Endorse Artis Tak Mempan Lagi Menangkan Kamala Harris di Pilpres AS 2024, Analisis Pakar AS
Saat itu, Joe Biden menggaet banyak selebriti papan atas Amerika.
Di Pilpres AS 2024 ini, Kamala Harris rekan separtai Joe Biden maju sebagai capres AS.
Kamala Harris mengikuti jejak Joe Biden menggaet banyak selebriti Amerika mulai dari penyanyi, bintang film, hingga komedian.
Namun Kamala Harris justru kalah dari Donald Trump.
Kampanye Boyong Artis
Beberapa hari jelang pemilihan presiden 5 November 2024 lalu, Kamala Harris memboyong artis papan atas mulai dari bintang pop Beyoncé dan Taylor Swift hingga bintang hip-hop Cardi B.
Mereka menjadi bintang utama kampanye di pinggiran kota Milwaukee pada tanggal 1 November, 4 hari jelang pemilihan.
Beyoncé, penyanyi top dunia itu, mengatakan kepada khalayak bahwa dia tidak menghadiri kampanye Wakil Presiden Harris di kampung halamannya di Houston sebagai seorang selebriti, tetapi sebagai ibu dari tiga anak, yang dia miliki bersama ikon rap Jay Z.
"Saya di sini bukan sebagai selebriti. Saya bukan sebagai politisi. Saya di sini sebagai seorang ibu," katanya dikutip dari USAToday.
"Kebebasan Anda adalah hak yang diberikan Tuhan, hak asasi manusia Anda."
Instagram Stories Taylor Swift pada Selasa (10/9/2024) yang mencantumkan tautan situs Pilpres AS (X/Twitter)Penyanyi Taylor Swift
Taylor Swift, bintang pop dunia, terang-terangan endorse Kamala Harris di instagramnya yang memiliki 284 juta pengikut.
Selebriti seperti Jennifer Lopez , Bon Jovi , Khalid , Maggie Rogers , dan Gracie Abrams juga secara terbuka mendukung Harris dan pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz di Pilpres AS.
Julia Roberts, bintang film Holywood, juga menjadi narator iklan terbaru dari Vote Common Good untuk mendukung Harris.
LeBron James, bintang basket NBA, juga ikut mendukung Harris pada perayaan Halloween lalu.
Bukan hanya itu, penyanyi Lady Gaga, Katy Perry, Ricky Martin, Demi Lovato, John Legend, Ariana Grande hingga Christina Aguilera juga ikut berkampanye untuk Kamala Harris pada 4 November.
Naik panggung di Museum Seni Philadelphia, Lady Gaga duduk di depan piano besar dan membawakan lagu "God Bless America" dengan penuh kekuatan.
"Selama sebagian besar kehidupan di negara ini, perempuan tidak memiliki suara. Namun, kami membesarkan anak-anak, kami menyatukan keluarga, kami mendukung para pria saat mereka membuat keputusan. Namun, besok, perempuan akan menjadi bagian dari pengambilan keputusan ini," kata Gaga.
Ia yakin Kamala Harris akan menjadi presiden "untuk semua warga Amerika."
Tak ketinggalan punya Arnold Schwarzenegger, George Clooney hingga Leonardo DiCaprio, dua aktor Hollywood ini, ikut mendukung Kamala Harris.
Bagaimana dengan Donald Trump?
Donald trump juga mendapat dukungan dari sejumlah selebriti tapi tidak sebanyak dengan Kamala Harris.
Selebriti yang mendukung Donald Trump juga tidak setenar dengan artis pendukung Kamala Harris.
Donald Trump misalnya didukung bintang musik country Jason Aldean, peraih medali emas Olimpiade Caitlyn Jenner, bintang TV realitas Savannah Chrisley , dan pembuat lagu hit "Achy Breaky Heart" Billy Ray Cyrus.
Savannah Chrisley, bintang televisi di AS, naik podium di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee pada bulan Juli untuk membela Donald Trump dari berbagai tuduhan.
"Kita punya sistem peradilan yang bermuka dua. Lihat saja apa yang mereka lakukan terhadap Presiden Trump," kata Chrisley di konvensi tersebut.
"Sementara itu, jujur saja, Hunter Biden berkeliaran bebas dan menghadiri pertemuan-pertemuan rahasia," katanya.
Mengapa Endorse Artis Tak Mempan di Pilpres AS 2024?
Seth Abramovitch, penulis senior di Hollywood Reporter, mengakui dukungan selebriti untuk Kamala Harris tidak mempan menggaet suara pemilih.
"Oprah, Katy Perry, Beyoncé , Lady Gaga, Madonna, Ariana Grande - ini adalah artis yang audiensnya (kulit hitam, perempuan, liberal, queer) sudah cenderung memilih Kamala."
Pengecualian untuk ini, katanya, adalah Swift yang popularitasnya di dunia musik country dan pop berarti dia menarik bagi kedua sisi AS yang terpecah.
"Namun saya berpendapat pengaruhnya yang besar tidak mencapai dua kelompok demografi utama. Karena yang membantu Trump menang kali ini adalah orang Latin dan pria kulit hitam."
Margaretha Bentley adalah seorang profesor di Arizona State University yang meneliti bintang Taylor Swift secara sosial.
"Dalam literatur akademis penelitian telah menunjukkan bahwa, meskipun dukungan selebriti dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pendaftaran pemilih, dukungan tersebut belum terbukti memiliki dampak langsung pada bagaimana orang membuat keputusan untuk memilih," ujarnya dikutip dari The Guardian.
Bentley suka bertanya kepada murid-muridnya apa yang memengaruhi pilihan mereka, dan mayoritas tanggapan menyebutkan keluarga (terutama orang tua), teman, dan nilai-nilai pribadi.
"Pemilih mungkin melakukan lebih banyak penelitian setelah seorang selebritas memberikan dukungan, tetapi mereka akan memilih berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri dan tidak harus berdasarkan nilai-nilai yang diberikan oleh selebritas yang mendukung."
Apakah ada perubahan baru-baru ini dalam cara kita memandang dukungan selebriti?
Laurence F Maslon, seorang profesor seni di Universitas New York, tidak percaya demikian.
“Menurut saya, dukungan mungkin selalu lebih bermanfaat bagi selebriti daripada orang yang didukung. Menurut saya, terkadang itu adalah cara untuk menambatkan bintang Anda kepada seseorang yang tampaknya baik bagi Anda, dan mungkin ada semacam kemuliaan yang tercermin dalam hal itu,” katanya.
“Bahkan jika Anda melihat, misalnya, dukungan Sinatra terhadap John F Kennedy, itu mungkin lebih merupakan masalah besar bagi Sinatra, karena itu memungkinkannya untuk mendapatkan tempat di meja perundingan dan dia mungkin berpikir itu akan membantunya mencapai tingkat ketenaran berikutnya.”
Tag: #endorse #artis #mempan #lagi #menangkan #kamala #harris #pilpres #2024 #analisis #pakar