Sering Dianggap Remeh oleh Pasangan Anda? Mulailah Hindari 6 Perilaku Ini, Salah Satunya Terlalu Sering Mengatakan 'Ya'
Inilah 6 hal yang harus dihindari dalam hubungan. (Freepik)
06:57
17 September 2024

Sering Dianggap Remeh oleh Pasangan Anda? Mulailah Hindari 6 Perilaku Ini, Salah Satunya Terlalu Sering Mengatakan 'Ya'

 

 Pernahkah Anda merasa diremehkan oleh pasangan dalam hubungan Anda?

Jika ya, ini mungkin adalah perasaan yang paling menyakitkan dalam sebuah hubungan dan perasaan ini, tidak pernah ada yang ingin mengalaminya sekalipun.

Ini bukanlah realisasi yang dramatis, tetapi sekadar menyadari dan mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini membuat perbedaan yang besar.

Misalnya, Anda mungkin sesekali menemukan bahwa Anda terus-menerus memprioritaskan kebutuhan pasangan Anda di atas kebutuhan Anda sendiri sering membuat Anda merasa tidak dihargai dan diremehkan.

Jalan pencarian jati diri ini, meski penuh dengan kesalahan dan keraguan, akan membawa perubahan besar dalam cara pandang orang terhadap Anda.

Dengan melepaskan pola-pola yang tidak membantu ini, Anda akan merasakan rasa hormat dan keterhubungan yang lebih dalam dalam hubungan Anda.

Dilansir dari Hack Spirit, Selasa (17/9), berikut 6 hal yang sebaiknya mulai Anda hindari jika tidak ingin merasa diremehkan oleh pasangan dalam hubungan Anda.

1. Terus menerus mengatakan “ya”

Dalam hubungan, kita pasti ingin selalu menyenangkan pasangan kita. Itu naluri alami, yang berakar pada keinginan kita untuk menciptakan hubungan yang harmoni, dan kasih sayang bersama.

Namun, ada bahayanya jika Anda selalu mengatakan "ya" terhadap permintaan atau pilihan pasangan Anda. Hal ini dapat menyebabkan dinamika sepihak di mana kebutuhan dan keinginan Anda terus-menerus dikesampingkan.

Ini bukan berarti Anda harus berubah menjadi penentang. Melainkan, tentang menemukan keseimbangan. Katakan 'ya' jika itu sesuai dengan nilai dan kebutuhan Anda, dan merasa nyaman mengatakan 'tidak' jika tidak sesuai.

Membiarkan diri Anda mengatakan 'tidak' secara tidak langsung akan mengomunikasikan bahwa perasaan dan kebutuhan Anda sama pentingnya dalam hubungan tersebut.

2. Mengabaikan perilaku penindasan yang melanggar batasan

Kalau dipikir-pikir lagi, ada tanda-tanda bahwa harga diri Anda tidak dihargai oleh pasangan Anda. Ada komentar-komentar dan tindakan-tindakan kecil yang meremehkan kontribusi Anda atau mengabaikan perasaan Anda.

Namun Anda mungkin mengabaikannya, dan justru meyakinkan diri Anda bahwa itu semua hanya untuk bersenang-senang atau tidak dimaksudkan untuk menyakiti.

Namun, kejadian-kejadian kecil ini menumpuk seiring waktu dan menciptakan dinamika tidak sehat yang membuat nilai saya terus-menerus diremehkan.

Mengabaikan tanda-tanda bahaya tidak akan menghilangkannya. Malah, hal itu menyebabkan penurunan harga diri secara bertahap dan menumbuhkan hubungan yang menganggap Anda remeh.

Mengenali tanda-tanda ini sejak dini, menanganinya, dan bersiap meninggalkan hubungan yang tidak menghargai nilai Anda merupakan langkah penting untuk melindungi kesejahteraan Anda.

3. Selalu memperlakukan pasangan dengan berlebihan dan istimewa

Ini mungkin tampak mengejutkan pada awalnya. Lagipula, bukankah tindakan besar merupakan tanda cinta dan penghargaan? Ya dan tidak.

Tindakan besar tentu saja dapat menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda peduli, tetapi tindakan besar juga dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dalam hubungan Anda.

Ketika tindakan besar menjadi lebih sering, pasangan Anda mungkin mulai melihatnya sebagai hal yang biasa, bukan sesuatu yang istimewa.

Terlebih lagi, tindakan besar terkadang dapat mengaburkan pentingnya tindakan kebaikan dan penghargaan sehari-hari yang lebih kecil.

Bunda Teresa mengatakannya dengan indah bahwa, "Tidak semua dari kita dapat melakukan hal-hal besar. Namun, kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar."

Sangat mudah untuk terhanyut dalam kegembiraan kejutan besar dan hadiah mewah, tetapi penghargaan sejati ditemukan dalam momen-momen kecil.

Berfokuslah pada hal-hal kecil untuk menunjukkan kepedulian Anda melalui tindakan sehari-hari. Misalnya memasak makanan kesukaan mereka setelah hari yang melelahkan, mendengarkan mereka saat mereka perlu mencurahkan isi hati, atau sekadar menawarkan pelukan menenangkan saat mereka sedang sedih.

Tindakan kebaikan kecil ini sering kali memiliki makna yang lebih dalam daripada tindakan besar apa pun. Tindakan ini cenderung tidak menciptakan situasi di mana pasangan Anda mulai menganggap tindakan tersebut sebagai hal yang rutin.

4. Komunikasi yang berlebihan

Berkomunikasi secara terbuka dan efektif dianggap sebagai kunci hubungan yang sukses, dan memang demikian, tetapi ini juga ada sisi gelapnya tersendiri.

Komunikasi yang berlebihan terkadang dapat menjadi bumerang, terutama jika komunikasi tersebut menjadi aliran pikiran, perasaan, dan pembaruan yang tiada habisnya tentang hari Anda.

Membuat pasangan Anda mengetahui setiap detail kecil kehidupan Anda secara tidak sengaja dapat membuat mereka merasa tidak perlu berusaha apa pun untuk tetap terhubung atau memahami Anda.

Ini tidak berarti Anda harus menyimpan rahasia atau menyembunyikan informasi, tetapi temukan ritme yang memungkinkan komunikasi menjadi alat untuk koneksi dan pemahaman, daripada sekadar buku harian terbuka.

Tujuannya adalah untuk membina hubungan di mana kedua belah pihak secara aktif berusaha untuk mengenal satu sama lain dan tidak menganggap remeh keterbukaan pasangannya.

Pertimbangkan untuk mengurangi komunikasi yang berlebihan. Berikan kesempatan kepada pasangan Anda untuk merasa penasaran tentang Anda, mengajukan pertanyaan, dan terlibat aktif dalam upaya mengenal Anda.

5. Terlalu tersedia

Bersikap terlalu mudah didekati dapat menjadi kontraproduktif. Jika Anda selalu siap untuk meninggalkan segalanya dalam sekejap, hal itu dapat menyebabkan pasangan Anda menjadi terlalu terbiasa dengan kehadiran Anda yang terus-menerus.

Menciptakan sedikit kelangkaan dapat membuat kehadiran Anda lebih berharga. Ini bukan tentang bersikap sulit untuk didapatkan atau bersikap jauh secara tidak perlu.

Sebaliknya, fokuslah pada kehidupan di luar hubungan Anda. Kejar minat Anda, habiskan waktu dengan teman-teman, dan pastikan Anda juga memiliki waktu sendiri.

Dengan melakukan ini, pasangan Anda akan menyadari bahwa waktu Anda berharga dan mereka perlu menghargainya.

Pendekatan ini membantu menjaga dinamika hubungan yang lebih sehat , di mana kedua individu menghargai waktu yang mereka habiskan bersama.

6. Terlalu banyak meminta maaf

Meminta maaf saat Anda bersalah merupakan tanda kedewasaan dan rasa hormat, namun terus-menerus meminta maaf, bahkan saat tidak perlu, dapat mengirimkan pesan yang salah.

Terlalu sering meminta maaf dapat memberi kesan bahwa Anda selalu bersalah, yang dapat menyebabkan pasangan Anda meremehkan usaha Anda. Hal ini juga dapat mengurangi dampak permintaan maaf Anda yang tulus seiring berjalannya waktu.

Seperti yang pernah dikatakan Albert Einstein, "Rasa hormat yang tidak dipikirkan terhadap otoritas adalah musuh terbesar kebenaran." Dengan cara yang sama, permintaan maaf yang tidak dipikirkan dapat mengikis kebenaran dan harga diri Anda sendiri.

Daripada meminta maaf untuk hal-hal sepele atau untuk kejadian di luar kendali Anda, ungkapkan empati atau pengertian.

Gantikan "Maafkan saya" dengan "Saya mengerti perasaan Anda" atau "Pasti sulit bagi Anda." Dengan cara ini, Anda menunjukkan bahwa Anda peduli tanpa merendahkan harga diri Anda.
***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #sering #dianggap #remeh #oleh #pasangan #anda #mulailah #hindari #perilaku #salah #satunya #terlalu #sering #mengatakan

KOMENTAR