Rusia Diklaim Akan Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa, Barat Ketar-ketir, Kremlin Buka Suara
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada forum Segalanya untuk Kemenangan di Tula pada 2 Februari 2024. Rusia diklaim akan mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa. 
19:30
16 Februari 2024

Rusia Diklaim Akan Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa, Barat Ketar-ketir, Kremlin Buka Suara

– Pekan ini sejumlah media Barat mengklaim Rusia berencana menempatkan senjata nuklir antisatelit di luar angkasa.

Klaim itu didasarkan pada informasi yang konon didapat dari intelijen Amerika Serikat (AS).

ABC News melaporkan bahwa sistem senjata nuklir antisatelit milik Rusia tidak akan digunakan untuk menyerang target di Bumi.

Meski demikian, para pejabat AS masih menganggap senjata itu “sangat mengkhawatirkan dan sangat sensitif”.

Juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, buka suara mengenai klaim dari media Barat itu.

Peskov menyebut klaim itu tak lebih daripada sekadar “rencana licik” dari pemerintah AS untuk meyakinkan anggota dewan di AS agar menyetujui bantuan militer tambahan untuk Ukraina.

Dia berujar Rusia akan menunggu dan melihat apa yang muncul dari pengarahan yang disampaikan Gedung Putih tentang topik itu.

“Sudah jelas bahwa Gedung Putih sedang berusaha, dengan cara apa pun yang memungkinkan, untuk mendesak parlemen agar menyetujui RUU bantuan [untuk Ukraina]. Kita akan melihat trik apa yang akan digunakan Gedung Putih,” ujar Peskov pada hari Kamis, (15/2/2024), dikutip dari Russia Today.

Adapun senjata nuklir dilarang menurut Perjanjian Luar Angkasa (OST) yang ditandatangani pada tahun 1967.

Ada lebih dari 100 negara yang menandatangani perjanjian itu. Kala itu Uni Soviet dan AS berusaha meredakan ketegangan selama Perang Dingin.

Pada hari Rabu, (14/2/2024), anggota dewan AS dari Partai Republik bernama Mike Turner mengklaim telah membagikan informasi “tentang ancaman keamanan nasional yang serius” kepada anggota dewan lainnya.

Turner yang kini mengetuai Komite Intelijan DPR AS mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mendeklasifikasi atau mengungkapkan informasi yang relevan.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dijadwalkan akan memberikan pengarahan tentang masalah keamanan kepada anggota dewan pada hari Kamis.

Ketika ditanya apakah akan berbicara tentang kekhawatiran Turner, Sullivan menolak menanggapinya.

Namun, dia mengaku “terkejut” oleh pernyataan yang disampaikan Turner.

Ucapan Sullivan keluar setelah New York Times menyebut Turner telah mendesak persoalan nuklir itu agar disorot.

Disebutkan bahwa hal itu mungkin dilakukan agar anggota dewan menyetujui bantuan tambahan sebesari $60 juta untuk Ukraina.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, para analis mengatakan senjata nuklir Rusia yang disebut akan dikerahkan di luar angkasa itu mungkin hanyalah peralatan bertenaga nuklir.

Peralatan itu digunakan untuk mengganggu satelit.

Narasumber yang didapatkan Reuters berujar bahwa pemerintah AS memiliki informasi baru tentang kemampuan nuklir Rusia dan upaya Rusia untuk mengembangkan senjata di luar angkasa.

Namun, narasumber itu menyebut kemampuan baru Rusia itu tidak memunculkan ancaman yang harus segera ditangani oleh AS.

Para analis yang melacak program luar angkasa Rusia menyebut ancaman di luar angkasa itu mungkin bukan hulu ledak nuklir.

Ancaman itu, kata mereka, mungkin adalah peralatan yenga memerlukan energi nuklir untuk menjalankan serangan terhadap satelit.

Peralatan itu mungkin saja pengacau sinyal, senjata yang bisa membutakan sensor gambar, atau electromagnetic pulses yang bisa membakar elektronik satelit.

“Bahwa Rusia tengah mengembangkan sebuah sistem yang ditenagai oleh nuklir … yang memiliki kemampuan perang elektronik ketika di orbit, itu lebih mungkin ketimbang teori bahwa Rusia tengah mengembangkan senjata yang membawa hulu ledak nuklir,” kata Daryl Kimball yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata.

(Tribunnews/Febri)
 

Editor: Sri Juliati

Tag:  #rusia #diklaim #akan #kerahkan #senjata #nuklir #luar #angkasa #barat #ketar #ketir #kremlin #buka #suara

KOMENTAR