Singgung Nasib Apes PM Israel, Pakar Ungkap Tujuan Netanyahu Lanjutkan Perang: Tunda Sidang & Pemilu
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 
11:40
2 April 2024

Singgung Nasib Apes PM Israel, Pakar Ungkap Tujuan Netanyahu Lanjutkan Perang: Tunda Sidang & Pemilu

– Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut memiliki agenda pribadi yang menjadi motif tindakannya di Jalur Gaza.

Pembebasan warga Israel yang disandera Hamas disebut bukan prioritas Netanyahu dalam perang di Gaza.

Menurut pakar antropologi Israel-Amerika Serikat (AS) bernama Jeff Halper, Netanyahu tak suka jika pemilu digelar di negara Zionis itu.

“[Netanyahu] punya satu agenda pribadi karena makin lama perang berlanjut, tidak akan ada pemilu,” kata Halper pada hari Senin, (1/4/2024), dikutip dari Sputnik News.

Halper juga menyinggung nasib sial yang dialami oleh perdana menteri sayap kanan ekstrem itu.

“Dia sangat tidak populer. Dia sedang diadili, dia punya tiga persidangan yang sedang bergulir, dan dia bisa bisa menunda, menunda, menunda segalanya sepanjang perang berlanjut,” kata dia menjelaskan.

Halper menyebut militer Israel memang memiliki agenda melenyapkan Hamas. Namun, Israel belum tentu punya agenda membebaskan para sandera.

Kata dia, warga Israel juga mendukung upaya negaranya melenyapkan Hamas. Meski demikian, penyelamatan sandera jauh lebih diprioritaskan.

“Putusnya hubungan di antara dua agenda itulah yang benar-benar memicu banyak protes,” katanya.

Selama sepekan terakhir memang ada ribuan warga Israel yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa.

Mereka berdemo meminta pemerintah Israel menggelar pemilu dan segera merundingkan pemebasan warga Israel di Gaza.

Di sisi lain, pemerintah Israel mulai mengeluarkan kebijakan wajib militer untuk kaum Yahudi ultraortodoks.

Sebelumnya, kaum itu tidak diharuskan menjalani wajib militer. Kebijakan baru itu memicu perpecahan di antara masyarakat Israel.

Halper mengatakan pemanggilan kaum ultraortodoks untuk menjalani wajib militer adalah hal yang harus dilakukan Israel guna mempertahanan status negara dalam “perang permanen”.

Menurut dia, kenyataan bahwa beberapa warga Israel bisa lepas dari wajib militer itu selalau menjadi permasalahan.

“Tetapi sekali lagi, apa yang kini berubah dalam perspektif warga Israel ialah fakta bahwa hal itu bukan sekadar masalah keadilan. [Hal itu] benar-benar menjadi masalah dalam keberlanjutan Israel dalam banyak hal, hingga pada tingkat bahwa Israel berkomitmen melakukan perang permanen,” katanya menjelaskan.

Netanyahu ingin tetap berkuasa

Dalam beberapa pekan terakhir ada ribuan warga Israel yang meminta Netanyahu agar turun dari jabatannya.

Hanya ada 15 persen warga Israel yang menghendaki Netanyahu tetap menjabat setelah perang di Gaza.

Adapun sebanyak 71 persen menginginkan pemilu segera digelar di Israel.

“Netanyahu memasuki masa perang ketika popularitasnya rendah,” kata Mairav Zonszein, seorang analis Israel-Palestina di International Crisis Group, dikutip dari The New Arab.

“Setelah 7 Oktober, dia kehilangan seluruh legitimasi dan adanya banyak Israel mengatakan dia bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”

Zonszein menduga Netanyahu ingin menggunakan kesempatan terakhir yang dipunyainya untuk memenangkan perang di Gaza.

Jika Israel menang, kemenangan itu disebut bisa mengisi kembali kekuatan warga Israel yang kini mengalami frustrasi.

Netanyahu juga akan berupaya agar pemilu tidak dilangsungkan dalam waktu dekat.

“Singkatnya, makin lama dia terlibat dalam perang, maka makin lama dia bisa menunda pergeseran polidik dalam negeri,” ujar Zonszein.

Sementara itu, menurut jajak pendapat yang dilakukan Channel 13, sebagian besar warga Israel masih yakin bahwa keputusan Netanyahu dalam perang di Gaza terutama didorong oleh kepentingan politiknya.

“Tujuan utama Netanyahu ialah tetap berkuasa,” kata pakar itu.

Zonszein menyebut Netanyahu sebagai pemimpin politik Israel yang paling “teguh” karena total sudah menjabat selama lebih dari 16 tahun.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #singgung #nasib #apes #israel #pakar #ungkap #tujuan #netanyahu #lanjutkan #perang #tunda #sidang #pemilu

KOMENTAR