Lebih dari 130 Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Setop Ekspor Senjata ke Israel
Sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 130 anggota parlemen kepada Menteri Luar Negeri, David Cameron, menyoroti tindakan yang diambil oleh negara-negara lain, yang terbaru Kanada yang menghentikan semua ekspor senjata ke Israel.
Anggota parlemen yag menandatangani dokumen tersebut termasuk yang bergabung dengan anggota House of Lords, majelis tinggi parlemen Inggris, termasuk Nosheena Mobarik dari Partai Konservatif, Jonathan Oates dari Partai Demokrat Liberal, dan Natalie Bennett dari Partai Hijau.
Dalam surat tersebut, anggota parlemen mendesak pemerintahan untuk menyetop ekspor senjata ke Israel.
“Kami menulis surat ini sebagai anggota parlemen lintas partai yang meminta Anda untuk segera menangguhkan izin ekspor untuk transfer senjata ke Israel,” demikian isi surat anggota parlemen tersebut, dikutip dari The New Arab.
Merujuk perkataan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Amnesty International dan Human Rights Watch, Israel telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum Internasional di Gaza.
bisnis ekspor senjata ke Israel tidak dapat diterima sama sekali.
Ekspor Senjata ke Israel Tidak Dapat Diterima
Dalam surat tersebut, ekspor senjata ke Israel sangat tidak dapat diterima.
Mengingat penyelidikan PBB baru-baru ini menemukan bahwa jet tempur F-16 yang dibuat dengan suku cadang Inggris mungkin bertanggung jawab atas pemboman dokter Inggris di Gaza, dikutip dari The Guardian.
"Dalam konteks ini, 'bisnis seperti biasa' dalam ekspor senjata Inggris ke Israel sama sekali tidak dapat diterima," kata surat itu.
Surat tersebut juga menegaskan apabila persenjataan digunakan untuk melanggar hukum Internasional, maka pemerintah harus melakukan pencegahan.
“Baik hukum domestik maupun internasional mewajibkan pemerintah untuk mencegah pengiriman peralatan militer jika terdapat risiko yang jelas atau besar bahwa ekspor tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional atau hukum hak asasi manusia internasional," tulis surat itu.
Buruh di Inggris Blokir Pabrik yang Diduga Jual Senjata ke Israel
Ratusan anggota serikat pekerja Inggris memblokir pabrik senjata karena diduga memasok komponen atau senjata ke Israel.
Para buruh yang menggelar aksi demo tersebut mengungkapkan tujuan mereka adalah untuk mengganggu aliran senjata ke Israel.
Di mana saat ini Israel sedang bersiap melancarkan serangan darat ke Rafah.
“Israel berada di ambang invasi ke daerah yang mereka katakan kepada warga Gaza bahwa mereka aman untuk mengungsi. Kekejaman seperti itu tidak akan terjadi tanpa dukungan politik dan militer dari pemerintah seperti Inggris,” kata seorang anggota serikat pekerja yang bernama Zad, dikutip dari The New Arab.
Mereka juga mendesak pemerintah Inggris untuk mendukung gencatan senjata di Gaza dan mengikuti jejak Kanada untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.
“Kami menuntut pemerintah kami mengikuti jejak Kanada dengan segera menghentikan pasokan senjata ke Israel sebelum melancarkan serangan di Rafah dengan menggunakan bom buatan Inggris,” tambah Zad.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan paling mematikan pada 7 Oktober 2024.
Serangan ini telah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina hingga saat ini.
Lebih dari 75.000 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #lebih #dari #anggota #parlemen #inggris #desak #pemerintah #setop #ekspor #senjata #israel