Suriah Setelah Kejatuhan Bashar al-Assad: Apa Yang Akan Terjadi?
Pengumuman ini menandai akhir dari dinasti keluarga Assad yang telah berkuasa selama lebih dari 50 tahun.
Dalam momen bersejarah ini, banyak warga Suriah merayakan kebebasan dan mengungkapkan rasa gembira mereka.
Seorang pemberontak yang diwawancarai oleh Reuters menyatakan, "Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan para tahanan kami, pembebasan rantai mereka, dan pengumuman berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya," merujuk pada penjara militer besar di pinggiran Damaskus yang dikenal menahan ribuan orang.
Namun, tidak semua pihak merasa optimis dengan perubahan yang terjadi.
Perdana Menteri Suriah saat ini, Mohammad Ghazi al-Jalali, yang baru saja ditunjuk pada 14 September 2024, mengungkapkan kekhawatiran mengenai kekosongan pemerintahan setelah kejatuhan rezim Assad.
Jalali menekankan pentingnya segera mengadakan pemilihan umum untuk mengisi kekosongan tersebut.
Jalali berpendapat bahwa pemilihan umum yang bebas adalah langkah penting agar rakyat dapat memilih siapa yang mereka inginkan untuk memimpin negara.
Namun, dia juga menyadari bahwa situasi ini sangat rumit mengingat banyaknya kepentingan yang akan bertentangan pasca runtuhnya rezim Assad.
Dia menyatakan, "Kini banyak kelompok yang akan mencoba mengisi kekosongan tersebut, mulai dari kubu Islamis hingga kubu yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Turki." Untuk mengatasi tantangan ini, Jalali mengatakan bahwa ia telah berkomunikasi dengan komandan pemberontak, Abu Mohammed al-Golani, untuk membahas penyelenggaraan pemilu dalam periode transisi.
Bagaimana Reaksi Internasional Terhadap Kejatuhan Rezim Assad?
Aksi pemberontak yang berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad menarik perhatian internasional, khususnya Israel.
Untuk mencegah konflik yang mungkin meluas ke wilayahnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengambil langkah-langkah baru terkait keamanan di perbatasan.
IDF mengumumkan bahwa mereka memperketat pengamanan di Dataran Tinggi Golan, yang berfungsi sebagai zona penyangga antara Israel dan Suriah.
Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap potensi pergerakan pemberontak Suriah yang mungkin dapat menyerang Israel setelah kejatuhan rezim Assad.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Tag: #suriah #setelah #kejatuhan #bashar #assad #yang #akan #terjadi