Berawal dari Menyerang Suriah, Kini Israel Bersiap Targetkan Situs Nuklir Iran
Persiapan serangan situs nuklir Iran ini bermula dari pelumpuhan Angkatan Udara Suriah yang dilakukan Israel beberapa hari terakhir.
Israel meyakini dengan lumpuhnya angkatan bersenjata Suriah dapat melemahkan posisi Iran di kawasan tersebut.
Iran telah lama menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai.
Pernyataan Iran ini bertentangan dengan tuduhan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyebut Teheran berupaya untuk membuat bom atom.
Dikutip dari Russia Today, Israel dilaporkan mempertimbangkan serangan terhadap situs nuklir Iran setelah serangan rudal Teheran pada 1 Oktober 2024 lalu.
Namun, rencana Israel untuk menyerang situs nuklir Iran pada saat itu tidak terealisasi.
Pemerintah Netanyahu telah memanfaatkan kejadian terkini di Suriah untuk menghancurkan kemampuan militer negara tetangganya.
Awal minggu ini, jet tempur Israel menyerang lebih dari 250 target di seluruh Suriah, termasuk bandara dan pelabuhan laut, situs pertahanan udara dan rudal, fasilitas dan gudang industri militer.
Pasukan Israel juga bergerak melampaui zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, dengan mengklaim Gunung Hermon.
Pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah digulingkan oleh militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) minggu lalu. Kelompok jihadis itu belum mengonsolidasikan kekuasaannya.
Israel dilaporkan yakin bahwa Iran "terisolasi" setelah Assad digulingkan dan sekutu utamanya yang lain di kawasan itu, Hizbullah yang berbasis di Lebanon, telah dilemahkan secara signifikan oleh serangan IDF baru-baru ini di sana.
Hal ini dapat mendorong Iran untuk mempercepat program nuklirnya dan menciptakan peluang bagi serangan pendahuluan Israel.
Trump Juga Pertimbangkan Hentikan Iran Bangun Senjata Nuklir
Presiden Terpilih AS, Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir.
Kabar tersebut muncul saat Israel dilaporkan tengah menyusun untuk melakukan serangan terhadap situs nuklir Iran.
Donald Trump sempat mengatakan kepada Netanyahu dalam panggilan telepon bahwa ia ingin menghindari serangan Iran selama masa jabatannya.
Namun, ia tetap mencari cara untuk menghentikan Republik Islam itu dari mengembangkan senjata nuklir.
Dikutip dari Times of Israel, Trump saat ini tengah menggarap rencana "tekanan maksimum 2.0" yang menciptakan kembali kebijakan sanksi agresif terhadap Iran.
Salah seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan, ada beberapa cara berbeda yang dapat digunakan untuk menekan militer guna menghalangi Iran.
Pertama, Washington dapat mengirim lebih banyak pasukan, kapal, dan pesawat tempur ke wilayah tersebut sekaligus memperkuat kemampuan ofensif Israel melalui penjualan bom penghancur bunker.
Namun, jika itu gagal, AS dapat mengambil sikap yang lebih agresif dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer langsung, kata sumber tersebut.
Dalam wawancara dengan Majalah Time yang diterbitkan Kamis, Trump mengatakan tentang potensi perang dengan Iran, "Apa pun bisa terjadi. Situasinya sangat tidak menentu".
Trump mempertimbangkan serangan pencegahan terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir masa jabatan pertamanya, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya.
Kali ini, menurut laporan WSJ, pemerintahannya mungkin terbuka untuk mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Republik Islam tersebut.
Di antara alasan Trump mungkin lebih terbuka terhadap tindakan militer kali ini yang disebutkan dalam laporan adalah dugaan upaya Iran untuk membunuh presiden terpilih.
Pejabat militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka yakin sekarang ada kesempatan untuk menyerang situs nuklir Iran, dan terus melakukan persiapan untuk serangan potensial, menyusul runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah akhir pekan lalu.
Pasukan Pertahanan Israel yakin bahwa Iran — yang terisolasi setelah jatuhnya rezim Assad dan melemahnya kelompok proksi utamanya, Hizbullah, di Lebanon — mungkin akan terus melanjutkan program nuklirnya dan mengembangkan bom sambil berupaya mengganti sistem pencegahannya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #berawal #dari #menyerang #suriah #kini #israel #bersiap #targetkan #situs #nuklir #iran