Sebaiknya Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Buruk Ini Jika Anda Benar-benar Ingin Menjadi Orang Baik
Ilustrasi orang baik (Pixabay/jonas-svidras)
11:06
11 September 2024

Sebaiknya Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Buruk Ini Jika Anda Benar-benar Ingin Menjadi Orang Baik

 

Kita semua ingin menjadi orang yang lebih baik. Entah itu bersikap lebih baik, lebih bertanggung jawab, atau sekadar mengangkat derajat orang lain alih-alih menjatuhkan mereka, itulah sesuatu yang kerap kita perjuangkan.   Namun, apa sebenarnya arti dari “kebaikan?” Apakah itu tentang mengikuti serangkaian pedoman moral, atau lebih kepada perilaku yang kita pilih untuk dilakukan setiap hari? Dilansir JawaPos.com dari laman Hack Spirit, inilah tujuh kebiasaan umum yang dapat menghalangi Anda menjadi orang yang Anda inginkan.   1. Mengkritik orang lain   Mengkritik orang lain merupakan perilaku yang lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Hal ini tidak hanya menyakiti orang yang menerimanya, tetapi juga memberikan kesan buruk pada Anda.   Ini dapat menciptakan lingkungan yang negatif dan dapat menyebabkan rendahnya harga diri orang lain. Alih-alih mengkritik, cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain, beri masukan yang membangun jika perlu, tetapi selalu dengan sikap yang baik dan penuh rasa hormat.  

  2. Menyimpan dendam   Menyimpan dendam adalah salah satu perilaku paling merusak diri sendiri yang dapat kita lakukan. Menjadi orang baik berarti memiliki kemampuan untuk memaafkan, menyimpan dendam hanya akan menyebabkan kepahitan dan mencegah kita untuk melangkah maju.   3. Tidak mengambil tanggung jawab   Saat kita melakukan kesalahan, mudah untuk menyalahkan orang lain, namun dibutuhkan keberanian untuk mengatakan maaf. Daripada menghindar dari kesalahan, mari kita hadapi kesalahan itu secara langsung, minta maaf jika perlu, dan belajar dari kesalahan.   4. Menghakimi   Kita hidup di dunia yang beragam, yang dipenuhi orang-orang dengan latar belakang, budaya, dan pengalaman yang beragam. Mudah untuk menghakimi berdasarkan sudut pandang atau keyakinan kita sendiri.   Namun, menghakimi dapat menciptakan perpecahan dan menumbuhkan kenegatifan. Saat menghakimi orang lain, kita sering gagal memahami pengalaman atau sudut pandang mereka, yang menimbulkan kesalahpahaman dan konflik.  

  5. Mengabaikan perawatan diri   Dalam upaya kita untuk menjadi orang baik, kita sering lupa untuk menjaga diri sendiri. Kita begitu fokus membantu orang lain sehingga mengabaikan kebutuhan dan kesejahteraan kita sendiri.   Jika kita sehat secara fisik, emosional, dan mental, kita akan lebih siap untuk membantu orang lain, kita akan lebih sabar, lebih pengertian, dan lebih penyayang. Menjadi orang baik juga berarti bersikap baik kepada diri sendiri.   6. Tidak jujur   Kejujuran merupakan aspek dasar menjadi orang baik, ini membangun kepercayaan, menunjukkan rasa hormat, dan integritas. Namun, ada kalanya kita tergoda untuk memutarbalikkan kebenaran atau menyembunyikan fakta untuk menghindari situasi atau konsekuensi yang tidak mengenakkan.   Meskipun memberikan kenyamanan jangka pendek, ketidakjujuran dapat merusak hubungan dan mengikis kepercayaan seiring berjalannya waktu. Dan setelah kepercayaan hilang, akan sangat sulit untuk mendapatkannya kembali.   7. Mengabaikan kebaikan   Kebaikan adalah landasan untuk menjadi orang baik. Kebaikan bukan hanya tentang tindakan besar, tetapi juga tentang tindakan kecil berupa belas kasih dan pengertian yang dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan seseorang.   Kebaikan memiliki kekuatan untuk menjembatani jurang pemisah, menyembuhkan luka, dan menyatukan orang-orang. Kebaikan menumbuhkan empati, pengertian, dan rasa saling menghormati.    ***  

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #sebaiknya #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku #buruk #jika #anda #benar #benar #ingin #menjadi #orang #baik

KOMENTAR