Pria yang Membuat Orang Lain Tidak Nyaman Saat Berada di Dekatnya Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menunjukkan 6 Perilaku Ini Menurut Psikologi
pria yang semakin membuat orang lain tidak nyaman seiring bertambahnya usia. (Freepik/freepik)
17:36
29 Januari 2025

Pria yang Membuat Orang Lain Tidak Nyaman Saat Berada di Dekatnya Seiring Bertambahnya Usia Biasanya Menunjukkan 6 Perilaku Ini Menurut Psikologi

 

JawaPos.com - Ketika seseorang merasa tidak nyaman berada di dekat pria tertentu yang semakin tua, hal ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor psikologis dan perilaku yang berkembang seiring bertambahnya usia.

Beberapa perilaku ini sering kali tidak disadari oleh individu yang bersangkutan, tetapi dampaknya sangat terasa oleh orang di sekitarnya.

Dilansir dari Geediting pada Rabu (29/1), terdapat beberapa perilaku yang sering muncul dan penjelasan psikologis di baliknya.

1. Peningkatan Sikap Negatif atau Menghakimi

Seiring bertambahnya usia, sebagian pria cenderung mengembangkan pandangan yang lebih kaku terhadap kehidupan.

Mereka mungkin menjadi lebih kritis atau menghakimi terhadap orang lain, termasuk keluarga, teman, atau kolega.

Hal ini sering kali muncul dari pengalaman hidup yang panjang dan keyakinan bahwa mereka "lebih tahu" karena telah melalui berbagai situasi.

Menurut psikologi, ini disebut efek kebiasaan kognitif, di mana seseorang semakin sulit menerima pandangan atau perspektif baru.

Sikap ini dapat membuat orang di sekitar merasa tertekan, tidak dihargai, atau bahkan dihakimi, sehingga kenyamanan dalam interaksi berkurang.

2. Dominasi dalam Percakapan

Pria yang lebih tua kadang-kadang menunjukkan kecenderungan untuk mendominasi percakapan, baik dengan berbicara terlalu banyak, menyela, atau tidak memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara.

Perilaku ini bisa berasal dari kebutuhan untuk merasa dihargai atau relevan dalam lingkungan sosial, terutama jika mereka merasa diabaikan.

Dari sudut pandang psikologi, perilaku ini sering dikaitkan dengan kecemasan sosial atau rasa tidak aman.

Mereka berusaha mengatasi rasa takut tidak dianggap penting dengan cara yang justru membuat orang lain menjauh.

3. Kurangnya Empati atau Sensitivitas

Seiring bertambahnya usia, beberapa pria menunjukkan penurunan kemampuan untuk memahami atau merespons perasaan orang lain.

Hal ini bisa muncul dari berbagai faktor, seperti kelelahan emosional, pengalaman hidup yang keras, atau bahkan perubahan biologis dalam otak.

Menurut penelitian, perubahan dalam fungsi otak seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk memproses emosi.

Kurangnya empati ini sering membuat orang di sekitar merasa tidak dimengerti atau tidak didukung.

4. Kecenderungan Membicarakan Hal-Hal Negatif

Beberapa pria yang lebih tua sering kali terjebak dalam pola berbicara tentang hal-hal negatif, seperti penyakit, kekhawatiran finansial, atau pengalaman buruk di masa lalu.

Fokus pada hal-hal negatif ini dapat menciptakan suasana yang suram atau melelahkan bagi orang di sekitar.

Psikologi menjelaskan bahwa perilaku ini bisa berasal dari efek pesimisme retrospektif, yaitu kecenderungan untuk melihat masa lalu dalam sudut pandang negatif.

Selain itu, stres kronis dan ketakutan terhadap masa depan juga dapat memperburuk kecenderungan ini.

5. Perubahan Fisik dan Gestur yang Tidak Disadari

Perubahan fisik, seperti penurunan kontrol postur tubuh, ekspresi wajah yang tegang, atau nada suara yang cenderung kasar, dapat memengaruhi cara orang memandang seorang pria yang lebih tua.

Kombinasi dari perilaku non-verbal ini sering kali memberikan kesan "menakutkan" atau "tidak ramah," meskipun tidak ada niat buruk.

Menurut psikologi komunikasi non-verbal, ekspresi dan bahasa tubuh memiliki dampak besar terhadap bagaimana seseorang dipersepsikan.

Ketika bahasa tubuh tidak konsisten dengan pesan verbal, orang di sekitar mungkin merasa bingung atau tidak nyaman.

6. Kecenderungan Mengabaikan Norma Sosial Baru

Norma sosial terus berubah, dan beberapa pria yang lebih tua mungkin tidak menyadari atau menolak untuk mengikuti norma-norma baru, seperti cara berkomunikasi, menghormati batasan pribadi, atau memahami konsep inklusivitas.

Ketidaksesuaian ini sering kali menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang di sekitar, terutama generasi yang lebih muda.

Menurut psikologi sosial, ini disebut kesenjangan antar generasi, di mana perbedaan nilai, pandangan, dan pengalaman hidup menciptakan jarak emosional antara individu dari kelompok usia yang berbeda.

Mengatasi dan Memahami Perilaku Ini

Meskipun perilaku-perilaku di atas dapat menciptakan ketidaknyamanan, penting untuk diingat bahwa perubahan ini sering kali tidak disengaja.

Berikut adalah beberapa langkah untuk mengatasi atau meminimalkan dampaknya:

Komunikasi Terbuka: Berbicaralah dengan jujur tetapi hormat tentang perasaan atau ketidaknyamanan yang dirasakan.

Berikan Dukungan Emosional: Banyak pria yang lebih tua merasa terisolasi. Memberikan perhatian dan dukungan dapat membantu mengurangi sikap negatif.

Dorong Aktivitas Sosial: Membantu mereka tetap aktif dalam komunitas atau kegiatan sosial dapat memperbaiki suasana hati dan perilaku mereka.

Pahami dengan Empati: Cobalah melihat situasi dari sudut pandang mereka. Pengalaman hidup yang panjang sering kali membawa beban emosional yang tidak ringan.

Penutup

Ketidaknyamanan yang muncul saat berada di dekat pria yang semakin tua bukanlah hal yang muncul tanpa sebab.

Pemahaman terhadap perilaku dan latar belakang psikologisnya dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dan saling pengertian.

Dengan pendekatan yang tepat, hubungan dengan mereka dapat tetap harmonis dan bermakna.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #pria #yang #membuat #orang #lain #tidak #nyaman #saat #berada #dekatnya #seiring #bertambahnya #usia #biasanya #menunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR