Lama Disandera di Gaza, Warga Israel Berkeluh Kesah: Kabinet Netanyahu Ingin Bunuh Kami
Serangan Israel terhadap lokasi penampungan warga Gaza menciptakan bola api. 
00:50
6 Januari 2025

Lama Disandera di Gaza, Warga Israel Berkeluh Kesah: Kabinet Netanyahu Ingin Bunuh Kami

- Seorang warga Israel yang disandera Hamas di Jalur Gaza mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Keluh kesahnya itu disampaikan lewat video yang diunggah sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, hari Sabtu, (4/1/2025).

Dalam pernyataannya selaama 3,5 menit, sandera berama Liri Albag itu mengklaim kabinet Netanyahu ingin membunuh para sandera.

"Kalian ingin membunuh kami?" tanya Elbag dikutip dari IRNA.

Albag berusia 19 tahun. Sebelumnya, dia menjadi tentara perempuan yang bertugas memantau perbatasan Israel-Gaza.

Dia mengkritik pemerintah Israel. Menurutnya, pembebasan sandera di Gaza bukanlah prioritas kabinet maupun militer Israel.

Albag juga khawatir dunia mulai melupakan para sandera. Kata dia, keberlangsungan hidup sandera tergantung pada penarikan pasukan Israel dan upaya IDF untuk menjangkau sandera.

"Jika orang-orang terkasih kalian disandera, akankah perang masih berlanjut?" tanya Albag.

Perempuan itu meragukan komitmen Israel untuk mengakhiri perang di Gaza yang sudah berlangsung lebih dari setahun.

Kemudian, dia menyampaikan pesan kepada Menteri Pertahanan Israel.

"Lihatlah mata ayah saya dan beri tahu dia dan ibu saya bahwa mereka tak akan pernah memeluk anak perempuan mereka lagi," katanya.

"Anda tidak punya keberanian untuk melakukan itu. Saya sadar bahwa kami hanya pion dalam permainan Anda."

Tentara IDF beraksi di Gaza, dalam foto selebaran yang dikeluarkan pada 16 Desember 2024. Tentara IDF beraksi di Gaza, dalam foto selebaran yang dikeluarkan pada 16 Desember 2024. (IDF)

Di samping itu, dia berpesan kepada orang-orang yang berada di dalam kabinet Netanyahu.

"Kalian tidak akan menyelamatkan kami melalui operasi militer, kalian tahu tak akan bisa."

"Ini pencarian yang menjengkelkan, dan kami dibombardir setiap hari. Bagaimana bisa seseorang tinggal di suatu tempat yang kalian bombardir, tanpa tempat berlindung?"

Dikutip dari New York Times, Albag adalah salah satu dari sekitar 100 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza.

Pembicaraan mengenai pembebasan sandera tak mendapat kemajuan sejak gencatan senjata bulan November 2023. Dalam gencatan itu adalah 105 sandera yang dibebaskan.

Setelah melihat video Albag, keluarganya mengatakan anak itu tampak mengalami stres yang parah.

"[Video itu] menghancurkan hati kami hingga berkeping-keping," kata keluarga Albag.

"Buatlah keputusan seolah-oleh anak kalian sendiri yang ada di sana. Dia hanya beberapa puluh kilometer jaraknya dari kami, tetapi selama 456 hari kami tak bisa memulangkannya."

Perundingan gencatan senjata

Jumat malam, (3/1/2025), Hamas mengatakan pihaknya melanjutkan pertemuan di Kota Doha, Qatar, untuk membahas gencatan senjata dengan Israel supaya Israel bisa membebaskan sandera.

Hamas kembali menegaskan syarat gencatan senjata, yakni Israel harus mengakhiri perang dan menarik diri dari Gaza.

Awal pekan ini Israel mengaku mengirimkan utusan untuk bertemu dengan para juru penenah di Qatar. Akan tetapi, tidak diketahui dengan pasti apakah Israel bersedia memenuhi persyaratan dari Hamas.

Meski demikian, Netanyahu sudah bersumpah tak akan mengakhiri perang hingga Hamas dihancurkan.

Israel terus menyerang Gaza

IDF terus melancarkan serangan di Gaza. Pada hari Sabtu, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut setidaknya ada 59 warga Palestina yang tewas dalam 24 jam terakhir.

Jumlah warga Gaza yang tewas sudah akibat serangan Israel mencapai 45.717 orang.

Adapun jumlah korban luka mencapai sekitar 108.856 orang.

"Pasukan Israel membunuh 59 orang dan melukai 274 lainnya dalam empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga dalam 24 jam terakhir," kata kementerian itu dikutip dari Anadolu Agency.

"Banyak yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan berada di jalan, tim penyelamat idak bisa menjangkau mereka."

(*)

Tag:  #lama #disandera #gaza #warga #israel #berkeluh #kesah #kabinet #netanyahu #ingin #bunuh #kami

KOMENTAR