Orang yang Berpura-pura Pekerja Keras tetapi Sebenarnya Orang yang Malas Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang berpura-pura pekerja keras tetapi sebenarnya orang malas/ Sumber foto: Freepik
12:38
19 September 2024

Orang yang Berpura-pura Pekerja Keras tetapi Sebenarnya Orang yang Malas Biasanya Menampilkan 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi

- Dalam dunia kerja, kita sering bertemu dengan berbagai tipe rekan kerja.

Ada yang benar-benar berdedikasi, bekerja keras, dan selalu berusaha untuk memberikan hasil terbaik.

Namun, di sisi lain, ada pula orang yang seolah-olah terlihat bekerja keras, tetapi sebenarnya memiliki sifat malas yang tersembunyi.

Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (19/9), orang-orang ini sering kali memiliki cara tersendiri untuk menutupi kemalasan mereka, dengan berpura-pura sibuk atau memberikan kesan bahwa mereka bekerja lebih keras dari kenyataannya.

Berikut adalah delapan perilaku umum yang sering mereka tunjukkan:

1. Menghabiskan Waktu dengan Aktivitas yang Tidak Produktif

Orang yang malas sering kali terlihat sibuk, tetapi sebenarnya tidak melakukan pekerjaan yang produktif.

Mereka mungkin duduk di depan komputer sepanjang hari, namun sebagian besar waktu dihabiskan untuk hal-hal yang tidak relevan, seperti memeriksa media sosial, berbicara tentang hal-hal sepele dengan rekan kerja, atau sekadar mengulang-ulang tugas kecil yang tidak berdampak signifikan.

2. Bertele-tele dalam Membahas Tugas

Salah satu ciri khas dari mereka yang malas adalah kecenderungan untuk memperpanjang waktu pembahasan tugas tanpa ada niatan untuk benar-benar menyelesaikannya.

Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu untuk rapat, berdiskusi, atau bahkan membuat rencana yang terkesan rumit, tetapi jarang ada eksekusi nyata.

Diskusi panjang tanpa arah sering kali menjadi cara mereka menghindari pekerjaan nyata.

3. Banyak Beralasan

Setiap kali diberikan tugas atau tanggung jawab, orang yang malas cenderung mencari alasan mengapa pekerjaan tersebut sulit dilakukan atau membutuhkan waktu lebih lama.

Mereka mungkin mengatakan bahwa ada faktor eksternal yang menghambat mereka atau bahwa mereka kekurangan alat atau informasi.

Alasan-alasan ini sering digunakan untuk menunda pekerjaan dan memberikan kesan bahwa mereka sedang menghadapi tantangan besar.

4. Selalu Terlihat Sibuk tetapi Tak Ada Hasil

Orang yang berpura-pura pekerja keras cenderung selalu ingin terlihat sibuk di depan atasan atau rekan kerja.

Mereka sering kali membawa banyak dokumen, mengetik dengan cepat di komputer, atau berbicara dengan nada serius di telepon.

Namun, ketika dilihat lebih dalam, hasil kerja mereka tidak sebanding dengan upaya yang mereka klaim lakukan. Kesan sibuk hanyalah cara untuk menutupi kurangnya produktivitas.

5. Delegasi yang Berlebihan

Alih-alih menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri, orang yang malas cenderung mendelegasikan sebagian besar tugas mereka kepada orang lain.

Mereka mungkin pandai membuat orang lain merasa bahwa tugas-tugas tersebut adalah bagian dari tanggung jawab tim atau mengalihkan pekerjaan mereka kepada rekan kerja dengan berbagai alasan.

Dengan cara ini, mereka tampak sebagai pemimpin atau koordinator yang sibuk, padahal hanya menghindari tugas mereka sendiri.

6. Menghindari Tanggung Jawab Langsung

Mereka yang malas sering kali berusaha untuk tidak terlibat dalam proyek atau tugas yang membutuhkan komitmen besar.

Mereka mungkin mengambil tugas-tugas yang terlihat besar tetapi sebenarnya tidak memiliki dampak signifikan, atau mereka memilih proyek yang mudah dan tidak memerlukan banyak upaya.

Mereka juga cenderung menghindari situasi di mana mereka harus bertanggung jawab langsung atas hasil pekerjaan.

7. Terlalu Fokus pada Detail yang Tidak Penting

Salah satu taktik orang malas untuk terlihat sibuk adalah dengan memperhatikan hal-hal kecil yang tidak penting.

Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal seperti format laporan, tampilan presentasi, atau hal-hal administratif yang tidak berdampak besar pada tujuan akhir.

Dengan cara ini, mereka dapat mengklaim bahwa mereka bekerja keras dan teliti, padahal waktu dan energi yang dihabiskan sebenarnya tidak relevan dengan hasil yang diharapkan.

8. Sering Minta Bantuan tetapi Tidak Pernah Menyelesaikan Sendiri

Orang yang malas sering kali meminta bantuan dari rekan kerja atau atasan mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas yang seharusnya dapat mereka selesaikan sendiri.

Mereka mungkin terlihat seperti membutuhkan bimbingan atau bantuan teknis, padahal tujuannya adalah untuk menghindari tanggung jawab penuh atas pekerjaan tersebut.

Setelah mendapatkan bantuan, mereka sering kali tidak benar-benar menyelesaikan tugas tersebut dengan baik atau menyerahkannya setengah jadi.

Kesimpulan

Perilaku berpura-pura pekerja keras ini mungkin berhasil menipu beberapa orang, terutama dalam jangka pendek.

Namun, seiring waktu, rekan kerja dan atasan biasanya akan mulai menyadari bahwa hasil kerja mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka tampilkan.

Kemampuan untuk membedakan antara pekerja yang benar-benar produktif dan yang hanya berpura-pura sangat penting, terutama dalam lingkungan kerja yang menuntut kolaborasi dan hasil nyata.

Orang yang malas tetapi berpura-pura sibuk ini pada akhirnya akan merugikan tim dan perusahaan, karena mereka tidak memberikan kontribusi yang diharapkan.

Penting bagi manajer dan rekan kerja untuk dapat mengenali perilaku ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk mendorong lingkungan kerja yang lebih produktif dan transparan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #orang #yang #berpura #pura #pekerja #keras #tetapi #sebenarnya #orang #yang #malas #biasanya #menampilkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR