Ukraina Khawatir Kehilangan Senjata Terbesarnya, Bantuan Militer Amerika Serikat
Gambar relawan yang menerima senjata di Ukraina pada hari-hari awal perang (nytimes.com)
14:00
8 Februari 2024

Ukraina Khawatir Kehilangan Senjata Terbesarnya, Bantuan Militer Amerika Serikat

 

 

Sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran terhadap Ukraina, berkali-kali pula pihak Ukraina mengalami hambatan.

Hambatan tersebut, seperti berperang dengan bom molotov dan senjata yang dibagikan kepada masyarakat, mengatasi pemadaman listrik, hingga melarikan diri dari pengungsian. 

Tetapi, hambatan Ukraina tersebut selalu mendapat bantuan dari Amerika Serikat, bahkan bantuan yang diberikan lebih banyak. 

Menurut para analis dan pemimpin di Kyiv Ukraina, dukungan Amerika tersebut sangat penting dan memberikan sekitar setengah dari bantuan militer asing untuk persenjataan Ukraina, yang bernilai sekitar 47 miliar dolar.

Dilansir dari nytimes.com, Kamis (8/2), pada minggu ini, para pemimpin di Kyiv telah menunggu dengan cemas untuk melihat apakah bantuan tersebut akan berakhir atau tidak. 

Hal tersebut dikarenakan kebuntuan antara anggota parlemen di Kongres Amerika Serikat yang mengancam akan mengakhiri bantuan kepada Ukraina yang melakukan peperangan melawan Rusia.

Sebuah langkah yang memungkinkan senjata Amerika mengalir ke Ukraina, Israel, dan Taiwan.

Hal tersebut mendanai keamanan perbatasan yang dikalahkan dalam pemungutan suara Senat pada hari Rabu (7/2) di tengah meningkatnya oposisi Partai Republik dan perpecahan di Capitol Hill.

Setelah pemungutan suara, pemimpin mayoritas Senat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa akan mencoba jalan alternatif untuk mendorong pemungutan suara mengenai bantuan militer asing tanpa langkah-langkah yang lebih kontroversial.

Menurut para analis, tentara Ukraina tidak akan kewalahan secara tiba-tiba, namun kemunduran pasukan Ukraina tidak dapat dihindari. 

Negara-negara Eropa kekurangan persediaan senjata dan amunisi dan kecil kemungkinan untuk mengisi kesenjangan tersebut, kata para analis militer.

Michael Kofman selaku pakar Rusia di Carnegie Endowment for International Peace di Washington, menyatakan bahwa Ukraina dapat bertahan secara efektif selama beberapa tahun ini tanpa lebih banyak bantuan militer Amerika

“Tetapi seiring berjalannya waktu, tidak akan ada prospek untuk membangun kembali militer dan mereka akan mulai kalah secara perlahan” ujar Michael Kofman. 

Militer Rusia diperkuat dengan persenjataan dari Iran dan Korea Utara, sehingga dapat melancarkan serangan hingga ke kota-kota dan desa-desa di hampir seluruh garis depan di timur. 

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang mempersiapkan perombakan kepemimpinan sipil dan militer yang dapat menggulingkan seorang jenderal yang populer.

Sejak akhir tahun 2023, Rusia telah meningkatkan pemboman udara skala besar dalam upaya untuk mengeksploitasi berkurangnya pasokan amunisi pertahanan udara Barat.

Sehingga, seorang kepala kantor kepresidenan, Andriy Yermak menyatakan bahwa Ukraina membutuhkan bantuan dan hanya bersama negara-negara demokrasi yang akan menghentikan kriminalitas Vladimir Putin.  

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #ukraina #khawatir #kehilangan #senjata #terbesarnya #bantuan #militer #amerika #serikat

KOMENTAR