Niat Usir AS dari Timur Tengah, Kataib Hizbullah Irak Serang Markas AS Pakai 5 Roket
Pejuang mengibarkan bendera Irak dan kelompok paramiliter, termasuk al-Nujaba dan Kataib Hezbollah, saat pemakaman lima militan yang tewas sehari sebelumnya di Irak utara, pada 4 Desember 2023, di Baghdad. -- Kataib Hizbullah Irak luncurkan 5 roket ke markas AS di Suriah. 
11:10
22 April 2024

Niat Usir AS dari Timur Tengah, Kataib Hizbullah Irak Serang Markas AS Pakai 5 Roket

Kelompok militan Kataib Hizbullah Irak kembali menyerang markas militer Amerika Serikat (AS) di Suriah pada Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 21.50 waktu setempat.

Kataib Hizbullah Irak meluncurkan lima roket dari Zummar, Irak, ke pangkalan militer AS di Rumalyn, timur laut Suriah.

Hal ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, kembali dari kunjungan ke AS, untuk bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, di Gedung Putih.

"Faksi-faksi bersenjata di Irak telah memutuskan untuk melanjutkan serangan setelah jeda hampir tiga bulan setelah melihat sedikit kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri koalisi militer pimpinan AS di Irak," bunyi sebuah postingan di Telegram Sabreen News, yang berafiliasi dengan Kataib Hizbullah, Minggu.

Seorang pejabat AS yang dirahasiakan identitasnya mengatakan serangan roket itu gagal.

Namun, belum jelas apakan roket-roket itu gagal mencapai pangkalan militer itu atau hancur sebelum mencapainya.

Sementara itu, Jerusalem Post melaporkan Kataib Hizbullah membuat pernyataan terkait serangan itu.

“Apa yang terjadi beberapa waktu lalu adalah sebuah permulaan,” kata Kataib Hizbullah, merujuk pada serangan tersebut.

Koalisi AS Langsung Selidiki Serangan

Segera setelah peluncuran roket itu, sebuah pesawat koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah langsung menyerang peluncur roket itu.

"Sebuah truk kecil dengan peluncur roket terpasang di bagian belakang telah terparkir di Zummar, kota perbatasan dengan Suriah," kata dua sumber keamanan dan perwira senior AS di Irak.

Seorang perwira militer AS mengatakan truk yang hancur itu disita untuk penyelidikan lebih lanjut dan penyelidikan awal menunjukkan truk itu hancur akibat serangan udara.

“Kami sedang berkomunikasi dengan pasukan koalisi di Irak untuk berbagi informasi mengenai serangan ini,” tambah perwira itu, Minggu, dikutip dari The Guardian.

Sementara itu, pasukan Irak sedang melakukan operasi pencarian dan inspeksi luas untuk menangkap pelaku peluncuran roket itu untuk diadili.

Mengapa Kataib Hizbullah Serang Militer AS di Timur Tengah?

Kataib Hizbullah Irak mengatakan tujuan mereka adalah mengusir pasukan AS dari kawasan itu, yang dipandang sebagai penjajah.

AS memiliki sekitar 2.500 tentara yang ditempatkan di Irak dan hampir 900 tentara melintasi perbatasan di Suriah.

Ribuan tentara itu adalah bagian dari koalisi internasional yang dibentuk pada tahun 2014 untuk melawan kelompok ISIS.

Namun, AS juga menargetkan kelompok militan lainnya, termasuk Kataib Hizbullah, yang terlibat aksi saling serang dengan pasukan AS di kawasan itu, dikutip dari Reuters.

Pemimpin Kataib Hizbullah, Abu Mahdi al-Muhandis, terbunuh bersama komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, di bandara internasional Bagdad, Irak, dalam serangan AS pada tahun 2020.

AS menuduh kelompok itu berafiliasi dengan kelompok militan di Suriah dan Lebanon, yang dibantu Iran.

Kataib Hizbullah memiliki ribuan pejuang, gudang senjata drone, roket, dan rudal balistik jarak pendek.

Pada tahun 2014, Kataib Hizbullah membentuk batalyon di Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak untuk melawan ISIS, yang kemudian diakui sebagai pasukan keamanan resmi.

Meski disebut dekat dengan perdana menteri Irak, kelompok ini sering menentang pemerintah termasuk menyerukan diusirnya pasukan AS dari kawasan itu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #niat #usir #dari #timur #tengah #kataib #hizbullah #irak #serang #markas #pakai #roket

KOMENTAR