Masyarakat Terdampak Bencana Banjir Dapat Uang Kompensasi Senilai Rp 4 Juta Lebih, Tapi di Thailand
Ilustrasi: Banjir melanda sejumlah wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Thailand. (Al-Jazeera).
07:48
2 Desember 2025

Masyarakat Terdampak Bencana Banjir Dapat Uang Kompensasi Senilai Rp 4 Juta Lebih, Tapi di Thailand

- Fenomena cuaca ekstrem kembali menyapu wilayah Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir. Hujan deras yang turun tanpa jeda, dipicu gabungan monsun dan anomali iklim regional, memicu banjir di sejumlah negara, mulai dari Indonesia, Malaysia, hingga Thailand

Kondisi serupa juga melanda wilayah selatan Thailand, menyebabkan ribuan rumah tergenang, akses tertutup air, hingga aktivitas ekonomi warga lumpuh. Di tengah upaya pemulihan, pemerintah Thailand akhirnya mulai menyalurkan bantuan tunai kepada keluarga terdampak banjir. 

Lebih dari 26 ribu keluarga di tiga provinsi selatan telah menerima kompensasi yang langsung dikirim ke rekening mereka pada Senin. Penyaluran ini menjadi langkah awal pemerintah untuk membantu warga kembali bangkit setelah bencana hidrometeorologi tersebut memaksa aktivitas sehari-hari berhenti total.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM) mengonfirmasi bahwa setiap keluarga menerima uang sebesar THB 9.000 atau setara sekitar Rp 4 jutaan melalui bank yang terhubung dengan sistem pembayaran digital PromptPay. 

Melansir Nation Thailand, total dana yang disalurkan mencapai THB 239,139 juta atau setara sekitar Rp 105 miliar lebih.

DDPM merinci bahwa bantuan tahap pertama ini ditujukan untuk warga di tiga provinsi dengan tingkat kerusakan paling tinggi, yaitu:

- Songkhla: 4.563 keluarga
- Satun: 8.772 keluarga
- Pattani: 13.236 keluarga

Dana tersebut ditransfer oleh Government Savings Bank menggunakan data kependudukan yang sudah terhubung dengan nomor identitas warga. Mekanisme ini disebut sebagai cara tercepat untuk memastikan bantuan sampai langsung ke penerima tanpa birokrasi berbelit.

Empat Kriteria Rumah Terdampak Banjir

Keputusan pemberian dana mengacu pada tiga resolusi kabinet yang dikeluarkan pada 21 Oktober, 18 November, dan 25 November. Setiap keluarga terdampak berhak menerima bantuan berdasarkan empat kategori kondisi rumah:

1. Rumah yang tergenang kurang dari tujuh hari, tetapi mengalami kerusakan barang.

2. Rumah tergenang lebih dari tujuh hari, sehingga penghuni tidak dapat beraktivitas normal.

3. Rumah tidak terendam tetapi terisolasi banjir, membuat warga terjebak dan tidak bisa keluar selama lebih dari tujuh hari berturut-turut.

4. Hunian di gedung bertingkat yang lantainya tidak terkena air, namun akses dan lingkungan sekitarnya lumpuh akibat banjir lebih dari sepekan.

Kategori ini dinilai penting untuk memastikan seluruh bentuk gangguan kehidupan akibat banjir, bukan sekadar kerusakan fisik rumah, tetap mendapat perhatian pemerintah.

DDPM juga mengingatkan bahwa beberapa warga mungkin belum menerima dana pada tahap pertama ini. Penyebabnya, sebagian rekening belum ditautkan ke nomor identitas nasional.

Warga terdampak yang masuk daftar penerima namun belum menerima transfer diminta segera menghubungi bank terdekat agar proses verifikasi dapat diselesaikan. DDPM menegaskan bahwa bantuan akan diproses ulang begitu sistem identifikasi rekening sudah tersambung.

Di Satun, provinsi yang cukup parah terdampak banjir, banyak warga mengaku lega setelah mengetahui bantuan sudah masuk ke rekening mereka bahkan sebelum pukul 15.00 waktu setempat.

Salah satunya adalah Farida Ujeh, 38 tahun, warga Desa Khuan Sator di Distrik Khuan Don. Ia mengungkapkan bahwa notifikasi SMS yang masuk pada pukul 12.50 membuatnya tak mampu menahan air mata.

“Saya langsung menangis ketika melihat uang itu benar-benar masuk. Setelah beberapa hari tanpa penghasilan, ini rasanya seperti bisa bernapas lagi,” ujar Farida.

Ia menjelaskan bahwa banjir membuatnya tak bisa bekerja selama lebih dari seminggu. Pekerjaannya sebagai pedagang di pasar lokal terhenti karena air merusak pakaian dan perlengkapan dagangnya. Dengan uang kompensasi sekitar Rp4 juta tersebut, Farida berencana membeli pakaian dan kebutuhan kerja agar dapat kembali mencari nafkah.

Meski bantuan tunai telah mengalir, DDPM menegaskan bahwa pemulihan jangka panjang masih menjadi pekerjaan besar. Pemerintah tengah mendata kembali rumah-rumah yang belum masuk daftar batch pertama dan memastikan distribusi lanjutan berjalan lebih cepat.

Selain transfer tunai, pemerintah Thailand juga merencanakan langkah-langkah perbaikan infrastruktur, normalisasi saluran air, hingga penyediaan dukungan dasar lain untuk warga yang masih rentan.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #masyarakat #terdampak #bencana #banjir #dapat #uang #kompensasi #senilai #juta #lebih #tapi #thailand

KOMENTAR