3 Fase Gencatan Senjata yang Diajukan Hamas, Sebut Rusia hingga Turki sebagai Penjamin
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu se
20:40
7 Februari 2024

3 Fase Gencatan Senjata yang Diajukan Hamas, Sebut Rusia hingga Turki sebagai Penjamin

Hamas mengajukan tiga fase selama gencatan senjata dalam proposalnya.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh pejabat senior Hamas, Muhammad Nazzal.

Dikutip dari CNN, fase tahap pertama adalah mencakup pembebasan sandera Israel.

Sandera tersebut termasuk perempuan dan anak-anak (di bawah 19 tahun) "yang tidak terdaftar, serta orang tua dan orang sakit, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina," kata Hamas.

Fase pertama juga mencakup "mengintensifkan bantuan kemanusiaan, merelokasi pasukan di luar daerah berpenduduk, memungkinkan dimulainya pekerjaan rekonstruksi rumah sakit, rumah dan fasilitas di seluruh Jalur Gaza.

Hamas juga menambahkan agar "memungkinkan PBB dan badan-badannya memberikan layanan kemanusiaan dan mendirikan kamp perumahan bagi penduduk."

Tak hanya itu, Hamas juga meminta "penghentian sementara operasi militer dan pengintaian udara, dan penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Jalur Gaza, agar sejajar dengan garis pemisah, guna memfasilitasi pertukaran tahanan."

Fase kedua adalah "penyelesaian perundingan (tidak langsung) mengenai persyaratan yang diperlukan untuk kelanjutan penghentian operasi militer dan kembalinya keadaan tenang sepenuhnya."

Fase ini bertujuan untuk membebaskan semua sandera laki-laki yang ditahan di Gaza "dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina."

Hamas juga meminta agar "langkah-langkah kemanusiaan pada fase pertama dilanjutkan, penarikan pasukan Israel di luar perbatasan seluruh wilayah Gaza, dan rekonstruksi menyeluruh terhadap rumah, fasilitas, dan infrastruktur yang hancur."

Lalu, fase ketiga atau yang terakhir, bertujuan "untuk pertukaran jenazah kedua belah pihak setelah mereka tiba dan diidentifikasi."

Tak hanya itu, Hamas juga meminta agar bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi terus berlanjut.

4 Negara dan PBB Jadi Penjamin

Lebih lanjut, Nazzal mengatakan pihaknya telah memilih empat negara dan PBB sebagai "penjamin" jika kesepakatan gencatan senjata dengan Israel membuahkan hasil.

Empat negara itu adalah Qatar, Mesir, Rusia, dan Turki.

"Kami memperkirakan negosiasi akan dimulai. Setelah dimulai, hambatan apapun dapat diatasi untuk mencapai kesepakatan akhir di mana kita dapat mengatasi semua hal tersebut," kata Nazzal kepada AlJazeera, Rabu (7/2/2024).

Saat disinggung mengenai komentar Presiden AS, Joe Biden, soal proposal Hamas, Nazzal memberikan jawaban tajam.

Diketahui, Biden sebelumnya mengatakan proposal Hamas itu "sedikit berlebihan."

"Kami tidak mengharapkan Presiden Amerika bisa memberikan pernyataan yang lebih baik."

"Dia sangat bias dan merupakan bagian dari perang yang dilancarkan di Gaza."

"Dia memberikan perlindungan politik dan hukum bagi Israel dan mendukung semua tindakan Netanyahu."

"Mereka bekerja bahu-membahu, memberikan bantuan militer dan keuangan (untuk Israel)," urai Nazzal.

“Kami memperkirakan pemerintah AS akan mengambil keputusan akhir: Apakah mereka bersedia perang terus berlanjut? Atau apakah mereka menginginkan gencatan senjata permanen?” pungkas dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #fase #gencatan #senjata #yang #diajukan #hamas #sebut #rusia #hingga #turki #sebagai #penjamin

KOMENTAR