Laporan Soal Hamas Lakukan Kekerasan Seksual Makin Terbantahkan, Keterangan Narasumber Dimanipulasi
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membawa sandera ke mobil Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023. 
07:10
6 Januari 2024

Laporan Soal Hamas Lakukan Kekerasan Seksual Makin Terbantahkan, Keterangan Narasumber Dimanipulasi

Pada tanggal 28 Desember 2023, media Amerika Serikat The New York Times merilis laporan mengenai tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan Hamas terhadap wanita-wanita Israel selama Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober lalu.

Namun, keluarga Israel yang menjadi narasumber dalam laporan tersebut, justru menyangkal pemberitaan itu setelah artikel terbit.

Mereka mengatakan bahwa wartawan memanipulasi pernyataan mereka, Press TV melaporkan, mengutip media Israel.

Laporan tersebut ditulis oleh jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer, Jeffrey Gettleman, bersama dengan Anat Schwartz dan Adam Sella.

Laporan mereka didasarkan pada lebih dari 150 wawancara dengan terduga korban atau keluarga mereka.

Namun, laporan itu sebagian besar hanya mengulangi kesaksian tanggal 7 Oktober yang sebelumnya sudah dipublikasikan, dibantah, dan tidak dipercayai.

Sementara itu, sebagian besar laporan, sekitar sepertiganya, didedikasikan untuk keluarga Abdush.

Putri keluarga tersebut, Gal, sering disebut sebagai "wanita berbaju hitam" selama Operasi Banjir Al-Aqsa.

Laporan tersebut secara khusus menyoroti bagaimana Gal diduga menjadi sasaran kekerasan seksual.

Laporan berpusat pada rekaman yang diambil pada tanggal 8 Oktober oleh Eden Wessely, yang kemudian membagikannya di akun media sosialnya.

Sehari setelah publikasi laporan tersebut, situs berita Israel Ynet mewawancarai orang tua Gal.

Mereka menekankan tidak adanya bukti yang mendukung klaim bahwa putrinya mengalami kekerasan seksual.

Mereka juga menyatakan bahwa wartawan surat kabar tersebut mewawancarai mereka dengan tujuan palsu.

Orang tua Gal bahkan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya masalah kekerasan seksual tersebut sampai artikel di NYP itu diterbitkan.

Selain itu, saudara perempuan Gal juga dengan keras membantah tuduhan kekerasan seksual tersebut.

Hamas membantah laporan NYT mengenai kekerasan seksual pada 7 Oktober

Awal bulan ini, anggota politbiro Hamas Basem Naim menyatakan bahwa media dan berita Barat bias terhadap apa yang dikatakan Israel dalam hal kebohongan dan fitnah terhadap warga Palestina dan dan pasukan perlawanan mereka.

Naim menambahkan bahwa laporan The New York Times didasarkan pada laporan yang diberikan secara tidak langsung oleh “perempuan yang mengatakan bahwa mereka mendengar perempuan lain mengulangi tuduhan tersebut”.

Namun tidak ada bukti yang meyakinkan.

Naim berpendapat bahwa laporan tersebut sangat bertentangan dengan pernyataan para perempuan Israel yang berbicara positif mengenai perlakuan yang mereka terima dari Hamas selama disandera.

Ia juga merujuk pada kesaksian para tawanan perempuan Israel yang dibebaskan, di mana para pejuang Hamas memenuhi kebutuhan mereka meskipun ada tantangan situasi di Gaza.

Menurut Naim, nilai-nilai Islam dan budaya anggota Hamas menghalangi mereka untuk melakukan tindakan tersebut.

Israel berusaha keras mencari bukti kekerasan seksual pada 7 Oktober, tapi tidak menemukan apa pun

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa polisi Israel mengalami kesulitan besar dalam menemukan pemukim Israel yang menjadi korban atau saksi kekerasan seksual.

“Bahkan dalam beberapa kasus di mana polisi Israel mengumpulkan kesaksian tentang pelanggaran seksual yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober, mereka gagal menghubungkan tindakan tersebut dengan korban yang dirugikan oleh tindakan tersebut,” tulis Haaretz.

Karena putus asa, setelah tidak ada kasus kekerasan seksual yang ditemukan, polisi menyerukan kepada masyarakat untuk melapor dan memberikan "kesaksian" tentang masalah tersebut.

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul (MEE)

Seorang mantan pejabat AS justru memberikan kesaksian bagaimana remaja Palestina mengalami kekerasan seksual saat berada di dalam penjara Israel.

Josh Paul, yang menjabat sebagai direktur kongres dan urusan masyarakat untuk Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS selama lebih dari 11 tahun, diwawancarai oleh CNN pada 5 Desember lalu.

Paul merinci bagaimana sebuah badan amal bernama Defense of Children International Palestine menarik perhatian Departemen Luar Negeri atas tuduhan yang dapat dipercaya mengenai seorang anak Palestina berusia 13 tahun yang dilecehkan di pusat penahanan al-Mascobiyya di al-Quds.

Paul menekankan pentingnya mengutuk kekejaman yang terjadi setiap hari terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Setelah menyampaikan tuduhan tersebut kepada entitas Israel, Paul mengenang bahwa keesokan harinya Israel mengambil komputer mereka dan menyatakan badan amal itu sebagai entitas teroris.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #laporan #soal #hamas #lakukan #kekerasan #seksual #makin #terbantahkan #keterangan #narasumber #dimanipulasi

KOMENTAR