Naik Private Jet vs Ditandu 5 Km: Beda Angkutan Erina Gudono dan Rakyat Jelata saat Hamil

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ikut turun gunung membela Kaesang Pangarep dan Erina Gudono terkait kontroversi private jet. Menurutnya, wajar jika anak-mantu Presiden Jokowi itu naik jet pribadi ke Amerika Serikat (AS). Alasannya, kata Budi Arie, Erina sedang hamil sehingga tidak bisa menggunakan angkutan umum, alias pesawat komersial.

Pernyataan Menkominfo yang terkesan tone deaf itu langsung menuai kecaman. Apalagi, banyak ibu-ibu hamil di Tanah Air yang tidak memiliki transportasi hanya untuk sampai ke rumah sakit. Hal ini terlihat dari cuitan akun X @/arsipaja.

Dalam cuitannya, akun ini membagikan berita seputar perbedaan fasilitas angkutan yang diterima menantu presiden vs rakyat jelata. Jika Erina hanya bisa memakai private jet karena hamil, hal berbeda dialami seorang ibu asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Ibu yang sedang hamil besar itu harus ditandu 5 kilometer oleh warga menuju klinik terdekat. Hal ini karena akses daerahnya tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Mirisnya, kejadian ini belum lama terjadi, yakni pada 20 Juni 2024 lalu.

Perlengkapan yang dipakai untuk tandu juga ala kadarnya, bukan tandu-tandu dengan standar rumah sakit. Tandu itu dibuat menggunakan kain sarung dan bambu. Dikabarkan ibu hamil itu juga ditandu melewati hutan sagu dan jalan yang terjal.

Situasi itu tentu begitu membahayakan ibu hamil. Selain karena waktu yang ditempuh cukup lama, kecelakaan juga bisa terjadi di perjalanan yang berpotensi mengancam nyawa ibu dan anak dalam kandungannya. Sayang, masalah akses jalan itu sendiri tidak mendapatkan perhatian pemerintah.

Perbandingan fasilitas yang ekstrem antara Erina Gudono dan rakyat jelata langsung ramai mendapatkan sorotan. Warganet turut menuliskan beragam kritikan hingga kecaman kepada keluarga presiden hingga Menkominfo.

"Padahal duit yang buat naik jet nya itu bisa buat benerin jalan yang rusak," komentar warganet.

"Budi Ari ini kerja untuk siapa seh. Untuk rakyat yang membayar pajak atau anak penguasa?" tanya warganet.

"Gak bisa bayangin rasanya lagi kontraksi hebat tapi harus menempuh perjalanan jauh naik pikap dan lewat jalan rusak. Diem di atas kasur aja rasanya tulang belakang kek rontok. Dasar pejabat dzolim!" kecam warganet.

"Pejabat membuat rakyat sejahtera (tidak). Pejabat nyepongin keluarga Mulyono (iya)," kritik yang lain.

"Tidak bisa naik angkutan umum bukan karena hamilnya, tapi karena kasian penumpang lainnya," sindir warganet.