Pejabat Iran Mengatakan Hamas Muncul Sebagai Pemenang di Gaza, Konflik Bagian dari Skema AS-Israel
Anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berbicara dengan pejuang Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, di Lapangan Saraya di barat Kota Gaza pada 19 Januari 2025. Militer Israel mengatakan Palang Merah telah mengkonfirmasi hal tersebut. penyerahan tiga sandera pada 19 Januari, yang pertama dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Kelompok kampanye Forum Keluarga Sandera dan Hilang telah mengidentifikasi tiga wanita yang akan dibebaskan sebagai
13:50
22 Januari 2025

Pejabat Iran Mengatakan Hamas Muncul Sebagai Pemenang di Gaza, Konflik Bagian dari Skema AS-Israel

Pejabat senior Iran Mohsen Rezaee menekankan bahwa Perlawanan muncul sebagai pemenang dengan menggagalkan rencana pendudukan Israel di Gaza dan Lebanon.

Anggota Dewan Pertimbangan Kemanfaatan Iran Mohsen Rezaee menegaskan bahwa perlawanan Palestina di Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, mencapai kemenangan dalam perang di Gaza.

Dalam wawancara dengan Al Mayadeen pada hari Selasa, Rezaee menyoroti peran penting kelompok-kelompok pendukung di Lebanon, Yaman, dan Irak dalam memberikan kontribusi bagi keberhasilan rakyat Palestina. 

Ia mencatat bahwa perang di Gaza, yang diikuti oleh konflik di Lebanon dan Suriah, merupakan bagian dari "skema Amerika-Israel yang dapat meluas ke Asia Timur."

Rezaee menanggapi perang di Lebanon, dengan menyatakan bahwa pendudukan Israel yakin dapat mencapai Sungai Litani dengan menargetkan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

"Itu tidak terjadi," katanya, seraya menekankan bahwa pendudukan Israel tidak punya pilihan selain mundur dari Lebanon selatan karena kemampuan dan kesiapan tempur Perlawanan Islam.

Terkait perkembangan di Suriah, Rezaee mengungkapkan bahwa Iran telah berupaya memfasilitasi pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menjembatani perbedaan, tetapi peristiwa di Idlib menghambat upaya tersebut.

Ia menekankan perlunya pemerintahan masa depan Suriah untuk mewakili semua warga Suriah sambil menjaga integritas dan kedaulatan wilayah negara tersebut.

Rezaee juga membahas tujuan Iran yang lebih luas, menekankan komitmennya untuk memanfaatkan hubungan dengan negara-negara sahabat guna melawan hegemoni Amerika. Ia menyatakan skeptisisme tentang perjanjian masa lalu dengan negara-negara yang gagal meminta pertanggungjawaban mantan Presiden AS Donald Trump, dengan menyatakan, "Kami tidak percaya pada negara-negara ini."

Menolak tuduhan bahwa Iran mengoperasikan proksi di kawasan tersebut, Rezaee mengklarifikasi, "Iran tidak memiliki senjata di kawasan tersebut tetapi siap membantu negara mana pun yang meminta bantuannya."

Hanya 8 persen warga Israel yang percaya perang di Gaza mencapai tujuan

Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Maariv mengungkapkan bahwa hanya 8 persen warga Israel yang percaya bahwa pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah sepenuhnya mencapai tujuan yang ditetapkan untuk perang di Gaza.    

Hal ini terjadi di tengah laporan media Israel yang menekankan besarnya korban yang ditanggung pasukan pendudukan Israel di Gaza utara.

Selain itu, The New York Times menyoroti meningkatnya skeptisisme di kalangan eselon atas pimpinan militer Israel tentang pencapaian dua tujuan utama perang: memberantas Hamas dan mengamankan pembebasan lebih dari 100 tawanan yang masih ditahan di Gaza.  

Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland mengakui sulitnya mengamankan kemenangan, dengan menyatakan, "Selama senjata dan amunisi masih ada di Gaza, dan selama masih banyak pemuda yang siap bertempur sampai mati, kemenangan akan tetap sulit diraih."

 

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Editor: Muhammad Barir

Tag:  #pejabat #iran #mengatakan #hamas #muncul #sebagai #pemenang #gaza #konflik #bagian #dari #skema #israel

KOMENTAR