H-3 Sebelum Serang Israel, Iran Akui Sudah Kabari AS dan Negara Tetangga
Pemberitahuan itu diberitahukan kepada mereka dalam waktu 72 jam atau 3 hari sebelum Iran menyerang Israel.
“Kami (pemerintah Iran) memberi tahu negara-negara tetangga (tentang dimulainya serangan terhadap Israel) 72 jam sebelum serangan itu,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, seperti dikutip oleh saluran TV Al Hadath, Minggu (14/4/2024).
Ia mengatakan Iran telah memberitahu AS melalui Swiss sebagai perantara.
Selain itu, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan tidak ada kesepakatan apa pun dengan negara mana pun tentang rencana serangan tersebut sebelumnya.
AS: Iran Bohong, Kami Diberitahu setelah Iran Serang Israel
Sementara itu, seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Joe Biden membantah pernyataan Menteri Luar Negeri Iran.
"Ini tidak benar. Mereka (Iran) tidak memberikan pemberitahuan apa pun, juga tidak memberikan indikasi apa pun soal sasarannya," kata pejabat itu, menyayangkan tidak adanya perintah evakuasi di Israel.
Pejabat tersebut mengatakan kabar dari Iran datang pada hari terjadinya serangan, bukan tiga hari sebelumnya.
Selain itu, kabar tersebut diterima AS selama Iran meluncurkan drone dan rudal selama serangannya ke Israel.
"Kami menerima pesan dari Iran melalui Swiss, saat serangan masih berlangsung. Ini (seolah) menunjukkan Iran telah selesai melakukan serangan, namun ternyata masih berlangsung. Pesan itu ditujukan kepada kami," katanya, dikutip dari Sky News.
Sementara itu, negara tetangga Iran, melalui para pejabat Irak, Turki dan Yordania mengatakan Iran sudah memberikan peringatan diri pada pekan lalu.
Iran memberitahu mereka soal rencana serangan ke Israel, termasuk beberapa rincian.
Iran Serang Israel
Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Diperkirakan Iran meluncurkan 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik dari wilayahnya, melintasi Yordania menuju Israel.
Media pemerintah Iran mengatakan serangan terhadap Israel menargetkan situs militer, termasuk pangkalan udara Nevatim.
Serangan itu sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024), yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah revolusi Iran, Israel menuduh Iran yang menerapkan kebijakan anti-Israel, telah mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, kelompok perlawanan Irak dan Suriah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah Iran.
Ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini terjadi di tengah perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.729 jiwa dan 76.371 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (13/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #sebelum #serang #israel #iran #akui #sudah #kabari #negara #tetangga