Israel Hampir Saja Berperang di Lebanon, Rencana Serangan Pertama Dibatalkan di Injury Time
Seorang anggota kabinet perang Israel mengungkapkan bahwa serangan pendahuluan terhadap Hizbullah dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Gadi Eisenkot, mantan panglima militer, mengatakan dia termasuk di antara mereka yang menentang serangan semacam itu dalam apa yang dia gambarkan sebagai pertemuan Kabinet pada 11 Oktober yang penuh badai dan membuatnya serak karena berteriak.
Serangan pendahuluan seperti itu akan menjadi “kesalahan strategis” dan kemungkinan besar akan memicu perang regional, kata Eisenkot dalam wawancara luas yang disiarkan Kamis malam di Channel 12 TV Israel.
Wawancara tersebut menandai pertama kalinya Eisenkot berbicara di depan umum tentang perbedaan pendapat di antara para pemimpin Israel mengenai penanganan perang, yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Sebulan yang lalu, The Wall Street Journal, yang melaporkan peristiwa dramatis 11 Oktober, mengatakan intervensi Presiden Joe Biden adalah kunci untuk menghindari serangan tersebut. Pesawat-pesawat tempur Israel sedang mengudara, menunggu perintah, ketika Biden menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan memintanya untuk mundur, kata laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui seruan tersebut.
Eisenkot mengatakan keberatan keras yang diajukan olehnya dan pihak lain selama sidang Kabinet adalah kunci untuk membatalkan pemogokan. Saat itu, ia dan mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, keduanya anggota parlemen oposisi, baru saja bergabung dengan Netanyahu untuk membantu memimpin perang. Ketika ditanya apakah kehadiran mereka mencegah keputusan yang buruk, dia berkata: “Tentu saja.”
Selama pertemuan tanggal 11 Oktober, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan pejabat senior militer dilaporkan mendesak dilakukannya serangan terhadap Hizbullah, yang dianggap oleh Israel sebagai musuh yang jauh lebih tangguh daripada Hamas. Hizbullah diyakini memiliki puluhan ribu rudal yang dapat mencapai sasaran mana pun di Israel.
Sejak dimulainya perang Gaza, Israel dan Hizbullah telah saling melancarkan serangan lintas batas dengan intensitas yang semakin meningkat, meskipun diyakini tidak ada pihak yang menginginkan perang habis-habisan yang pasti akan menghancurkan kedua negara.
Israel dan Hizbullah yang didukung Iran adalah musuh bebuyutan yang berperang selama 34 hari pada tahun 2006 dan berakhir imbang. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya baru-baru ini bahwa jika Israel memulai perang dengan Lebanon, kelompok tersebut akan melawannya “tanpa batas.”
(Sumber: The Messenger, AP)
Tag: #israel #hampir #saja #berperang #lebanon #rencana #serangan #pertama #dibatalkan #injury #time