Benjamin Netanyahu Bersumpah Akan Menutup Kantor TV Al Jazeera di Israel, Ini Penyebabnya!
Netanyahu akan menutup kantor berita Al Jazeera (REUTERS/Ronen Zvulun/)
20:15
2 April 2024

Benjamin Netanyahu Bersumpah Akan Menutup Kantor TV Al Jazeera di Israel, Ini Penyebabnya!

 

 - Balum lama ini, Perdana Menteri Israel yakni Benjamin Netanyahu, berjanji akan menutup kantor lokal stasiun televisi satelit Qatar, Al Jazeera selama perang di Gaza masih berlangsung.

Diketaui, hal tersebut dikatakan PM Israil pada Senin, 1 April 2024 , beberapa jam setelah juru bicara partainya mengatakan, bahwa parlemen akan bersidang untuk meratifikasi undang-undang yang diperlukan.    Knesset menyetujui RUU yang mengizinkan penutupan sementara lembaga penyiaran asing di Israel, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.   Undang-undang yang disetujui pada hari Senin tersebut akan mengizinkan Netanyahu, dan kabinet keamanan untuk menutup stasiun tersebut selama 45 hari.   Penutupan tersebut akan diperpanjang, dan akan tetap berlaku hingga akhir bulan Juli atau hingga berakhirnya operasi militer besar-besaran di Gaza.

Al Jazeera menolak tuduhan, bahwa mereka membahayakan keamanan Israel sebagai kebohongan yang berbahaya dan konyol.

Stasiun televisi yang sangat kritis terhadap operasi militer Israel di Gaza, dari mana ia telah melaporkan sepanjang waktu, sebelumnya telah menuduh Israel secara sistematis menargetkan kantor-kantor dan personilnya.

Dikutip dari New York Post, menteri komunikasi Shlomo Karai menuduh Al Jazeera mendorong permusuhan terhadap Israel.   

  "Tidak mungkin untuk mentolerir sebuah media, dengan kredensial pers dari kantor pers pemerintah dan dengan kantor di Israel, yang bertindak dari dalam untuk melawan kami, tentu saja di masa perang," katanya.

Para pejabat Israel telah lama mengeluhkan liputan Al Jazeera, namun tidak mengambil tindakan apapun.    Mengingat pendanaan Qatar terhadap proyek-proyek konstruksi Palestina di Jalur Gaza, yang dipandang oleh semua pihak sebagai cara untuk mencegah konflik.

Namun langkah untuk mengizinkan pemerintah menutup kantor-kantor lokal kelompok media asing mengundang keprihatinan dari Amerika Serikat, yaitu sekutu utama Israel, yang mengatakan bahwa sangat penting untuk menjaga kebebasan pers.

"Jika benar, langkah seperti ini sangat memprihatinkan," ujar sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers.
Pada bulan Januari, Netanyahu secara terbuka menyerukan agar Qatar ditekan untuk memberikan lebih banyak tekanan kepada Hamas. Qatar menjadi tuan rumah bagi kantor politik kelompok tersebut dan beberapa pejabat tinggi Hamas.

Ketika ditanya apakah ancaman terhadap Al Jazeera merupakan bagian dari tekanan tersebut, juru bicara pemerintah Israel, Avi Hyman, tidak menjawab secara langsung.    Meskipun ia menggambarkan stasiun televisi tersebut sebagai penyebar propaganda selama bertahun-tahun.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #benjamin #netanyahu #bersumpah #akan #menutup #kantor #jazeera #israel #penyebabnya

KOMENTAR