Qatar: Hamas Terima Obat untuk Sandera di Gaza Sesuai Perjanjian dengan Israel
"Qatar menerima jaminan dari gerakan Hamas bahwa mereka akan menerima pengiriman obat-obatan dan mulai mengirimkannya kepada penerima manfaat dari para tahanan di Jalur Gaza, dalam implementasi perjanjian Hamas-Israel yang dimediasi oleh Qatar di Prancis," katanya kepada Kantor Berita Qatar (QNA), Selasa (20/2/2024) malam.
Al-Ansari menjelaskan, Qatar menerima jaminan ini sebagai mediator dalam perjanjian tersebut.
Qatar memfasilitasi pengiriman obat-obatan dan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza, terutama di daerah yang paling terkena dampak dan rusak, dengan imbalan pengiriman obat-obatan yang dibutuhkan oleh para sandera di Jalur Gaza.
"Kami menekankan kelanjutan mediasi Qatar di berbagai bidang, dengan mitra regional dan internasional, terutama dalam pertukaran tahanan, aspek kemanusiaan, dan evakuasi medis dalam kerangka upaya Qatar untuk mengakhiri perang," tambahnya.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi pernyataan Qatar itu.
“Israel akan memeriksa kredibilitas pernyataan tersebut dan akan terus berupaya demi keselamatan warga kami," kata kantor tersebut, Rabu (21/2/2024).
Kemarin, Majid Al-Ansari menolak pernyataan Netanyahu bahwa Qatar perlu menekan Hamas untuk membebaskan sandera dan Qatar harus berkomitmen sebagai mediator antara Hamas-Israel.
"Komunikasi antara semua pihak terus berlanjut, dan pernyataan Netanyahu tidak akan mempengaruhi peran Qatar dalam mediasi,” katanya dalam pernyataannya, Selasa, dikutip dari Maan.
Qatar juga mengupayakan untuk meningkatkan bantuan masuk ke Jalur Gaza dengan mengirimkan pesawat Qatar ke Al-Arish yang membawa 20 ton bantuan.
Majid Al-Ansari membenarkan kedatangan sejumlah warga Palestina yang terluka ke Doha yang berasal dari Jalur Gaza.
Ia juga mendorong agar lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.
"Kami selalu menuntut agar bantuan harus menjangkau seluruh wilayah Jalur Gaza," lanjutnya.
Qatar memainkan peran penting sebagai mediator dalam negosiasi antara Hamas dan Israel, yang sebelumnya mencapai kesepakatan pertukaran sandera pada November 2023.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.195 jiwa dan 69.170 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (21/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #qatar #hamas #terima #obat #untuk #sandera #gaza #sesuai #perjanjian #dengan #israel