Menlu Ukraina Bertandang ke Damaskus, Desak Pemimpin Baru Suriah Segera Depak Pasukan Rusia
Menteri Luar Negeri Ukraina melakukan lawatan ke Damaskus untuk menemui Pemimpin baru Suriah, Ahmed Al Sharaa, mendesak pimpinan baru Suriah agar  mereka segera mengusir Rusia dan segala macam aset negara itu dari Suriah. 
15:20
31 Desember 2024

Menlu Ukraina Bertandang ke Damaskus, Desak Pemimpin Baru Suriah Segera Depak Pasukan Rusia

Menteri Luar Negeri Ukraina melakukan lawatan ke Damaskus untuk menemui Pemimpin baru Suriah, Ahmed Al Sharaa pasca rezim Bashar Assad runtuh.

Lawatan itu merupakan kunjungan resmi pertama delegasi Ukraina ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Mengutip dari The Moscow Times, kunjungan Sybiga dimaksudkan untuk mendesak pimpinan baru Suriah agar  mereka segera mengusir Rusia dan segala macam aset negara itu dari Suriah.

Ia menyebut keberadaan militer Rusia di Suriah tidak menguntungkan. Terlebih Moskow bukanlah sekutu yang dapat diandalkan.

Ia menyebut, peristiwa di Suriah sudah membuktikan kegagalan Kremlin dalam membantu sekutunya sendiri. 

 “Rezim Rusia dan Assad saling mendukung karena keduanya berlandaskan pada kekerasan dan penyiksaan,” kata Sybiga.

“Kami percaya bahwa dari sudut pandang strategis, pencabutan kehadiran Rusia di Suriah akan berkontribusi pada stabilitas tidak hanya negara Suriah tetapi juga seluruh Timur Tengah dan Afrika,” tambah menteri luar negeri Ukraina.

Tak hanya menemui pemimpin baru Suriah, dalam lawatan ini Menlu Ukraina juga turut melakukan kunjungan dengan Menteri Luar Negeri Suriah untuk mengumumkan rencana kerja sama kedua negara.

Sybiga mengatakan Kyiv siap membangun kembali hubungan dengan Suriah, yang terputus ketika pemerintah Assad mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina.

Selain itu Ia mengatakan, Ukraina siap berbagi pengalamannya dalam mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan untuk menuntut pertanggungjawaban para penjahat perang.

Ukraina Kirim Gandum Ratusan Ton ke Suriah

Untuk mengawali hubungan hangat antara Kiev dengan Damaskus, pemerintah Ukraina pekan lalu mengirim 500 ton tepung terigu ke Suriah.

Pengiriman tersebut diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky di platform media sosial X pada hari Jumat.

"Tepung terigu rencananya akan didistribusikan ke 33.250 keluarga atau 167.000 orang, dalam beberapa minggu mendatang," ucap Zelensky di X.

"Setiap paket beratnya 15 kilogram dan dapat memberi makan satu keluarga beranggotakan lima orang selama satu bulan," tambahnya.

Ia menyatakan bahwa bantuan itu dikirim melalui kerja sama dengan Program Pangan Dunia PBB, dan merupakan bagian inisiatif kemanusiaan Ukraina berjudul "Gandum dari Ukraina."

Pengiriman dilakukan sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan, dalam upaya membangun hubungan dengan negara tersebut setelah menggulingkan pemerintahannya yang didukung Rusia.

Sebagai informasi hubungan antara Suriah dan Ukraina terjalin sejak 1992 hingga 2022.

Namun di tahun 2022 rezim Assad yang berkuasa di Suriah secara tegas memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina, untuk mendukung sekutu dekatnya, Rusia.

Setelah rezim Assad berhasil dilengserkan kelompok pemberontak Suriah, Damaskus kini mulai kembali menjalin hubungan baik dengan Ukraina.

Bahkan pada 30 Desember 2024 kemarin, bendera Ukraina secara resmi dikibarkan di Konsulat Kehormatan Ukraina di Damaskus.

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Tag:  #menlu #ukraina #bertandang #damaskus #desak #pemimpin #baru #suriah #segera #depak #pasukan #rusia

KOMENTAR