Israel Klaim Selamatkan 2 Sandera di Rafah, Ditemukan di Lantai 2 Gedung Apartemen
Kedua sandera tersebut teridentifikasi dengan nama Fernando Simon Herman (61) dan Louis Norbeto (70), yang diculik Hamas pada serangan 7 Oktober.
Para sandera ini diselamatkan melalui operasi gabungan IDF, Shin Bet, dan polisi Israel.
Dikutip dari The Jerusalem Post, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa para sandera ditahan di lantai dua sebuah apartemen di jantung Kota Rafah.
Pasukan memasuki gedung secara diam-diam, lanjut IDF, karena apartemen dijaga ketat oleh pasukan Hamas.
Selain itu, Angkatan Udara Israel (IAF) menghentikan upaya Hamas untuk menyerang tim penyelamat yang meninggalkan lokasi kejadian.
IDF menyatakan keduanya dalam kondisi medis baik dan dipindahkan untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit Sheba Tel HaShomer.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengapresiasi operasi penyelamatan sandera yang dilakukan oleh pasukannya.
"Dalam operasi penyelamatan yang mengesankan, pasukan keamanan berhasil mengembalikan Fernando Marman dan Louis Har yang diculik dari Kibbutz Nir Yitzhak ke Israel malam ini," kata Gallant, dikutip dari Haaretz.
"Apresiasi penuh kepada IDF, Shin Bet dan Unit Kontra-Terorisme atas operasi penting dan pelaksanaan yang berkualitas."
"Kami akan terus memenuhi komitmen kami untuk memulangkan para sandera, dengan cara apa pun," lanjutnya.
Sebabkan 37 Orang Tewas
Pejabat setempat mengatakan, operasi penyelamatan sandera yang dilakukan pasukan gabungan Israel telah menewaskan 37 orang dan puluhan lainnya terluka.
Saat dilakukannya operasi tersebut, Israel menggempur habis-habisan dengan serangan udara di Kota Rafah.
Serangan udara tersebut menyebabkan kepanikan yang meluas di Rafah karena banyak orang tertidur ketika serangan dimulai, kata warga yang dihubungi oleh Reuters menggunakan aplikasi obrolan.
Beberapa pihak khawatir Israel telah memulai serangan daratnya ke Rafah.
Pesawat, tank, dan kapal Israel ikut serta dalam serangan tersebut, dan dua masjid dan beberapa rumah terkena serangan, menurut warga.
Militer Israel mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah melakukan "serangkaian serangan" di Gaza selatan yang kini telah "berakhir", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelum serangan sebelumnya di kota-kota Gaza, militer Israel telah memerintahkan warga sipil untuk pergi tanpa menyiapkan rencana evakuasi khusus.
Joe Biden Peringatkan Netanyahu
Asap mengepul selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 12 Februari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (MOHAMMED ABED / AFP)Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memperingatkan Israel setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan untuk menyerang Kota Rafah, Gaza selatan.
Dalam percakapan 45 menit via telepon, Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa Israel tidak boleh melanjutkan operasi militer di Kota Rafah tanpa rencana yang "kredibel".
Dikutip dari The Times of Israel, Biden mengatakan hal tersebut bertujuan untuk melindungi warga Palestina yang berada di Kota Rafah.
Sebelumnya pada hari Kamis (8/2/2024), Biden telah memperingatkan Netanyahu, tanggapan Israel terhadap Gaza adalah "berlebihan".
Pemerintahan Biden juga mengkhawatirkan rencana masa depan Israel di Gaza, terutama mengingat penentangan Netanyahu terhadap negara Palestina di sana.
Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi ke Rafah untuk menghindari pertempuran di daerah lain.
Netanyahu, dalam sebuah wawancara dengan NBC yang disiarkan pada hari Minggu, menegaskan bahwa operasi Rafah akan terus dilakukan "sambil memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi".
Ketika ditanya tentang ke mana penduduk seharusnya pergi, Netanyahu mengatakan Israel telah mempersiapkan meskipun tengah menyusun rencana terperinci.
"Anda tahu, daerah yang telah kami bersihkan di utara Rafah, banyak daerah di sana. Namun, kami sedang menyusun rencana terperinci," kata Netanyahu.
Tak hanya Joe Biden, Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengecam serangan Israel ke Rafah.
Mesir memperingatkan Israel akan adanya konsekuensi mengerikan bila Netanyahu tetap melanjutkan invasinya ke Rafah.
Dikutip dari The Jerusalem Post, mereka juga menyerukan komunitas internasional untuk bersatu mencegah serangan IDF terhadap Rafah.
Mesir bersikeras bahwa warga Palestina tidak diperbolehkan untuk melarikan diri melintasi perbatasannya dan memperingatkan terhadap pemindahan paksa penduduk.
Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya juga telah memperingatkan bahwa perjanjian perdamaian Israel dengan Mesir pada tahun 1979 bisa berada dalam bahaya.
Dorongan Israel untuk melakukan operasi Rafah terjadi karena mereka berada di bawah tekanan internasional yang besar untuk menghentikan perang dan di tengah meningkatnya ketegangan dengan pemerintahan Biden.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #israel #klaim #selamatkan #sandera #rafah #ditemukan #lantai #gedung #apartemen