Bersiap Serbu Rafah, Tentara Israel Dapat Kendaraan Tempur Off-Road Baru dari AS
Kendaraan tempur off-road terbaru tentara Israel (IDF) disiapkan untuk dikirim ke Israel seiring pematangan rencana serbuan darat ke Rafah. 
00:10
2 April 2024

Bersiap Serbu Rafah, Tentara Israel Dapat Kendaraan Tempur Off-Road Baru dari AS

Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan kendaraan off-road baru yang akan digunakan oleh IDF dalam misi mendatang, tulis The Jerusalem Post.

Kendaraan tersebut saat ini sedang dalam perjalanan dari Amerika Serikat (AS) ke Israel, menurut laporan yang diterbitkan pada Kamis (30/3/2024).

Adapun misi mendatang yang dimaksud disinyalir terkait rencana penyerbuan darat tentara Israel (IDF) ke Rafah.

Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Kolonel (reserve) Eyal Zamir, diketahui sempat berada di AS bersama Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant.

Keduanya, bersama pihak keamanan AS, selain membahas seputar rencana teknis agresi militer darat IDF ke Rafah juga mengadakan asessment (penilaian) keamanan dari kelanjutan operasi pengangkutan kendaraan tersebut ke Israel.

Zamir mengunjungi pusat logistik Kementerian Pertahanan AS bersama ketua delegasi Israel, Brigadir Jenderal (res.) Michelle Ben Baruch.

Di pusat logistik senjata AS, mereka meninjau peralatan baru yang dibeli kementerian Israel, termasuk kendaraan off-road yang dilindungi, di antaranya adalah jip JLTV buatan perusahaan Amerika Oshkosh.

Kendaraan baru ini secara bertahap akan menggantikan jip tempur Hummer.

"Sepanjang kunjungannya ke AS, Zamir mengadakan pertemuan resmi dengan pejabat kemanan AS di Pentagon sambil mendiskusikan rencana gabungan di masa depan dengan mereka," tulis laporan The Jerusalem Post.

Barisan pesawat tempur Jet F-35. AS dilaporkan menyetujui pengiriman terbaru amunisi dan persenjataan ke Israel sebagai bagian dari persetujuan kongres AS pada 2008 silam. Namun, momen pengiriman ini berkenaan dengan rencana Israel menyerang Rafah, Gaza Selatan, sebuah rencana yang secara terbuka ditentang oleh AS sendiri. Barisan pesawat tempur Jet F-35. AS dilaporkan menyetujui pengiriman terbaru amunisi dan persenjataan ke Israel sebagai bagian dari persetujuan kongres AS pada 2008 silam. Namun, momen pengiriman ini berkenaan dengan rencana Israel menyerang Rafah, Gaza Selatan, sebuah rencana yang secara terbuka ditentang oleh AS sendiri. (JN/tangkap layar)

AS Terus Bantu Israel

Rencana tersebut sebagian besar berkisar pada dukungan berkelanjutan AS dalam menyediakan peralatan militer ke Israel serta mendukung upaya perang yang sedang berlangsung.

Hal ini menyusul serangkaian kesepakatan kemitraan pertahanan antara Israel dan AS. Sebelumnya, pada Januari lalu, Israel dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk pembelian jet tempur dan helikopter serang.

Pemerintah Amerika dalam waktu dekat memang akan mengirimkan senjata tambahan ke Israel, pengiriman ini dilakukan AS setelah beberapa pekan terakhir sempat bersitegang dengan Israel terkait perang di Gaza.

Adapun paket bantuan senjata yang akan dikirim Amerika ke Israel mencakup 1.800 bom MK-84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK-82 seberat 500 pon. Tak sampai di situ, Presiden Amerika Joe Biden juga menyetujui pengiriman 25 pesawat F-35 ke Israel dengan total bantuan mencapai 2,5 miliar dolar AS.

Mengutip dari Al Jazeera, pengiriman senjata itu dilakukan secara diam-diam dan belum diberitahukan secara publik di situs Badan Keamanan Pertahanan Amerika Serikat, di mana pemberitahuan tersebut biasanya dipasang.

Menurut orang kepercayaan bicara Gedung pengiriman bantuan pertahanan udara dan amunisi ke Israel dilakukan untuk memperkuat keamanan militer Tel Aviv dalam menyingkirkan ancaman Hamas, sehingga dapat mempercepat proses perdamaian di Gaza.

“Kami terus mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada The Washington Post.

Amerika Munafik, Dianggap Bermuka Dua

Pengiriman senjata yang dilakukan Biden mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.

Presiden AS itu bahkan dicap munafik karena menyatakan keprihatinan atas pembantaian warga sipil di Gaza oleh tentara Zionis namun menyetujui transfer ribuan bom dan jet tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Salah satu tokoh yang mengecam keras tindakan Biden yakni senator ternama Amerika, Bernie Sanders dari Partai Demokrat. Ia menyebut langkah pemerintah Biden sebagai tindakan yang “tidak senonoh”.

“AS tidak bisa memohon kepada [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu untuk berhenti mengebom warga sipil suatu hari nanti dan di hari berikutnya mereka akan mengiriminya ribuan bom lagi seberat 2.000 pon yang dapat meratakan seluruh blok kota. Ini tidak senonoh. Kita harus mengakhiri keterlibatan kita: Tidak ada lagi bom untuk Israel,” tulis Sanders di X.

Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.

Total Bantuan AS ke Israel

Selama puluhan tahun terakhir AS telah menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.

Tak tanggung – tanggung untuk membantu negara Israel melumpuhkan Hamas, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS.

Dukungan ini datang sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani oleh mantan Presiden AS, Barack Obama pada tahun 2016 untuk paket keseluruhan bantuan militer senilai 38 miliar dolar selama dekade 2017-2028.

Alasan Amerika Dukung Israel

Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel hingga membuat Washington rela memberikan dukungan militer, keuangan, dan diplomatik berskala besar kepada Tel Aviv lantaran Israel memegang peran utama dalam menjaga kepentingan AS di kawasan Timur Tengah.

Salah satunya karena Israel berfungsi sebagai penyalur persenjataan AS ke rezim global seperti apartheid Afrika Selatan, Republik Islam di Iran, junta militer di Guatemala, dan Contras Nikaragua.

Tak hanya itu AS melihat bahwa Israel adalah negara yang bisa membantunya untuk menguasai minyak di Timur Tengah. AS menilai Israel sebagai mitra yang dapat memperkuat posisinya di kawasan tersebut dan mengimbangi pengaruh Soviet.

Dikutip dari Al Jazeera, faktor lain yang melatarbelakangi dukungan AS lantaran Israel masih memegang kendali lebih besar dalam opini publik Amerika, menurut survei tahunan yang dilakukan oleh Gallup di 2022 kemarin sebanyak 58 persen warga AS lebih bersimpati terhadap Israel, sementara 75 persen warga AS menilai Israel lebih baik.

Berkat suara tersebut, Partai Demokrat, Partai Republik, hingga mayoritas anggota Kongres menyatakan dukungan mereka terhadap Israel agar dapat menguasai opini publik masyarakat Amerika.

(oln/tjp/*)

Tag:  #bersiap #serbu #rafah #tentara #israel #dapat #kendaraan #tempur #road #baru #dari

KOMENTAR