Bocor Video Tentara Israel Rudapaksa Tahanan, Smotrich Serukan Penyelidikan tapi Bukan Demi Korban
Tangkapan layar video yang diduga memperlihatkan tentara Israel merudapaksa tahahan Palestina di pusat penahanan Sde Teiman. 
11:00
8 Agustus 2024

Bocor Video Tentara Israel Rudapaksa Tahanan, Smotrich Serukan Penyelidikan tapi Bukan Demi Korban

Media Israel Channel 12 merilis sebuah video yang diduga memperlihatkan tentara Israel merudapaksa tahahan Palestina di pusat penahanan Sde Teiman.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyerukan penyelidikan atas video tersebut.

Namun Smotrich bukannya menyerukan penyelidikan untuk keadilan korban, tetapi untuk mencari tahu siapa yang membocorkan video tersebut.

Melalui akun X-nya, Kamis (8/8/2024), Smotrich menyebut bocornya video tersebut dapat merusak citra Israel di mata dunia.

Kasus Rudapaksa Tahanan Palestina oleh 9-10 Tentara Israel

Akhir bulan Juli lalu, 9 tentara Israel ditahan atas dugaan merudapaksa tahanan Palestina.

Sejak perang Israel di Gaza dimulai pada bulan Oktober, banyak warga Palestina yang ditahan di Sde Teiman mengatakan, mereka mengalami pelecehan seksual oleh pasukan, mengutip Middle East Eye.

Namun, tidak seorang pun ditangkap atas kekerasan seksual tersebut.

Barulah pada 29 Juli, polisi militer menyerbu fasilitas tersebut, bentrok dengan para prajurit, dan menahan para tentara yang diduga melakukan kejahatan itu.

Kamp Penahanan Sde Teiman Kamp Penahanan Sde Teiman (Twitter)

Insiden tersebut menimbulkan reaksi keras di Israel, dengan massa sayap kanan, yang termasuk seorang anggota parlemen dan menteri, menyerbu pusat penahanan dan pengadilan militer sebagai protes terhadap penangkapan tersebut.

Kemudian pada hari Selasa (6/8/2024), Channel 12 merilis sebuah video yang diduga memperlihatkan momen ketika warga Palestina tersebut dilecehkan secara seksual oleh para tentara.

Tahanan Palestina itu dibawa ke rumah sakit lapangan di Sde Teiman dengan usus pecah, cedera parah pada anusnya, kerusakan paru-paru, dan tulang rusuk patah, menurut laporan media.

Rekaman yang dirilis oleh Channel 12, diambil dari bukti yang digunakan dalam penyelidikan, menunjukkan para tahanan Palestina tergeletak di lantai dengan tangan dan mata tertutup.

Sekelompok tentara kemudian terlihat membawa salah satu tahanan ke samping, lalu melancarkan aksi mereka dengan ditutupi perisai antihuru-hara.

Para tentara cadangan tersebut adalah anggota Force 100, sebuah unit yang bertugas menjaga para tahanan di Sde Teiman.

Menurut Channel 12, saat menjalani tes poligraf, para tersangka ditemukan berbohong telah melakukan rudapaksa.

"Selama pemeriksaan, pola pernapasan yang tidak wajar diamati, yang terus berlanjut meskipun saya sudah berulang kali berkomentar," tulis pemeriksa, menurut Channel 12.

"Pola ini menimbulkan kecurigaan yang sangat kuat akan adanya upaya yang disengaja untuk mengacaukan catatan pemeriksaan."

Sekitar 4.000 warga Palestina telah ditahan dari Gaza di Israel sejak Oktober.

Sebagian besar ditahan dan diinterogasi di Gaza, tetapi banyak yang dibawa ke Sde Teiman, yang terletak di gurun Negev, Israel selatan.

Penyiksaan, rudapaksa, dan pembunuhan dilaporkan marak di fasilitas itu.

Amnesty: Penyiksaan dan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina adalah 'kejahatan perang'

Perlakuan brutal Israel terhadap warga Palestina di Penjara Sde Teiman, yang meliputi penyiksaan dan kekerasan seksual, merupakan kejahatan perang, tegas seorang pejabat Amnesty International seperti dilansir Al Mayadeen.

Sara Hashash, wakil direktur regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dalam penelitian terbarunya, Amnesty International mendokumentasikan penyiksaan yang mengerikan dan perlakuan buruk lainnya terhadap tahanan Palestina di kamp militer Sde Teiman dan fasilitas penahanan lainnya"

Penyiksaan dan bentuk-bentuk perlakuan buruk lainnya, termasuk pelecehan seksual, dianggap sebagai kejahatan perang selama pertempuran bersenjata, menurut Sara Hashash.

Ia juga menyatakan bahwa ketika diwawancarai, 27 mantan tahanan, termasuk enam perempuan dan satu anak, menggambarkan bahwa mereka menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat lainnya.

Mereka menambahkan bahwa orang-orang yang ditahan di Sde Teiman ditutup matanya dan diborgol sepanjang hari.

Para tahanan juga ditahan dalam posisi yang menegangkan selama berjam-jam dan dilarang berkomunikasi atau mengangkat kepala mereka.

Kesaksian mereka menguatkan kesimpulan kelompok-kelompok hak asasi manusia lainnya dan laporan-laporan yang tak terhitung jumlahnya dari para tahanan yang dibebaskan.

Mengenai dugaan rudapaksa massal terhadap seorang tahanan Palestina di lembaga tersebut, Hashash menyatakan bahwa peristiwa tersebut memberikan lebih banyak bukti tentang penyiksaan yang mengerikan dan perlakuan buruk lainnya terhadap para tahanan Palestina yang telah diungkap oleh Amnesty International dalam studi terbarunya.

Ia menyerukan penyelidikan yang tidak memihak oleh kantor Kejaksaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk memastikan mereka yang bersalah atas pelanggaran tersebut diadili, serta mendesak pendudukan untuk memberikan akses bagi pemantau independen ke penjara-penjara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #bocor #video #tentara #israel #rudapaksa #tahanan #smotrich #serukan #penyelidikan #tapi #bukan #demi #korban

KOMENTAR