ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Israel Memelas, Yordania: Laksanakan!
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). 
23:40
21 November 2024

ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Israel Memelas, Yordania: Laksanakan!

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat, Ayman Safadi, memberikan tanggapannya atas dikeluarkannya surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Surat perintah penangkapan dari ICC itu juga ditujukan terhadap mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dan komandan militer Hamas, Mohammed al-Masri, yang dikenal sebagai Mohammed Dief.

Ketiganya disangkakan atas dugaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan di Israel dan Palestina mulai 7 Oktober 2023.

Terkait surat ICC tersebut, Al-Safadi yang terkenal getol mengkritisi kebijakan pendudukan Israel, menyatakan dukungannya.

Safadi mengatakan pada Kamis (21/11/2024) kalau keputusan ICC harus menjadi pesan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah praktis guna menghentikan pembantaian yang dilakukan di Gaza, yang dilakukan bertentangan dengan hukum internasional.

Surat ICC ini juga, kata dia, harus menjadi pesan jelas untuk menghentikan penggunaan kelaparan sebagai senjata, mengakhiri agresi dan memberikan bantuan kemanusiaan yang cukup ke seluruh wilayah Jalur Gaza.

Dalam konferensi pers dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Politik dan Keamanan, Josep Borrell, Al-Safadi menekankan kalau keadilan harus ditegakkan dan hukum internasional diterapkan secara adil dan transparan.

Seperti diberitakan, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel yang sudah dipecat, Yoav Galant terkait kejahatan perang di Gaza.

"Al-Safadi menjelaskan, keputusan Mahkamah Pidana Internasional harus dihormati dan dilaksanakan, menandakan bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan keadilan," kata laporan Khaberni, Kamis.

Dia menunjukkan kalau lembaga hukum internasional itu ada untuk meminta pertanggungjawaban masyarakat dan memenuhi persyaratan keadilan di dunia.

"Dan oleh karena itu keputusan harus diperlakukan dengan hormat," kata dia.

Ia menekankan bahwa komunitas internasional tidak bisa selektif dalam menerima keputusan pengadilan dalam kasus-kasus tertentu dan menolaknya dalam kasus-kasus lain, menjelaskan bahwa ada preseden bagi pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan dan ada posisi internasional mengenai perlunya menghormati keputusan ini.

Poster-poster yang dibawa dalam demonstrasi anti-Israel. Poster itu menggambarkan pemimpin Nazi, Adolf Hitler melepas topeng perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Poster-poster yang dibawa dalam demonstrasi anti-Israel. Poster itu menggambarkan pemimpin Nazi, Adolf Hitler melepas topeng perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (tangkap layar twitter)

Israel Memelas

Adapun keputusan ICC direspons oleh Presiden Israel, Isaac Herzog dengan pernyataan yang memelas.

Dalam mengomentari keputusan Pengadilan Kriminal Internasional, Herzog berkata, "Ini adalah hari kelam bagi keadilan dan kemanusiaan".

Adapun menteri-menteri di pemerintahan Israel dengan lantang mengecam putusan ICC tersebut.

Adalah Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir, salah satu tokoh yang paling vokal menentang putusan ICC.

Ia menyebut surat perintah penangkapan itu merupakan sikap antisemitisme.

“Pengadilan ICC sekali lagi menunjukkan bahwa ini merupakan antisemitisme yang berulang," ujar Ben Gvir di akun X, mengutip CBC News.

"Jawaban atas perintah penangkapan itu adalah menerapkan kedaulatan atas Judea dan Samaria dan seluruh permukiman di semua wilayah negara dan memutuskan hubungan dengan otoritas teroris (Palestina), cuitannya.

Kecaman serupa juga turut dilayangkan oleh Menteri Perhubungan Miri Regev, ia menyebut surat perintah ICC sebagai absurditas hukum.

"Israel tak akan meminta maaf karena melindungi warga negaranya. Ini bukan kejahatan, ini adalah tugas nasional dan moral kita," kata Regev.

Senada dengan yang lainnya, Menteri Negev, Galilee, dan Yitzhak Wasserlauf juga punya pandangan serupa, menggambarkan surat perintah tersebut sebagai "tuduhan anti-semit terhadap semua warga negara Israel."

Sementara Menteri Permukiman dan Proyek Nasional Orit Strock, membandingkan tindakan ICC dengan kota jahat dalam Alkitab.

Pergerakan Netanyahu Dibatasi

Sebelum perintah penangkapan Netanyahu CS dirilis, Kepala jaksa ICC, Karim Khan, diketahui telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap pejabat Israel dan tiga pemimpin Hamas pada bulan Mei lalu atas dugaan kejahatan Perang.

Setelah melewati proses penyelidikan yang panjang, ICC akhirnya resmi memutuskan untuk merilis surat penangkapan dan menolak banding Israel atas yurisdiksi pengadilan tersebut.

Perilisan surat penangkapan ICC untuk PM Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sontak membuat pergerakan keduannya kini semakin terbatas.

Pasalnya, Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

Israel Mulai Rayu Sekutu

Terpisah, di tengah isu penangkapan PM Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant yang makin memanas, Israel kini mulai putar otak meminta 25 negara agar menentang surat penangkapan yang dirilis ICC.

Hal ini diketahui publik setelah Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz telah mengirim surat kepada 25 mitranya di seluruh dunia.

Dalam suratnya, Katz meminta negara-negara tersebut untuk mengikuti jejak Inggris menolak permintaan Jaksa Agung ICC.

“Negara-negara tersebut diminta untuk bergabung dengan Inggris dalam menyampaikan opini hukum kepada Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag terhadap permintaan Kepala Jaksa untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap perdana menteri dan menteri pertahanan Israel,” jelas surat yang dirilis Katz.

Tak sampai disitu untuk menjegal langkah ICC, Israel juga turut melobi AS untuk menjatuhi sanksi berat ke para pejabat Mahkamah Pidana Internasional.

Sanksi tersebut diantaranya pemblokiran akses pejabat ICC ke AS, pencabutan visa AS milik pejabat ICC serta melarang mereka melakukan transaksi properti apa pun di dalam negeri, kecuali pengadilan menghentikan kasusnya terhadap “orang-orang yang dilindungi Amerika Serikat dan sekutunya.

 

(oln/khbrn/*)

Tag:  #perintahkan #tangkap #netanyahu #israel #memelas #yordania #laksanakan

KOMENTAR