Berselisih dengan Netanyahu, Biden Tolak Berpidato di Parlemen Israel: Tidak untuk Saat Ini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai kehilangan kesabaran terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 
20:30
12 Maret 2024

Berselisih dengan Netanyahu, Biden Tolak Berpidato di Parlemen Israel: Tidak untuk Saat Ini

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin, ia tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam waktu dekat.

Ketika wartawan bertanya kepada dia apakah sedang menjadwalkan pertemuan dengan Netanyahu, ia justru menjawab tidak ada.

“Tidak,” kata Biden kepada wartawan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Meskipun begitu, ia tidak menjelaskan alasannya dan hanya meminta semuanya untuk melihat langkah apa yang terjadi kedepannya.

“Kita lihat saja apa yang terjadi," jelasnya.

Hubungan keduanya yang semakin buruk, ia juga menegaskan tidak akan berpidato di Parlemen Israel atau Knesset.

"Tidak, tidak untuk saat ini," tegasnya.

Namun sebelumnya, Biden mengatakan kepada MSNBC akan mengambil langkah secara langsung untuk mengajukan banding kepada publik Israel.

Hal tersebut lantaran kekhawatiran Biden terhadap tuduhan Netanyahu atas konflik di Gaza.

Ketegangan antara Presiden AS Biden dan Netanyahu berkobar dalam beberapa hari terakhir terkait operasi militer Israel di Rafah di Gaza selatan.

Pada hari Sabtu, Biden mengatakan Netanyahu “harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil” di Gaza.

Biden juga mengatakan nantinya langkah yang dilakukan Israel akan menimbulkan kerugian di negara itu sendiri.

Besok paginya, Netanyahu menolak komentar Biden.

Ia mengatakan prediksi Biden tidak akan tepat.

“Jika yang dia maksud adalah saya menjalankan kebijakan swasta yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Politico.

Intelijen AS sebut Kepemimpinan Netanyahu 'dalam Bahaya'

Intelijen AS menilai jabatan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat ini sedang dalam bahaya.

Menurut Laporan Penilaian Ancaman Tahunan 2024, yang dirilis pada hari Senin (11/3/2024), terdapat keraguan tentang kekuasaan Netanyahu saat ini.

Netanyahu diprediksi gagal dalam kepemimpinannya dan mendapat tuntutan dari warga untuk segera mengundurkan diri.

“Ketidakpercayaan terhadap kemampuan Netanyahu untuk memerintah semakin dalam dan meluas di kalangan masyarakat, dibandingkan tingkat yang sudah tinggi sebelum perang, dan kami memperkirakan akan terjadi protes besar-besaran yang menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan umum baru,” kata laporan itu, dikutip dari Al Arabiya.

Laporan itu juga mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi berbeda dengan Netanyahu.

“Pemerintahan yang berbeda dan lebih moderat adalah suatu kemungkinan," tulis laporan itu.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa Israel akan kesulitan mencapai tujuannya untuk 'menghancurkan Hamas'.

“Israel mungkin akan menghadapi perlawanan bersenjata yang berkepanjangan dari Hamas selama bertahun-tahun yang akan datang," tutup laporan itu.

Konflik Palestina vs Israel

Israel meluncurkan serangkaian serangan di jalur Gaza mulai 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, lebih dari 31.000 warga Palestina meninggal dunia.

Lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.

Pemblokadean ini menyebabkan warga sipil kelaparan.

Hingga saat ini, agresi Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi.

Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Netanyahu, Biden dan Konflik Palestina vs Israel

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #berselisih #dengan #netanyahu #biden #tolak #berpidato #parlemen #israel #tidak #untuk #saat

KOMENTAR