Media Israel: IDF Gunakan Warga Gaza Sebagai Tameng Hidup Saat Mencari Terowongan
Dua warga Palestina di Gaza dengan tangan terikat tampak berjalan di depan sebuah tank pasukan Israel (IDF). Laporan investigasi media Israel menyatakan bahwa tentara Israel menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia untuk mencari terowongan dan bangunan di Gaza. 
00:30
14 Agustus 2024

Media Israel: IDF Gunakan Warga Gaza Sebagai Tameng Hidup Saat Mencari Terowongan

Surat kabar Ibrani, Haaretz, Selasa (13/8/2024), menerbitkan laporan investigasi yang menyatakan kalau tentara Israel (IDF) menggunakan warga Palestina di Gaza sebagai tameng manusia untuk mencari terowongan dan bangunan di Gaza.

Laporan Investigasi menunjukkan kalau penggunaan warga Palestina sebagai tameng hidup di Gaza ini dilakukan dengan sepengetahuan para perwira senior militer, bahkan pimpinan militer setingkat Kepala Staf IDF.

"Penyelidikan tersebut menyampaikan kepada tentara pendudukan Israel bahwa nyawa mereka lebih penting daripada nyawa orang Palestina dan lebih baik mereka dijadikan tameng manusia," tulis laporan Khaberni mengutip lansiran Haaretz, Selasa.

Penyelidikan menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, tentara IDF menggunakan anak-anak dan orang tua sebagai tameng manusia di Gaza.

Pasukan Israel Ikat Pria Palestina yang Terluka di Kap Mobil Jip Militer Pasukan Israel Ikat Pria Palestina yang Terluka di Kap Mobil Jip Militer (Tangkap Layar Twitter/X/Al Jazeera)

Diikat di Kap Mobil Jip

Laporan hasil investigasi ini mengonfirmasi tindakan barbar IDF pada Juni lalu di Tepi Barat yang secara tajam memicu kemarahan publik internasional.

Seorang pria Palestina yang terluka diikat di kap mobil jip militer milik Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Tindakan yang melanggar hukum internasional tersebut terjadi pada Sabtu (22/6/2023).

Tak sedikit kamera amatir yang merekam kejadian tersebut.

Dari video yang beredar dan dipublikasikan berbagai media asing, terlihat darah mengalir dari kepala ke pelipis mata dan wajahnya.

Ia tergeletak di kap mobil jip Israel sambil diikat.

Jip itu melintasi jalan di lingkungan Jenin.

Ada sejumlah ambulans milik Bulan Sambit Merah Palestina (PRCS) di sisi jalan ketika jip itu lewat.

PCRS mengaku bahwa militer Israel mencegah krunya memberikan pertolongan pertama kepada pria yang terluka itu.

"Mereka menempatkan pria yang terluka di depan sebuah jip militer dan menahannya sebelum kemudian mengizinkan kru kami memindahkannya ke rumah sakit,” kata PRCS, dikutip dari CNN.

Belum diketahui kondisi dan identitas pria tersebut.

IDF Klaim Insiden Salahi Prosedur

Menanggapi pertanyaan tentang insiden tersebut, IDF mengaku jika pasukannya telah melanggar "perintah dan prosedur operasi standar".

Pihak berwenang mengklaim akan segera melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Tingkat laku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF,"

"Insiden ini akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan penuturan IDF, insiden itu terjadi Sabtu (22/6/2024) pagi selama operasi kontraterorisme untuk menangkap tersangka di daerah Wadi Burqin, sebelah barat Jenin.

Dikatakan pria itu adalah tersangka yang terluka dan ditangkap setelah baku tembak.

"Dia dipindahkan ke Bulan Sabit Merah untuk menerima perawatan medis," tambah militer Israel.

Pelapor Khusus PBB mengecam penggunaan warga Palestina sebagai tameng manusia oleh Israel

Dikutip dari Al Mayadeen, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Palestina yang diduduki, Francesca Albanese meradang.

Ia menyatakan keprihatinannya mengenai pelecehan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina sebagai tameng manusia.

Dalam postingan di X, Albanese mengecam impunitas yang dilakukan pendudukan Israel terhadap piagam hukum internasional.

"Sungguh menakjubkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu berhasil mengubah hukum internasional secara harfiah," katanya.

Tindakan serupa yang dilakukan IDF

Pada bulan Mei, sebuah laporan oleh Defense for Children International (DCI) membuktikan bahwa pendudukan Israel menggunakan anak-anak Palestina sebagai tameng manusia di Tepi Barat.

Anak-anak tersebut dipaksa berjalan di depan pasukan pendudukan ketika mereka menyerbu gang-gang di kamp pengungsi Nur Shams dan rumah-rumah warga Palestina di sekitarnya.

Menurut laporan tersebut, tentara Israel diduga menggunakan dua anak Palestina sebagai tameng manusia dengan meletakkan senapan di bahu mereka dan melepaskan tembakan dalam dua insiden.

Seorang anak lain menceritakan bagaimana pasukan pendudukan Israel memisahkan dia dari keluarganya selama penggerebekan di apartemen mereka.

Selanjutnya, dia dipaksa untuk mengetuk pintu tetangganya dan mendesak mereka untuk pergi.

Kekerasan di Tepi Barat meningkat

Terjadi peningkatan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Lebih dari 500 warga Palestina, termasuk lebih dari 100 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

Hampir tiga perempat dari kematian tersebut terjadi selama operasi yang dilakukan pasukan Israel, kata badan PBB tersebut.

Selain serangan militer Israel di Tepi Barat, terjadi peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Lebih dari 700.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

(oln/khrbn/*)

Tag:  #media #israel #gunakan #warga #gaza #sebagai #tameng #hidup #saat #mencari #terowongan

KOMENTAR