Israel Ingin Kuasai Perbatasan Gaza-Mesir, Rencanakan Operasi Militer di Koridor Philadelphia
Para pria memeriksa kerusakan rumah keluarga Nofal Palestina, yang tewas dalam pemboman Israel, pada 10 Januari 2024 di Rafah di Jalur Gaza selatan. (Photo by AFP) 
12:40
15 Januari 2024

Israel Ingin Kuasai Perbatasan Gaza-Mesir, Rencanakan Operasi Militer di Koridor Philadelphia

Israel ingin menguasai perbatasan Gaza-Mesir. Operasi Israel untuk merebut Poros Salah al-Din (Koridor Philadelphia) akan memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza, di mana kelaparan telah mengintai satu dari empat penduduk wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Para pejabat Israel dilaporkan merencanakan operasi militer berisiko untuk mengambil kendali sisi Gaza di perbatasan Mesir, sebidang tanah yang dikenal sebagai Poros Salah al-Din atau Koridor Philadelphia, demikian yang dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) pada 14 Oktober.

Koridor Philadelphia yang merupakan sebidang tanah sempit sepanjang 14 kilometer di perbatasan antara Gaza dan Mesir. Koridor Philadelphia adalah tanah tak bertuan yang membentang di sepanjang wilayah selatan Gaza di perbatasan dengan Mesir, dari Laut Mediterania hingga perbatasan Kerem Shalom.

Menurut pejabat saat ini dan mantan pejabat Israel serta pejabat Mesir yang berbicara dengan Wall Street Journal, operasi tersebut akan memungkinkan Israel untuk mengambil kendali atas titik penyeberangan utama, Penyeberangan Perbatasan Rafah, yang telah lama menjadi satu-satunya rute bagi warga Palestina ke dunia luar di tengah kehancuran oleh blokade Israel.

“Kami tidak mungkin membiarkan penyeberangan ini beroperasi seperti sebelumnya,” kata Michael Milshtein, mantan kepala Departemen Urusan Palestina di intelijen militer Israel.

Tel Aviv ingin menempatkan pasukan Israel di sepanjang 14 km dari perbatasan Gaza-Israel-Mesir di tenggara hingga Laut Mediterania di barat daya wilayah kantong yang terkepung.

Hal ini akan memungkinkan Israel untuk memblokir penyelundupan melalui terowongan bawah tanah dari Sinai, Mesir. Perlawanan Palestina menggunakan terowongan ini untuk membawa senjata ke Gaza, sementara warga Palestina menggunakannya untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Beberapa pejabat Israel telah mengumumkan ambisi mereka untuk menduduki Rute Philadelphia. Dalam konferensi pers tanggal 30 Desember tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Koridor Philadelphia – atau, lebih tepatnya, titik penghentian di selatan – harus berada di tangan kita. Harus ditutup.”

Dua hari sebelumnya, mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman memposting di X bahwa koridor tersebut harus dihancurkan.

WSJ mengatakan para pemimpin Israel belum memberi lampu hijau pada operasi tersebut namun telah memberi tahu pihak berwenang Mesir mengenai rencana tersebut dan sedang berkoordinasi dengan mereka.

Sumber Mesir membantah hal ini, mengatakan kepada Al-Arabi Al-Jadeed bahwa "Tidak ada kebenaran atas apa yang diberitakan media mengenai koordinasi dengan Israel terkait langkah-langkah keamanan baru di poros Salah al-Din."

Outlet berita Mesir, Al-Qahera News, mengutip seorang pejabat Mesir yang mengatakan bahwa laporan tersebut sepenuhnya salah.

Operasi militer untuk menduduki sebidang tanah yang lebarnya hanya beberapa ratus meter akan mengharuskan pasukan Israel untuk menerobos kota Rafah, yang terletak di perbatasan.

Hal ini akan berdampak buruk bagi warga sipil Palestina yang terpaksa mengungsi akibat pemboman Israel di utara dan tengah Gaza ke selatan menuju kota Rafah dan daerah sekitarnya di mana tenda-tenda darurat telah didirikan.

Israel telah berulang kali meminta warga Palestina meninggalkan rumah mereka di berbagai wilayah Gaza, hanya untuk mengebom tempat-tempat yang dianggap aman bagi mereka untuk mengungsi.

Pemboman tersebut telah menyebabkan sistem kesehatan di Gaza hancur, dan hampir separuh penduduk Jalur Gaza kekurangan air dan berisiko kelaparan karena Israel memperketat pengepungannya sejak 7 Oktober.

Setelah Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza, dengan mengatakan, "Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup."

Menurut PBB, satu dari empat orang di Gaza kelaparan, dan sembilan dari sepuluh keluarga di beberapa daerah menghabiskan siang dan malam tanpa makanan.

Para pejabat Israel telah berulang kali menyatakan keinginan mereka tidak hanya untuk mengalahkan Brigade Qassam Hamas tetapi juga untuk memaksa 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi ke Mesir atau negara lain sebagai pengungsi. Mereka berharap bisa mencaplok Gaza dan membangun pemukiman bagi warga Yahudi Israel untuk tinggal di atas rumah-rumah warga Palestina yang hancur.

Kelompok pemukim Israel dan anggota Knesset baru-baru ini mengadakan konferensi untuk membahas pembangunan permukiman Yahudi di Gaza setelah penduduk asli Gaza dibersihkan secara etnis.

(Sumber: The Cradle, BBC)

Tag:  #israel #ingin #kuasai #perbatasan #gaza #mesir #rencanakan #operasi #militer #koridor #philadelphia

KOMENTAR