Pasukan Hizbullah Tersebar di Perbatasan, Dua Pos Militer Israel Berjarak 25 Km Diberondong Rudal
RUDAL UKURAN BESAR - tangkap layar video yang dilansir media perlawanan Hizbullah menunjukkan sebuah rudal burkan berukuran besar ditembakkan ke wilayah Israel, pada Jumat (15/3/2024). 
22:20
20 Maret 2024

Pasukan Hizbullah Tersebar di Perbatasan, Dua Pos Militer Israel Berjarak 25 Km Diberondong Rudal

Milisi Perlawanan Lebanon - Hizbullah dilaporkan terus menyerang situs-situs pendudukan Israel dan pos-pos militer di seberang perbatasan Lebanon-Palestina.

Serangan-serangan itu diklaim mengakibatkan korban jiwa di pihak tentara Israel (IDF) dalam setidaknya satu serangan pada Selasa (19/3/2024).

Di hari itu, pada pukul 14:40 (waktu setempat), Hizbullah mengklim melancarkan dua serangan simultan yang menargetkan pasukan pendudukan Israel di lokasi militer Birket Risha dan sejumlah tentara yang dimobilisasi di lokasi militer al-Malikiyah.

Hizbullah mengklaim mendapay konfirmasi kalau serangan mengenai langsung kedua sasaran tersebut.

Perlu dicatat, lokasi-lokasi situs militer Israel tersebut terletak sekitar 25 km satu sama lain.

"Hal ini menunjukkan kehadiran Hizbullah yang tersebar luas di seluruh perbatasan selatan, meskipun Israel melakukan agresi terhadap Lebanon selama 165 hari," tulis laporan Al Mayadeen.

Kurang dari satu jam kemudian, Hizbullah menargetkan pasukan Israel di sekitar Bukit al-Tahyat di al-Jalil Panhandle yang diduduki, pada pukul 15.30.

Pejuang Hizbullah menembakkan beberapa peluru artileri ke arah pasukan tersebut yang disusul peluncuran rudal anti-tank lainnya ke kendaraan Dukungan Logistik dan sekelompok tentara Israel lainnya hanya lima menit kemudian.

"Rudal yang dipandu tersebut langsung mengenai pasukan tersebut, menewaskan dan melukai awaknya, Media Militer mengkonfirmasi pada hari Selasa," tulis laporan tersebut.

Sekali lagi, Hizbullah melancarkan serangan terhadap pasukan militer Israel di selatan Barak "Biranit", pada pukul 16.30, serangan juga diklaim mengenai langsung ke sasaran yang dituju.

"Pada pukul 5:45, Hizbullah menyerang pemukiman "Zar'it" dengan roket Falaq-1 sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap kota-kota di Lebanon," tulis pernyataan Hizbullah.

Hanya lima belas menit kemudian, Hizbullah melancarkan serangan terhadap pos militer Roueissat al-Alam di Kfar Chouba Lebanon yang diduduki Israel dan kemudian menyerang pos yang sama pada pukul 18:15, menargetkan sekelompok tentara Israel di sekitar lokasi tersebut, serangan mengenai sasaran secara langsung.

Pada Selasa malam, milisi Hizbullah menyerang situs militer al-Marj Israel, menargetkan tim dukungan logistik yang telah membangun kembali benteng pos tersebut.

Hizbullah sebelumnya telah menyerang situs tersebut beberapa kali, menghancurkannya sepenuhnya dan membuatnya tidak dapat digunakan lagi.

Di sisi lain, pasukan pendudukan Israel melancarkan dua serangan udara di pinggiran Kfar Kila di Lebanon Selatan, serangan di kota pesisir al-Naqoura, dan serangan di pinggiran Rub al-Thalatheen dan kota Mays al-Jabal," tulis laporan koresponden Al Mayadeen. 

Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan  kelompok milisi perlawanan Lebanon. Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon. (Bnaya Levi/Wikimedia Commons)

Pemukim Israel Ragu Kembali ke Wilayah Utara

Sebelumnya, seorang pemukim Israel yang merekrut orang lain untuk menjelajah kota al-Malikiyah di Lebanon mengatakan bahwa “tidak ada yang melindungi” dia dan pemukim lainnya, ragu apakah dia akan kembali ketika perang berakhir.

Sivan Shoshani Partush dan pemukim lain Israel tinggal di Kibbutz Malkiya, di atas wilayah Lebanon yang direbut, tempat mereka membangun dan memperluas pemukiman kolonial, hanya 200 meter dari garis penarikan Israel dari Lebanon.

“Ada rasa takut, tapi saya bisa mengatasinya, karena itulah pilihan yang saya buat, karena ada yang melindungi saya,” kata Partush kepada Associated Press.

“Tetapi sekarang ada perasaan bahwa tidak ada yang melindungi kami,” akunya.

Pernyataannya muncul setelah pos-pos kolonial Israel digempur oleh pejuang Perlawanan Palestina pada tanggal 7 Oktober dan ketika gerakan Hizbullah terus menargetkan situs pendudukan Israel di perbatasan Lebanon-Palestina, tidak terpengaruh oleh agresi Israel.

(oln/almydn/*)

Tag:  #pasukan #hizbullah #tersebar #perbatasan #militer #israel #berjarak #diberondong #rudal

KOMENTAR