Warga Palestina Bertekad Kembali ke Gaza Utara
Mereka menegaskan bahwa mereka adalah pemilik sah tanah tersebut.
Keinginan untuk Kembali
Seorang warga yang berkemah di sepanjang jalan menyatakan, "Kami sudah di sini sejak tadi malam dan kami di sini bersikeras untuk kembali, bahkan jika kami tinggal di reruntuhan rumah kami."
Ia menekankan bahwa leluhurnya telah memegang kunci rumah mereka selama tujuh dekade, sejak pendudukan Israel di Palestina dimulai, yang mengakibatkan pengusiran 750.000 orang dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba.
Insiden Penembakan
Sementara itu, pada Sabtu malam (25 Januari 2025), seorang pria Palestina tewas dan tujuh orang lainnya terluka akibat tembakan Israel.
Hal ini dilaporkan oleh pejabat kesehatan setempat pada hari Minggu.
Rumah Sakit Awda yang merawat korban mencatat bahwa dua orang terluka dalam insiden tersebut.
Lima warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak, juga mengalami luka-luka dalam penembakan terpisah pada Minggu dini hari.
Gencatan Senjata dan Usulan Pemindahan
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama seminggu, bertujuan untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Dalam konteks ini, Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar sebagian besar penduduk Gaza dipindahkan sementara ke negara lain, termasuk Mesir dan Yordania, untuk membersihkan daerah yang dilanda perang.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh Mesir, Yordania, dan Palestina sendiri.
Sesuai dengan gencatan senjata, Israel berencana untuk mulai mengizinkan warga Palestina kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui koridor Netzarim.
Namun, langkah ini ditunda hingga Hamas membebaskan seorang sandera yang menjadi syarat bagi Israel untuk melanjutkan proses pengembalian tersebut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).