Kedutaan Suriah di Indonesia dan Malaysia Ganti Bendera Baru di Akun Resmi Media Sosial, Tanda Era Baru Usai Rezim Bashar al-Assad Runtuh
– Kedutaan Besar Suriah di Indonesia dan Malaysia baru-baru ini mengganti bendera mereka di akun resmi media sosial, mengubah simbol tradisional dengan bintang dua yang mewakili kekuasaan keluarga Assad, menjadi bendera baru dengan simbol bintang tiga. Bendera baru ini kini menjadi simbol pemerintahan transisi Suriah, menandai babak baru setelah kejatuhan Presiden Bashar al-Assad.
Perubahan ini terjadi beberapa jam setelah pemberontak Suriah mengumumkan penggulingan Presiden Bashar al-Assad dan penguasaan ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024). Kejadian ini menandai berakhirnya lebih dari lima dekade kekuasaan keluarga Assad di Suriah.
Melansir NDTV, Minggu (8/12/2024), bendera baru tersebut merupakan versi modifikasi dari bendera kemerdekaan yang pertama kali digunakan pada 1932, saat Suriah meraih kemerdekaannya dari Prancis. Bagi pemberontak, bendera ini melambangkan kemerdekaan dari pemerintahan Assad yang telah berkuasa begitu lama.
Di Indonesia, Kedutaan Suriah di Jakarta mengganti foto profil halaman Facebook resmi mereka menjadi bendera pemberontak Suriah yang menampilkan simbol bintang tiga.
Dalam pernyataan yang diunggah bersamaan dengan perubahan tersebut, Kedutaan Suriah di Jakarta menyatakan, “Hari ini adalah lembaran baru dalam sejarah Suriah… untuk membangun tanah air yang didominasi oleh keadilan dan kesetaraan,” sesuai dengan pernyataan yang dipublikasikan melalui media sosial kedutaan tersebut.
Sementara itu, di Malaysia, Kedutaan Suriah di Kuala Lumpur juga mengganti gambar profil dan foto sampul di halaman Facebook mereka, serta memposting bendera oposisi Suriah yang sama melalui Instagram Story pada hari yang sama. Perubahan ini menggambarkan dukungan terhadap pemerintahan transisi yang dipimpin oleh kelompok pemberontak, yang selama ini memperjuangkan penggulingan rezim Assad.
Langkah simbolik ini datang setelah pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengumumkan keberhasilan mereka menguasai Damaskus dan membuat Presiden Bashar al-Assad melarikan diri dari ibu kota Suriah. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pesawat yang diduga membawa Assad terbang keluar dari Damaskus setelah pemberontak menguasai kota tersebut, meskipun keberadaannya hingga kini belum diketahui.
Pemberontak yang kini menguasai Suriah menyatakan bahwa perubahan bendera ini adalah simbol dari era baru yang lebih demokratis dan bebas dari pemerintahan otoriter. Dengan transisi kekuasaan yang semakin jelas, pernyataan ini mencerminkan harapan untuk membangun negara yang lebih adil dan bebas dari rezim yang telah lama berkuasa.
Namun, meski kegembiraan menyelimuti beberapa kalangan di Suriah dan komunitas internasional, tantangan besar menanti pemerintahan transisi yang harus mengatasi kerusakan akibat perang, serta menghadapi ancaman kelompok ekstremis seperti ISIS. Suriah yang hancur akibat perang selama lebih dari satu dekade membutuhkan proses rekonstruksi besar-besaran serta bantuan internasional.
Perubahan simbol di kedutaan-kedutaan ini mencerminkan transformasi politik yang sedang berlangsung di Suriah setelah lebih dari sepuluh tahun kekerasan dan ketidakpastian. Pemerintah transisi yang sedang terbentuk di Suriah kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memulihkan stabilitas di negara yang telah lama terkoyak oleh konflik.
Tag: #kedutaan #suriah #indonesia #malaysia #ganti #bendera #baru #akun #resmi #media #sosial #tanda #baru #usai #rezim #bashar #assad #runtuh