasa ini sebagai tameng untuk berbicara tanpa filter.
Mereka tidak peduli apakah kata-kata mereka menyakiti orang lain atau tidak. Alih-alih menyampaikan pendapat dengan kecerdasan emosional, mereka lebih fokus pada hak mereka untuk berbicara. Akibatnya, orang lain sering kali merasa tersakiti, bukan tercerahkan.
2. "Kamu saja yang terlalu sensitif"
Frasa ini sering digunakan untuk menghindari tanggung jawab. Daripada mengakui bahwa mereka telah menyakiti perasaan seseorang, mereka malah membalikkan keadaan dengan menyalahkan orang tersebut karena terlalu emosional. Ini adalah cara klasik orang yang kurang empati untuk menghindari introspeksi dan membuat orang lain merasa bersalah atas emosi mereka sendiri.
3. "Bukan itu yang saya maksud"
Memang benar bahwa niat seseorang tidak selalu sesuai dengan cara pesan mereka diterima. Namun, orang yang egois sering menggunakan frasa ini untuk menghindari konsekuensi dari kata-kata mereka.
Daripada mencoba memahami bagaimana perkataan mereka berdampak pada orang lain, mereka lebih memilih untuk menepis perasaan lawan bicara, seolah-olah mereka yang salah dalam menafsirkan maksud sebenarnya.
4. "Saya tidak punya waktu untuk ini"
Ketika seseorang mengucapkan frasa ini, mereka secara tidak langsung mengatakan bahwa masalah orang lain tidak cukup penting untuk mereka tangani. Orang dengan kepribadian self-centered sering kali merasa bahwa waktu mereka lebih berharga dibandingkan waktu orang lain.
Tentu saja, tidak semua orang bisa selalu meladeni drama atau diskusi yang panjang. Tapi orang dengan kecerdasan emosional akan mencoba menemukan waktu yang lebih baik untuk membicarakannya, bukan langsung menolak dengan kasar.
5. "Anda hanya terlalu memikirkannya"
Frasa ini adalah cara halus untuk menutup diskusi tanpa benar-benar menyelesaikan masalah. Orang yang egois sering kali tidak ingin berurusan dengan emosi orang lain, jadi mereka mengabaikannya dengan mengatakan bahwa seseorang hanya ‘terlalu banyak berpikir’. Padahal, yang dibutuhkan bukanlah pengabaian, melainkan sedikit pengertian dan kepedulian terhadap apa yang dirasakan lawan bicara.
6. "Saya hanya mencoba membantu"
Orang dengan kepribadian self-centered suka berpikir bahwa niat mereka lebih penting daripada hasil akhirnya. Jika seseorang merasa terganggu atau tersakiti oleh tindakan mereka, mereka tidak akan menerima kritik atau umpan balik dengan baik.
Sebaliknya, mereka akan berkata, "Saya hanya mencoba membantu," seolah-olah niat baik mereka sudah cukup untuk membenarkan apa pun yang mereka lakukan, meskipun sebenarnya tidak membantu sama sekali.
7. "Itu bukan masalah besar"
Ketika seseorang berbagi perasaan atau pengalaman sulit, mendengar frasa ini bisa sangat menyebalkan. Orang yang egois sering kali menggunakan frasa ini untuk meremehkan masalah yang mereka tidak ingin tangani.
Mereka menganggap perasaan orang lain tidak sepenting perasaan mereka sendiri, sehingga mereka cenderung mengabaikan atau mengecilkan hal-hal yang menurut mereka tidak signifikan.
8. "Saya memang begitu orangnya"
Alih-alih berusaha berubah atau memperbaiki diri, orang dengan kepribadian self-centered sering kali berlindung di balik frasa ini. Mereka menggunakan ini sebagai alasan untuk tidak peduli terhadap dampak tindakan mereka pada orang lain.
Padahal, menjadi pribadi yang baik bukan berarti tetap pada kebiasaan buruk, tetapi terus belajar dan berkembang agar lebih memahami perasaan orang lain.
Frasa-frasa di atas adalah contoh bagaimana orang yang egois sering berbicara tanpa menyadari bahwa mereka kurang empati. Mereka cenderung lebih fokus pada diri sendiri daripada mempertimbangkan bagaimana kata-kata mereka memengaruhi orang lain.
Kepribadian self-centered sering kali sulit dikenali karena beberapa frasa ini terdengar umum dan wajar dalam percakapan sehari-hari. Namun, jika seseorang sering menggunakan kata-kata ini untuk menghindari tanggung jawab atau mengabaikan perasaan orang lain, ada kemungkinan besar mereka memang memiliki sifat egois yang tinggi.
***
Tag: #kepribadian #self #centered #frasa #yang #sering #diucapkan #orang #egois #tanpa #menyadari #betapa #mereka #kurang #empati