3 Dampak Negatif Altruisme: Kepribadian yang Suka Prioritaskan Orang Lain Ketimbang Diri Sendiri
Ilustrasi orang altruisme yang rela mengorbankan dirinya demi kebahagiaan orang lain. (Freepik)
14:02
27 Januari 2025

3 Dampak Negatif Altruisme: Kepribadian yang Suka Prioritaskan Orang Lain Ketimbang Diri Sendiri

- Sebuah istilah untuk menyebut seseorang yang rela melakukan apa saja demi kebahagiaan orang lain adalah altruisme.

Altruisme dicetuskan pertama kali oleh Auguste Comte, seorang filsuf dari Prancis pada abad ke-19.

Orang dengan kepribadian altruisme biasanya bersedia untuk mengorbankan dirinya dan kepentingannya demi menolong orang lain.

Berikut sudah JawaPos.com rangkum dari laman Psychology Today pada Senin (27/1), terkait tiga dampak negatif seseorang dengan kepribadian altruisme yang sangat ekstrem.

1. Melupakan keselamatan dirinya.

Orang dengan kepribadian ini merasa puas dan bahagia apabila bisa menolong orang yang membutuhkan bantuan.

Meskipun dirinya tidak memiliki kapabilitas untuk menolong, tetapi dia akan berusaha dengan cara apa pun untuk menyelamatkan orang yang butuh pertolongan.

Misalnya, ada orang yang tidak sengaja tercebur ke dalam kolam renang yang sangat dalam sehingga kemampuan berenangnya tidak bisa digunakan dengan maksimal.

Maka orang dengan kepribadian altruisme dengan sikap penolongnya akan langsung menceburkan diri ke dalam kolam renang walaupun tidak memiliki kemampuan berenang yang cakap.

Begitulah kepribadian seorang altruisme yang rela keselamatannya terancam asal dapat memuaskan jiwanya yang merasa bahagia apabila bisa menolong orang lain meskipun di luar kapabilitas yang dia miliki.

2. Tidak akan pernah sukses

Orang dengan kepribadian altruisme juga dipastikan tidak akan pernah sukses. Karena mereka tidak bisa mengatur strategi yang tepat untuk masa depannya.

Mereka cenderung tidak peduli terhadap dirinya sendiri karena fokus utamanya adalah membantu orang lain.

Padahal yang paling utama adalah menolong diri sendiri terlebih dahulu setelah itu baru kita bisa menolong orang lain.

Jangan sampai salah kaprah dengan memprioritaskan orang lain sedangkan diri sendiri membutuhkan pertolongan.

3. Menjadi people pleaser

People pleaser adalah istilah untuk orang yang tidak memiliki keberanian untuk mengatakan “tidak atau menolak” sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya demi menyenangkan orang lain.

Sifat people pleaser muncul karena kepribadian altruisme yang dimiliki. Mereka adalah tipe orang yang tidak peduli walau dalam keadaan membahayakan yang mengancam nyawa atau dalam kondisi sakit parah tetap akan bersikeras membantu orang lain.

Padahal sikap baik yang berlebihan dan cenderung ekstrem untuk menolong orang lain harus segera dibatasi karena dapat mencelakai diri kita dan membuat orang jadi seenaknya memanfaatkan kebaikan yang kita beri.

Untuk itu, kita harus benar-benar memilih mana orang yang pantas untuk diberikan pertolongan dan mana yang tidak pantas untuk ditolong.

Selain itu, mulailah belajar untuk membantu orang lain tanpa mengorbankan diri sendiri dan sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki.

Karena sebenarnya orang yang memiliki tipe kepribadian altruisme adalah orang yang sangat mulia karena menolong orang tanpa pamrih dan timbal balik. Asalkan tetap disesuaikan level kebaikannya dan ditunjukkan untuk orang yang tepat.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #dampak #negatif #altruisme #kepribadian #yang #suka #prioritaskan #orang #lain #ketimbang #diri #sendiri

KOMENTAR