IRGC: Gencatan Senjata Gaza Adalah Aib Memalukan dan Kerugian Besar Bagi Israel!
Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. 
05:40
20 Januari 2025

IRGC: Gencatan Senjata Gaza Adalah Aib Memalukan dan Kerugian Besar Bagi Israel!

- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebut bahwa gencatan senjata di Gaza menjadi momen memalukan bagi Israel

Hal itu dikatakan oleh Esmail Qaani, komandan Pasukan Quds Iran di IRGC.

Esmail Qaani menggambarkan gencatan senjata Gaza sebagai momen memalukan, aib, dan kerugian terbesar bagi pendudukan Israel.

Qaani menyatakan bahwa setelah 15 bulan serangan gencar terhadap Gaza, Israel terpaksa menerima persyaratan Perlawanan, yang menurutnya konsisten dengan tuntutan yang diajukan dalam negosiasi sebelumnya.  

Qaani menekankan bahwa negosiasi terbaru yang mengarah pada gencatan senjata tidak berbeda secara signifikan dari putaran sebelumnya.

Khususnya yang 'diganggu' oleh Israel pada pertengahan tahun 2024, di mana Israel gagal mendapatkan konsesi dari Perlawanan.  

Ia menekankan bahwa Perlawanan Kemerdekaan Palestina terus menekan pasukan Israel hingga hari ke-470 perang. 

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Israel diharuskan menarik diri dari seluruh Gaza, memenuhi tuntutan lama kelompok Palestina.  

Namun meskipun ada gencatan senjata, pasukan Israel terus beroperasi hingga perjanjian diterapkan. 

Genosida Israel

Diketahui Serangan Israel di Jalur Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan krisis kemanusiaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Karena jumlah korban tewas di antara warga sipil Palestina yang terkepung dan kelaparan terus meningkat setiap hari, mengutip Al Mayadeen.

Israel pun telah menghadapi tuduhan genosida terhadap warga Palestina di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ). 

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 46.899 warga Palestina telah terbunuh, dan 110.725 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan sedikitnya 11.000 orang masih hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di Gaza.

Perang tersebut, yang oleh warga Palestina disebut sebagai 'Operasi Banjir Al-Aqsa' dimulai setelah operasi militer yang dilakukan oleh Hamas di wilayah Israel.

Sementara itu Israel melaporkan bahwa 1.139 tentara dan warga sipilnya tewas dalam pertarungan melawan perlawanan Palestina.

Namun, media Israel telah menyuarakan kekhawatiran bahwa sejumlah besar korban Israel disebabkan oleh 'tembakan kawan sendirii' selama serangan tersebut.

Organisasi Hak asasi manusia, baik Palestina maupun internasional, telah melaporkan bahwa mayoritas korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. 

Kekerasan yang terus berlangsung juga telah memperburuk bencana kelaparan akut, dengan ribuan anak-anak di antara yang tewas, menyoroti parahnya bencana kemanusiaan tersebut.

Perang telah menyebabkan hampir dua juta orang mengungsi dari rumah mereka di Gaza, dengan mayoritas pengungsi terpaksa pindah ke wilayah selatan Jalur Gaza yang sudah padat penduduk. Penduduk di Gaza masih terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung, dengan sedikit akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan perawatan medis. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #irgc #gencatan #senjata #gaza #adalah #memalukan #kerugian #besar #bagi #israel

KOMENTAR