Rusuh Geng di Ekuador, Kehidupan di Guayaquil Mulai Berangsur Normal Meski Warga Masih Terguncang
Pemandangan jalan yang biasanya sibuk dengan lalu lintas sepi dan orang-orang di pusat kota Guayaquil, Ekuador pada 11 Januari 2024. - Pembajakan stasiun televisi nasional oleh kelompok bersenjata, hingga Presiden Ekuador, Daniel Noboa menyatakan perang terhadap geng bersenjata telah mewarnai pemberitaan terkait negara ini dalam beberapa hari. 
14:00
12 Januari 2024

Rusuh Geng di Ekuador, Kehidupan di Guayaquil Mulai Berangsur Normal Meski Warga Masih Terguncang

Kerusuhan geng di Ekuador terjadi pascapemerintah mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari, buntut hilangnya gembong narkoba dari penjara.

Dilansir The Guardian, gembong narkoba berusia 44 tahun dilaporkan hilang pada Minggu (7/1/2024) dari penjara di kota pelabuhan Guayaquil, tempat dirinya menjalani hukuman sebelum dipindahkan ke fasilitas keamanan maksimun di lokasi lain.

Pembajakan stasiun televisi nasional oleh kelompok bersenjata, hingga Presiden Ekuador, Daniel Noboa menyatakan perang terhadap geng bersenjata telah mewarnai pemberitaan terkait negara ini dalam beberapa hari.

Secara bertahap, meski dengan rasa gentar, kehidupan di kota Guayaquil berangsur normal.

Namun, bisa dibilang belum banyak penduduk yang benar-benar pulih dari guncangan, setelah menyaksikan kekacauan dan pertumpahan darah.

Dikhawatirkan negara ini justru semakin terjun ke arah konflik bersenjata yang sudah mengakar, dan semakin dekat untuk menjadi "negara narkotika" seutuhnya.

Seorang warga Ekuador, Dina Moreno, mengaku tidak bisa tinggal diam di rumah lebih lama lagi, dikutip dari BBC.

Ia harus mencari nafkah, menjual aksesoris ponsel di pasar.

"Saya belum pernah melihat (situasi) yang seperti ini," kenangnya sambil bergidik.

"Ketika kami melihat apa yang terjadi di stasiun TV, dan kami mendengar suara tembakan, semua orang menjadi gila dan menutup toko mereka, lalu pulang," tuturnya.

Sekolah-sekolah di Guayaquil saat ini juga masih ditutup setelah meletusnya kekerasan geng bersenjata.

Saking tidak memiliki penghasilan selama dua hari, Dina terpaksa harus membawa putranya yang berusia tujuh tahun bekerja.

Dirinya tak sendiri, banyak pemilik kios lainnya juga memberanikan diri membuka lapak bisnisnya dan kembali bekerja.

Pedagang kaki lima, pengantar barang, dan seorang pengkhotbah yang membacakan ayat-ayat Alkitab membawa kembali kebisingan dan hiruk pikuk yang sudah tidak ada lagi sejak serangan tersebut.

Namun, momok kekerasan geng narkoba masih ada.

Pembajakan Stasiun TV

Di tengah kekacauan yang terjadi di Ekuador, tindakan kekerasan geng yang paling berani terjadi di studio televisi TC di Guayaquil ketika orang-orang bersenjata menyandera staf, mengacungkan senjata ke arah para jurnalis yang sedang siaran langsung.

Presenter Jose Luis Calderon terlihat berusaha mendesak anggota geng untuk tetap tenang, bahkan ketika mereka menodongkan pistol ke kepalanya dan menaruh dinamit di saku dadanya.

"Anehnya saya merasa tenang meskipun saya tahu hidup kami dalam bahaya," kenangnya.

Jose Luis menggambarkan bagaimana dia bersembunyi di kamar mandi bersama beberapa rekannya ketika mereka mendengar teriakan dan tembakan.

Namun tempat persembunyian mereka segera diketahui.

Mereka diseret keluar untuk bergabung dengan staf lain di lokasi syuting, di bawah todongan senjata.

"Mereka mengirim anak-anak, bersenjata lengkap, untuk menyebarkan ketakutan, ketidakpastian, kecemasan dan kekacauan," katanya.

"Mereka berada di sana untuk mengirimkan pesan bahwa mereka bisa masuk dan mengambil alih salah satu media terbesar di negara ini," ucapnya.

"Saya masih terkejut," kata Kepala pemberitaan TC Television, Alina Manrique, mengatakan kepada The Associated Press.

Sama seperti yang dialami Jose Luis, Manrique mengaku kepalanya ditodongkan pistol saat kejadian tersebut.

"Semuanya telah rusak. Yang saya tahu hanyalah ini saatnya meninggalkan negara ini dan pergi jauh," ucapnya.

Ratusan anggota geng tersebut kini telah ditahan polisi.

Meskipun jalan-jalan di Guayaquil kosong selama jam malam, pada siang hari jalanan menjadi lebih sibuk karena orang-orang datang dan pergi melakukan aktivitas normal mereka.

(Tribunnewscom, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #rusuh #geng #ekuador #kehidupan #guayaquil #mulai #berangsur #normal #meski #warga #masih #terguncang

KOMENTAR