Rezim Assad Tumbang, HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus, Bersumpah Hancurkan
Mulai dari penyiksaan, senjata kimia hingga ekspor obat terlarang.
Kelompok oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) setelah berhasil menggulingkan Assad, telah menemukan pusat distribusi stimulan jenis amfetamin yaitu pil captagon.
Selama ini, obat terlarang ini diketahui telah membanjiri pasar gelap di seluruh Timur Tengah.
Pil captagon dalam jumlah banyak ini ditemukan dalam gudang di sebuah tambang di pinggiran Damaskus.
Tempat pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.
Ribuan pil ini berwarna krem berdebu yang tertutup kemasan kumparan tembaga pentabil tegangan rumah tangga baru.
"Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang berisi paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk memastikannya," kata salah seorang anggota kelompok HTS, Abu Malek al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.
Dalam gudang tersebut, juga terdapat peti-peti berisi kotak-kotak kardus berdiri yang digunakan untuk menyelundupkan pil captagon.
Gudang Ternyata Milik Maher Al-Assad
Al-Shami mengatakan gudang yang digunakan untuk menyimpan pil captagon itu adalah pabrik milik Maher Al-Assad.
“Setelah kami masuk dan melakukan penyisiran, kami menemukan bahwa ini adalah pabrik milik Maher al-Assad dan rekannya Amer Khiti,” kata al-Shami.
Selain itu, pil captagon juga ditemukan di dalam gedung angkatan udara milik Maher lainnya.
Lebih banyak captagon tergeletak di samping ekspor gelap lainnya, termasuk obat impotensi Viagra merek palsu dan uang kertas 100 USD yang dipalsukan.
Pejuang HTS lainnya dengan nama samaran Khattab mengatakan, ribuan pil tersebut langsung dimusnahkan di tempat.
“Ketika kami memasuki daerah itu, kami menemukan sejumlah besar captagon. Jadi kami menghancurkannya dan membakarnya. Itu jumlah yang sangat besar, saudara,” kata Khattab.
“Kami menghancurkan dan membakarnya karena itu berbahaya bagi manusia. Itu membahayakan alam dan manusia dan manusia," tambahnya.
Maher al-Assad merupakan seorang komandan militer dan saudara lelaki dari Bashar Al-Assad.
Saat ini, Maher diduga sedang melarikan diri dari Suriah.
Penggulingan Assad
Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok antirezim kembali bentrok pada 27 November 2024.
Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.
Kelompok pemberontak melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.
Puncaknya terjadi pada hari Minggu (8/12/2024) ketika pemberontak yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.
Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.
Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).
Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.
"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah
Tag: #rezim #assad #tumbang #temukan #gudang #captagon #damaskus #bersumpah #hancurkan