Diisukan Tewas Kena Rudal Israel, Komandan Pasukan Quds Tampil Perdana saat Pemakaman Jenderal Iran
Komandan Qaani muncul di hadapan publik dengan didampingi beberapa pejabat tinggi politik dan militer Iran untuk mengikuti upacara kematian jenderal Iran bernama Abbas Nilforoushan yang terbunuh bulan lalu di Lebanon.
Kemunculan Qaani sontak mengejutkan publik lantaran pemimpin Pasukan Quds ini sempat menghilang selama seminggu setelah serangan udara Israel di Lebanon.
Dua sumber keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, menuturkan Qaani berada di area pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh, saat serangan Israel melanda ibu kota Lebanon pekan lalu.
Hal ini membuat media Barat berspekulasi bahwa Qaani mungkin telah tewas atau terluka dalam serangan udara di Beirut yang sengaja di lancarkan Israel.
Rumor lain menyatakan bahwa Komandan Qaani kemudian dinyatakan tewas setelah diinterogasi oleh Korps Garda Revolusi Iran atas dugaan kebocoran intelijen ke Israel. Dia dilaporkan menderita serangan jantung.
Rekaman yang disiarkan oleh televisi pemerintah Iran menunjukkan Qaani sedang menghadiri upacara di Teheran untuk kepulangan Jenazah Brigjen Abbas Nilforoushan yang dibawa dari Beirut ke Kota Karbala di Irak tengah, mengutip dari Anadolu.
Komandan Qaani Dalam Kondisi Sehat
Sebelum muncul di hadapan publik, pasukan Brigade Al Quds Iran dalam pengumuman resminya menegaskan bahwa kondisi komandan mereka, Jenderal Esmail Qaani saat ini dalam kondisi sehat.
Pernyataan itu diungkap Wakil Komandan Brigade Al Quds Iran, Iraj Masjedi, melalui media pemerintah Iran, pada Senin (7/10/2024).
"Ia dalam kondisi kesehatan yang baik dan menjalankan aktivitasnya. Beberapa meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan tidak perlu untuk ini," kata Masjedi mengutip Al Arabiya.
Profil Esmail Qaani
Pria berusia 67 tahun itu maju sebagai komandan tertinggi Brigade Al Quds, menggantikan pemimpin Al-Quds sebelumnya, Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone milik militer Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada akhir 2020.
Sejak saat itu Qaani mulai mengemban jabatan bagai komandan tertinggi Brigade Al Quds sejak 3 Januari 2021
Saat mulai menjabat sebagai pemimpin Al-Quds, Esmail Qaani bersumpah akan menumpas seluruh pasukan AS di Timur Tengah sebagai bentuk balasan atas kematian Soleimani.
"Kami berjanji untuk melanjutkan jejak Soleimani dengan kekuatan yang sama. Satu-satunya kompensasi bagi kami adalah mengusir Amerika dari wilayah tersebut," kata radio pemerintah Iran mengutip pernyataan Qaani menjelang pemakaman Soleimani di Teheran, seperti dikutip Reuters.
Sebagai pemimpin, Qaani bertugas mengoordinir seluruh pasukan Al-Quds yang ada di Timur Tengah serta di wilayah lain yang ada di seluruh dunia.
Meski tidak fasih berbicara bahasa Arab, Qaani berpengalaman dalam operasi luar negeri di luar perbatasan timur Iran, termasuk di Afghanistan dan Pakistan.
Perannya yang penting dalam kemajuan Al-Quds membuat pemerintah AS menetapkan Qaani sebagai teroris pada Pada 2012.
AS berdalih penetapan itu dilakukan lantaran Qaani diduga terlibat dalam memasok senjata kepada kelompok teroris yang ada di Gambia.
Meski menjabat sebagai pimpinan tertinggi, Qaani dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan selalu menjaga privasi.
Ia juga selalu menghindar untuk bertemu banyak orang, terutama dengan media.
Qaani menampilkan dirinya sebagai figur yang "lebih rendah" daripada Qassim Soleimani. Hanya sedikit informasi yang beredar tentang dirinya di internet maupun kabel-kabel diplomatik yang "bocor".
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)
Tag: #diisukan #tewas #kena #rudal #israel #komandan #pasukan #quds #tampil #perdana #saat #pemakaman #jenderal #iran