Netanyahu Memimpin Menuju Kemenangan: Rafah Menjadi Pintu Terakhir!
- Saat Israel mempersiapkan serangan darat di kota Rafah di Gaza selatan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan kepada ABC News bahwa "kemenangan sudah dekat."
"Kami akan melakukannya. Kami akan menempatkan sisa batalion teroris Hamas di Rafah, yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya," kata Netanyahu dalam wawancara dengan pembawa acara Jonathan Karl di program "This Week" yang disiarkan pada hari Minggu.
Anda bisa menonton wawancara lengkap dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di acara "This Week" yang disiarkan pada hari Minggu, 11 Februari, di ABC News.
Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat bahwa dia telah mengarahkan Pasukan Pertahanan Israel untuk merencanakan evakuasi ratusan ribu orang dari Rafah menjelang invasi darat yang akan datang.
AS menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung Israel mengirimkan militer ke kota tersebu, tempat banyak penduduk Gaza mencari perlindungan tanpa mempertimbangkan dampak potensial terhadap sekitar 1,4 juta orang di wilayah tersebut.
"Saya setuju dengan pendapat Amerika," kata Netanyahu kepada Karl.
"Kami akan melakukannya sembari memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi."
Netanyahu menjelaskan kepada Karl bahwa mereka sedang mengatur rencana terperinci untuk mengarahkan warga Palestina ke tempat yang aman.
“Kami tidak angkuh dalam hal ini," katanya.
“Ini adalah bagian dari upaya perang kami untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya. Ini adalah bagian dari upaya Hamas untuk menjaga mereka dari bahaya.”
PBB dan organisasi bantuan lainnya telah menyatakan keprihatinan tentang keberadaan tempat perlindungan bagi warga sipil jika Rafah, yang sebelumnya ditetapkan IDF sebagai zona aman menjadi sasaran berikutnya dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Dilansir dari Abc News, Minggu (11/2), Netanyahu menolak tuntutan agar Israel tidak melakukan intervensi di Rafah.
“Mereka yang mengatakan bahwa dalam keadaan apa pun kami tidak boleh memasuki Rafah pada dasarnya mengatakan kami kalah perang. Pertahankan Hamas di sana,” tegasnya.
Netanyahu belum merinci atau memberikan jadwal untuk invasi darat di Rafah, bagian paling selatan dari Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.
Menurut pejabat Israel, di Israel, sedikitnya 1.200 orang telah tewas dan 6.900 lainnya terluka akibat serangan dari Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya sejak 7 Oktober.
Sementara di Jalur Gaza, setidaknya 28.064 orang telah tewas dan 67.611 lainnya terluka akibat tindakan pasukan Israel sejak 7 Oktober, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.
Tag: #netanyahu #memimpin #menuju #kemenangan #rafah #menjadi #pintu #terakhir